37~ Jemput

963 101 27
                                    

Dengan penuh semangat Cella turun dari mobil dan langsung berlari masuk rumah orang tua Nasya dimana sang papa ada disana.

Pintu utama terbuka lebar dan disana sudah berdiri Mew dengan senyum manisnya menyambut kedatangan putri dan suami yang mungkin masih dimobil.

"Papa.."

Menegang sudah Mew dengan panggilan baru putrinya, tidak kak Miu lagi.

Di peluknya begitu erat tubuh putri sambungnya itu yang terlihat seperti adik kakak cocoknya. Usia yang hanya terpaut 10 tahun.

"Cella kangen Papa. Kenapa tidak pulang."

Mew sampai tak bisa membendung lagi cairan itu, tumpah sudah mendengar putrinya berceloteh merengek dan manja berucap padanya.

Baifren Mario dan Nasya ikut terharu disana.

Di usapnya penuh kasih sayang dengan tangan lembutnya.

"Kak Miu juga kangen."

Cella pun melepas pelukan itu dan langsung melototkan matanya yang terlihat menggemaskan dimata Mew.

"Papa! Bukan Kak Miu."

Mew tersenyum menanggapi ucapan putri cantiknya itu.

Cella pun mengikuti arah pandang papanya yang seperti mencari sesuatu ke arah pintu.

"Papa pasti mencari daddy? Tunggu sebentar yah, daddy sedang memarkirkan mobil." menggoda sang papa, memerah sudah pipi gembilnya itu.

Mew langsung menunduk malu dengan godaan anaknya itu.

"Cella, ayok ikut aku."

Cella pun menoleh ke arah Nasya. "Tidak! Aku masih rindu dan masih ingin bersama Papa."

"Ayok ikut dulu bareng onty."

Cella yang baru paham kode Baifren dan Nasya pun mengangguk pasrah, padahal masih ingin bersama papanya.

Mew menatap Cella yang tinggi anak itu hampir setara dengan nya.

Nasya pun langsung menarik tangan Cella bahkan Baifren dan Mario mengikuti mereka pergi untuk memberi waktu berdua pasangan yang sudah ldr itu.

Mew mengikuti perginya orang yang sudah meninggalkan nya sendiri itu sampai seseorang berdehem menghentikan langkahnya.

Suara khas suami tercintanya berdiri dibelakangnya.

Suara langkah berat berjalan begitu gagah menunjukan bahwa seseorang itu tegas tampan dan berwibawa.

Menegang sudah tubuh Mew takut untuk bertemu beratatap kembali sebulan penuh tak jumpa bahkan tak bertukar kabar sedikit pun. Ingin rasanya menghilang saat itu juga.

"Sayang!" serak basah menggoda pendengaran nya seseorang yang sangat Mew rindukan.

Mew memejamkan matanya menikmati hembusan napas bau mint sang suami terhirup oleh indera pencium nya.

Jantungnya serasa melamban saat tangan besar suami apik melingkar dipinggang rampingnya. Benar-benar membuat Mew ingin menghilang darisana.

"Kangen!"

Lemas sudah tubuh Mew pasrah juga setelah ini akan diperlakukan sedemikian apa oleh suami tercintanya.

Dadanya langsung berdetak cepat sekarang setelah melamban tadi, ibarat ada balap motogp didalam dada nya itu saat Gulf menaruh dagunya dipundak sempit Mew.

"Sayang! Kamu tak merindukan aku."

"Hahh!" mendesah sudah Mew menahan napasnya yang ia tahan sejak tadi karena tidak sanggup perlakuan suami terhadapnya. Bahkan pelukan itu pun mengerat di perutnya.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang