21~ Berkunjung

1.7K 114 21
                                    

Dua hari kemudian.

Setelah kejadian pertengkaran kecil lebih tepatnya pemaksaan dari keputusan Gulf sekarang mereka akan berkunjung ke rumah orang tua Gulf untuk meminta restu.

Gulf menggunakan mobil mewahnya untuk pulang ke rumah orang tuanya dan mereka hanya pergi berdua karena Cella sudah menetap disana.

Jarak tempuh menuju kesana menghabiskan waktu 5 jam dan sekarang tinggal 1 jam lagi untuk sampai, tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi Gulf karena ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh bahkan Mew yang sedang tertidur lelap tidak terganggu sedikit pun.

Di liriknya ke arah samping dimana Mew tertidur bersandar pada kaca jendela, Gulf bukan tidak mau menyandarkan kepala Mew pada bahunya tapi itu permintaan si empu sendiri yang tidak mau berdekatan dengan nya.

Sepertinya Mew masih ngambek padanya.

Apalagi setelah terjadi drama kecil tadi sebelum berangkat.

Bagaimana kalo orang tua Om tidak menerimaku.

Apa Cella tidak akan marah.

Bagaimana nanti temen Miu ngeledek karena sudah menikah.

Miu belum siap menikah.

Bagaimana kalo pernikahan nya di tunda setelah lulus sekolah.

Miu masih mau main.

Dan Gulf tidak menanggapi semua ocehan bocah nakal nya itu, perihal orang tuanya Gulf yakin mereka akan menerima keputusan nya itu. Dan Gulf tidak akan susah meyakinkan orang tuanya yang sekarang hanya sisa ibu karena sang ayah sudah wafat.

"Eungh.."

Lenguhan terdengar merdu saat Mew terbangun dari tidur karena usapan di pipinya yang tembem.

Tubuhnya menggeliat merentangkan ototnya yang pegal.

Masih diam, terlihat sedang mengumpulkan nyawa.

"Sebentar lagi sampai kau harus bersiap-siap."

Barulah tersadar setelah mendengar ucapan Gulf.

"Miu mau pulang." rengeknya.

Gulf sampai menghentikan mobilnya mendadak, alhasil kening Mew menjadi korban karena kejedot.

"Sakit ish, kenapa berhenti?" tanya Mew polos, apa ia tidak sadar Gulf berhenti setelah mendengar ucapan nya itu.

Gulf membenarkan duduknya menghadap Mew. "Apa maksud kamu ingin pulang?" dengan wajah datar.

"Miu takut." menundukan kepala, meremat ujung bajunya.

Gulf hanya menghela napas kasar.

"Tidak akan terjadi sesuatu, saya jamin." menggenggam tangan Mew memberinya ketenangan.

"Saya berjanji." mengecup kening Mew mesra.

Mobil kembali melaju, Mew masih diam memikirkan apa yang akan terjadi setelah bertemu dengan orang tua Gulf.
Mew terus melamun sampai tak sadar tujuan mereka sudah sampai.

Dari dalam mobil mulut Mew menganga besar melihat begitu mewah rumah calon mertuanya itu dengan halaman terbentang luas. Seketika ia jadi tidak percaya diri takut yang dipikirkan sejak tadi jadi kenyataan.

 Seketika ia jadi tidak percaya diri takut yang dipikirkan sejak tadi jadi kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang