29~ Kenapa?

1K 90 10
                                    

Tepat satu bulan pernikahan GulfMew mereka lalui, kehidupan yang bukan hal mudah bagi Mew menjalani hari-harinya.

Kenapa seperti itu?

Karena.. Mew harus membiasakan diri dari keseharian nya saat masih lajang menjadi sudah menikah.

Kebiasaan jam tidur yang harus menunggu suaminya pulang kerja, melayaninya, menyiapkan hal yang dibutuhkan suami sebelum tidur.

Kebiasaan bangun tidur harus bangun pagi sebelum suami, menyiapkan sarapan, keperluan suami untuk bekerja dan Cella putri dari suaminya.

Dan itu hanya hal kecil tapi berefek besar bagi Mew terlebih usianya yang baru menginjak 17tahun.

Dan hidup membiasakan diri dilingkungan baru.

Seperti perjanjian antara Gulf dan ibunya agar direstui, Gulf harus tinggal bersama Mariana atau memiliki rumah yang berdekatan dengan ibunya.

Dan Gulf lebih memilih pisah rumah untuk kenyamanan rumah tangga dan istrinya, hanya saja jarak kerumah Mariana terhalang dua rumah.

Satu bulan itu pun Mew menangis diam-diam karena merindukan suasana rumah bersama kakaknya lebih tepatnya merindukan Baifren, tidak mudah baginya diusia muda menikah dan ikut suami dan berjauhan dengan keluarga, tapi Mew berusaha menjadi yang terbaik untuk Gulf dan Cella seperti apa yang kakaknya katakan. "Adek harus buat Gulf dan Cella bangga karena memiliki kamu, jangan sampai ada kata keluar dari mulut Gulf dan Cella 'Menyesal' memilikimu. Apalagi dari mulut mertuamu"
Mew selalu mengingat kata-kata itu.

Dan Mew masih melanjutkan sekolah karena pihak sekolah memberi toleransi apalagi mereka tau siapa suami Mew, donatur terbesar disekolahnya.

"Dad! Ayok bangun sudah jam berapa ini"

Gulf langsung menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan langsung menutup kedua telinga dengan tangan nya.

Setiap pagi Mew harus banyak-banyak sabar, dan ini pun kebiasaan baru bagi Mew membangunkan suami yang sangat sulit dibangunkan, selalu banyak drama.

"Dad! Ayok lah bangun"

Suara cempreng Mew semakin membuat Gulf mengeratkan tangan nya ditelinga.

"Dalam hitungan ketiga masih belum bangun Miu akan pergi sekolah diantarkan Om nya Cella" ancam Mew dengan senyum smirk.

Gulf langsung membuka selimut dan bangun dengan cengengesan.

"Sayang, aku masih ngantuk"

Mew snagat geli jika suaminya sudah mode manja, tidak ingat umur pikirnya.

"Lepas dad, baju Miu kusut"

Gulf tak memperdulikan itu ia malah semakin erat memeluk istrinya.

"Sun dulu"

Mew merotasi jengah melihat Gulf mempoutkan bibirnya, pria itu selalu cari cara agar dirinya memberikan ciuman.

"Dad!"

"Janji hanya kecupan"

Mew mendengus kasar.

Gulf menyeringai dan Mew pun mengecupnya.

Cup

Bukan Gulf namanya jika menepati janji.

Lidahnya langsung menerobos masuk saat bibir Mew digigit, tengkungnya Gulf tahan pria itu langsung memainkan lidahnya menyesap dan menyedot lidah Mew.

"------ngh"

Tepukan dibahunya Gulf tak hiraukan ia malah memangku Mew dalam satu tarikan keatas paha kokohnya.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang