56~ 06 🔞

1.5K 78 12
                                    

|| 𝙰𝚠𝚊𝚜 𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 🔞 𝚍𝚒𝚖𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚋𝚒𝚓𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚠𝚊𝚑 𝚞𝚖𝚞𝚛 18 𝚔𝚎 𝚋𝚊𝚠𝚊𝚑 ||


Setelah selesai keperluan sang anak lengkap kini Mew mengantar anak gadis dan anak kedua berangkat sekolah bersama supir.

Hari ini Cella menginginkan diantar sekolah, katanya "rindu diantar sekolah oleh Papa" dan Mew pun mengiyakan kemauan anak gadis nya ini. Padahal Cella sudah memasuki siswa menengah pertama tetapi anak itu tidak malu sama sekali meminta untuk diantar, bahkan anak gadisnya ini masih berprilaku seperti anak kecil yang butuh dimanja. Mew tidak masalah akan hal itu karena Mew sangat menyukainya ketika semua ketiga anaknya sangat manja padanya.

Setelah mengantar Cella ke sekolah kini giliran Mew mengantar sekolah abang Enza.

"Jangan nakal ya sayang disekolahnya."

"Oke Papa!"

"Dan jangan kemana-mana kalo Papa atau daddy belum jemput."

"Siap Papa!"

Mew pun segera membubuhkan kecupan dikening putra keduanya ini. Setelah itu abang Enza pun masuk ke dalam kelas.

Setelah selesai memperhatikan kepergian abang Enza Mew pun memutar tubuhnya berjalan untuk masuk mobil. Namun sapaan seseorang menghentikan langkahnya.

"Selamat pagi Papa Enza."

Mew menatap datar orang itu yang menyapa padanya. Itu salah satu guru Enza.

"Pagi juga Pak----??"

"Bright. Nama saya Bright Papa Enza." Mengulas senyum pada Mew orang tua muridnya.

"Ada apa ya Pak??"

Bright tampak gugup, lelaki dewasa ini tidak lepas tersenyum pada Mew dengan kecanggungan.

"Papa Enza, saya mau minta maaf atas kejadian tempo hari perihal kehilangan Enza. Saya benar-benar menyesal tidak bisa bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Saya benar-benar minta maaf, Papa Enza."

Mew sudah melupakan kejadian itu, meskipun saat itu bukan salah lelaki ini tetapi rasa kesal pada guru ini tidak bisa hilang.

"Oh!"

Bright semakin gugup, apalagi Mew hanya bereaksi dan ber'oh saja menanggapi permintaan maafnya.

"Papa Enza sudah memaafkan saya?"

"Tergantung!"

Kenapa balasan papa Enza seperti itu, ini membuatnya semakin merasa bersalah, batin Bright.

"M-Maksud Papa Enza bagaimana ya? Saya kurang paham."

Setelah ini Bright mengutuk mulutnya, kenapa tampak bodoh didepan orang tua muridnya ini yang sudah lama ia perhatikan.

"Kalo anda mengulang kesalahan lagi karena keteledoran anda saya tidak segan-segan memukul dan memaki anda lagi nanti."

Mew tidak perduli sekarang dia sedang berbicara dengan siapa karena baginya keselamatan anak-anak nya adalah nomer satu.

Bright menggaruk kepala belakangnya, tampak semakin seperti orang bodoh dihadapan Mew karena kegugupan nya itu. "Saya berjanji tidak akan mengulang kembali kesalahan ini untuk kedua kali nya. Saya benar-benar menyesal."

"Bagus deh kalo sadar diri!" Setelah mengatakan itu Mew segera pergi darisana dan masuk mobil. Apalagi suami tercintanya sedang menunggu nya dirumah karena sedang cuti kerja terlebih dede Ale ditinggal bersama suami.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang