12~ Restu🌹

1.2K 117 26
                                    

"Tidurkan saja Gulf!
Kamarnya ada di lantai atas."

Setelah lelah berkencan ternyata Mew tumbang tertidur lelap saat masih di dalam mobil, alhasil untuk kedua kali nya Gulf menggendong nya lagi untuk masuk rumah.

Duduk di tepi kasur, di pakaikan nya selimut sebatas dada, mendaratkan satu kecupan dikening calon istrinya itu. "Mimpi indah."

Tubuh tegapnya berbalik berniat akan berbicara pada Baifren tentang keseriusan nya terhadap adiknya. Namun ketika berbalik betapa terkejut orang yang ingin ia ajak ngobrol sudah berdiri menyilang tangan di dada berdiri di ambang pintu menatap horor ke arah nya.

Kepanikan tidak terlihat di muka datar Gulf. "Jadi?" Baifren memulai pembicaraan.

Emang dasarnya songong, Gulf malah berjalan melewati Baifren calon kakak iparnya tanpa bicara.

Sepanjang mengikuti Gulf menuju lantai bawah mulut Baifren terus menggerutu kesal karena kelakuan teman nya itu.

Keduanya duduk bersebrangan, bahkan disana ada Mario ikut dalam pembicaraan mereka.

Keduanya saling adu pandang, mata keduanya sangat tajam seperti beradu pedang dan saling membunuh.

"Sampai kapan kalian akan seperti itu." sahut Mario fokus membaca koran tanpa melihat ke arah keduanya.

Keduanya melempar pandang, sampai. "Kau tidak ingin berbicara padaku." sindir Baifren.

Menghela napas panjang, mode Baifren saat ini sangat tidak baik jadi ia harus bicara dengan jelas dan pelan-pelan. "Saya mau menikahi adikmu."

Baifren dan Mario sangat terkejut, mereka pikir Gulf hanya akan berbicara soal daya tarik terhadap Mew tapi ternyata meminta izin untuk menikahi adiknya itu.

"Apa yang kau katakan?
Kamu sadar dengan ucapanmu itu?" sedikit ngegas karena terkejut.

Mario melihat reaksi istrinya seperti itu langsung menenangkannya dan merasa tidak enak juga terhadap Gulf yang memperhatikan mereka dengan santainya.

"Saya tidak main-main, saya menyukainya!
Kamu tau sendiri istri pertama saya?
Ini bukan lelucon apalagi saat ini umur saya sudah tidak muda lagi!
Kau tidak perlu ragu sama niat saya." tegas, lugas dan jelas.

"Kamu sadar gak Gulf, adikku itu masih sekolah.
Bahkan kamu juga mengatakan kalo umur kamu.... Pasti kamu paham maksudku apa!
Dan kenapa harus Mew adikku?"

Gulf sedikit tenang nada suara Baifren sudah sedikit melembut walau tatapan tajam tak pernah terlepas.

"Seperti apa yang saya katakan tadi.
Saya menyukainya dan soal gender aku sudah pikirkan semua itu.
Dan soal kenapa adikmu? Karena dia sudah mencuri sesuatu dari saya."
'dia sudah mencuri ciuman saya' batin Gulf.

Mario dan Baifren mengernyitkan alis mendengar kata terakhir Gulf 'mencuri sesuatu' apa maksudnya.

"Dan adikku masih sekolah jika kamu lupa." sinis Baifren, seperti ingin puas karena kesal.

"Saya akan menunggunya sampai lulus." dan Baifren membalas dengan tersenyum sinis.

(Kita lihat, dia sabar gak guysss🤭)

"Jadi kamu akan sabar menunggunya?" kali ini Mario ikut berbicara setelah istrinya tak ikut bicara lagi.

"Tiga tahun bukan lah waktu yang lama." ucap Gulf santai, lagi-lagi membuat Baifren kesal, karena wajah itu seperti main-main' pikirnya.

*

Saat terbangun pagi Mew dibuat terkejut, ia pikir masih didalam mobil bersama om duda tapi ternyata sudah berada dirumahnya bahkan tidur di kasurnya sendiri.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang