26~ H-3 Wedding 'Pingit'

989 89 13
                                    

Tiga hari lagi acara sakral berlangsung dan Mew sudah mulai meliburkan diri dari sekolah, tentu Gulf yang membuat surat izin pada sekolah dgn mengataskan ada keperluan keluarga, dan Mew baru tahu juga ternya om duda adalah salah satu donatur di sekolahnya. Pantas saja saat itu ia melihat Gulf ada disana.

Tiga hari menuju pernikahan dan kata leluhur dua pengantin tidak diperbolehkan untuk bertemu apalagi ngapel itu sangat di larang katanya 'biar acara sakral berjalan lancar dan pas ketemu kangen nya makin-makin'. Nama istilah modern nya tuh di pingit.

Apa Gulf bisa kuat tiga hari tidak bertemu dengan Mew suppasit? Kita lihat beberapa jam kedepan guyss..

"Cie,, Kak Miu bentar lagi nikah"

"Bentar lagi jadi Papanya Cella"

"Bunda.. Apa nanti Kak Miu bisa punya dedek bayi di dalam perutnya?"

Nasya keponakan Mew sudah sejak tadi terus menggodanya, jika bukan anak kakaknya sudah Mew tendang daritadi.

"Heh bocah, Kak Miu seorang laki-laki jika kamu lupa" balas Mew dgn raut kesal.

Dan anak itu malah cekikikan menanggapi ucapan adik ibunya itu.

"Siapa tau Kak Miu bisa hamil, duh, udah gak sabar Nasya pengen punya keponakan lucu"

"Kak Bai, Nasya nya tuh terus godain aku"

"Dih cengeng, udah mau nikah juga"

"Nasya, awas yaa"

"Wlee, Kak Miu kayak anak kecil.."

Mew langsung mengejar keponakan nya yang sedari tadi terus menggodanya. Baifren yang sedang menyiapkan sarapan dan Mario yang sedang membaca koran ikut terkekeh melihat tingkah keponakan nya yang terus di godai putrinya itu. Nasya benar, Mew seperti anak kecil, bahkan kedua orang dewasa itu menganggap Mew lah anak bungsu mereka ketimbang Nasya putrinya.

"Nasya.. Berhenti godain Kak Miu, ayok kita sarapan, Miu cepat kesini jangan main kejar-kejaran"

"Baik Bunda/iya Kak Bai"

Keduanya duduk bersampingan dan berhadapan dengan Baifren dan Mario.

Kedua orang dewasa itu sampai menggeleng kepala melihat tingkah dua bocah beda usia itu saling menatap sengit.

"Nasya, Miu, makan dulu sarapan nya" tegur Baifren.

Mew dan Nasya langsung menunduk dan mulai sarapan tapi sesekali saling melirik dan bertatapan tajam.

Keluarga kecil itu makan dengan khidmat walaupun sesekali Mew dan Nasya berebut lauk, Baifren sampai menahan kesal untuk tidak memarahi saat waktu makan.

"Miu, nanti kamu ikut Kak Bai yaa ke salon"

"Loh Kak Mio, ngapain Miu ke salon? Kek perempuan saja"

"Biar nanti kamu terlihat manis di lihat semua orang saat kamu berdiri di altar bersama calon suamimu"

"Tapi Kak, Miu--"

"Ada apa ini?"

Baifren datang dgn membawa nampan berisi cemilan ke arah ruang keluarga dan menghentikan obrolan suami dan adiknya itu.

"Ituloh sayang, aku bilang sama Miu suruh ikut kamu ke salon"

"Iya dek nanti kamu siap-siap yaa, kita berangkat pukul sepuluh siang"

"Tidak ada tapi-tapi" Baifren menyela saat Mew ingin berbicara lagi.

"Baiklah" pasrah Mew.

.

"Dia sedang apa kira-kira"

Kerjaan terbengkalai lagi seperti kemarin, tapi kali ini alasan nya karena terus melamunkan bocah nakal yang harus ia hindari tiga hari kedepan. Huft, Gulf sudah mulai gelisah guyss.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang