Sahara tengah bersiap-siap, gadis itu bahagia sekali hari ini. Senyumnya terus mengembang, perasaannya berbunga-bunga seperti pertama kali jatuh cinta.
Hari ini, quality timenya bersama Sagara akan di mulai. Lelaki itu sudah berjanji, harus di tepati. Sagara bahkan cuti kerja agar bisa menemani Sahara seharian penuh.
Sudah cukup lama gadis itu bersiap, Sagara sampai bosan menunggunya di ruang tamu. Tak mau mendapat omelan dari suaminya, Sahara berusaha secepat kilat menyelesaikan ritual berhiasnya.
Selesai. Gadis itu sudah siap untuk pergi hari ini.
"Udah selesai," ucap gadis itu saat keluar kamar menghampiri Sagara.
"Lama banget! Lumutan gue nungguin lo," ketus pria itu.
"Iss kan, Sagara. Masih pagi udah ngelanggar janji. Nggak jadi pergi aja lah sekalian, badmood!"
"Iya, maaf. Nggak lagi," ucap pria itu dengan nada lembut.
Melihat Sagara menurut seperti itu lagi-lagi membuat Sahara berbahagia.
Sesederhana itu kebahagiaannya.
"Gitu dong. Oya, gimana penampilan aku? Cantik nggak?" Serunya sembari berputar-putar cantik agar pria itu bisa melihat penampilannya secara keseluruhan.
"Hmmm," singkat Sagara.
"Aku di sini, lihat ke sini. Jangan kesana." Sahara mendatangi pria itu kemudian menangkup kedua pipi suaminya agar melihat ke arahnya.
"Iya, cantik. Bawel banget!"
"Kamu juga ganteng," puji Sahara kepada suaminya.
"Udah tahu."
"Yeee. Nyesel aku puji kamu. Nyebelin!"
"Ayo berangkat, kalau nggak gue tinggalin," ucapnya kemudian berjalan cepat menuju pintu keluar.
Sahara langsung berlari-lari kecil untuk mengejar pria itu. Dengan sigap ia menggandeng lengan Sagara. Iya yakin suaminya tidak akan marah. Meskipun tatapannya sinis seolah hendak menerkam.
Hari ini milik Sahara. Sagara hanya perlu menurut dan tidak boleh mengacaukannya.
Keduanya sudah ada di dalam mobil. Sepanjang perjalanan, Sahara berdendang ria mengikuti alunan musik yang di putar di mobil.
Quality time kali ini, Sahara ingin pergi ke kebun binatang. Melihat teman-teman Sagara, katanya.
Sudah lama gadis itu tidak pergi kesana. Terakhir, waktu perpisahan SD dengan guru dan teman-temannya.
"Ga, senyum dong. Mau ketemu temen-temen kamu, kan? Jadi, harus happy lah," tutur gadis itu membuat Sagara sedikit bingung.
"Temen yang mana? Perasaan gue nggak ada janji sama temen manapun," sahutnya bingung.
"Semua yang ada di zoo. Itu kan temen-temen kamu, pura-pura lupa deh. Apalagi yang suka makan pisang, mirip banget sama kamu."
"Anjir! Gue lempar juga lo ke mulut buaya biar tahu rasa," kesalnya malah di balas kekehan oleh Sahara.
"Yakin? Nanti nangis?"
"Ogah! Nggak banget gue nangisin lo!"
Perjalanan kali ini cukup lama, hampir memakan waktu dua jam. Karena, tempat penangkaran hewan itu memang jauh letaknya dari apartemen.
Di tengah perjalanan, Sahara tertidur. Gadis itu lelah mengoceh dan bersenandung ria sedari tadi. Mulut Sahara sedikit menganga, hal itu membuat Sagara tiba-tiba menyeringaikan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
180° [END]
Подростковая литература🌼 Follow akunku sebelum membaca! 🌼 Dilarang plagiat karena ide itu MAHAL! 🌼 Status cerita sudah end, jadi bisa marathon sampai akhir. 🌼 Jangan lupa vote dan komen saat membaca, agar Author tahu kalian benar-benar ada dan nyata. Blurb : Apa jadin...