35~ Kangen

922 110 16
                                    

Tepat satu minggu kehilangan istrinya yang entah dimana sekerang keberadaan nya itu.

Dan keadaan dominan sangat menghawatirkan bahkan Cella pun sama.

Satu minggu pula Cella tidak masuk sekolah dan Mariana sering berkunjung ke rumahnya sekedar merawat namun Cella enggan menemui dan berakhir mengurung diri dikamar.

Dan satu minggu pula Cella dan Gulf tidak pernah bertatap muka karena ayahnya itu sibuk mencari papanya dan juga sering pulang larut malam.

Cella sering menangis dengan terus memanggil meracau tentang papanya dan anak itu pun tak lepas dari melamun.

Sedangkan keadaan Gulf sudah sangat fatal. Berantakan dan menghawatirkan.

Kamar yang selalu terasa hangat nyaman membuat betah didalam nya kini berubah total.

Botol minuman dan pecahan beling dari botol yang ia lempar dan kaca rias seminggu yang lalu masih berserakan disana, Sumi tidak dapat masuk untuk membereskan karena Gulf melarang siapapun masuk kesana termasuk putrinya.

Seminggu itu Gulf setia dengan minuman alkohol kadar tinggi bahkan perutnya sudah tidak terisi asupan sehat.

Benar-benar kacau.

"Hikss! Sayang, kamu kemana?"

Diteguk kembali segelas minuman memabukan itu pada mulutnya, kerongkongannya sudah kering dan panas tapi Gulf tidak memperdulikan itu, setidaknya bisa menghilangkan sejenak kewarasan nya dari beban merindukan terkasih.

"Kau bodoh Gulf membiarkan nya pergi, kau bajingan, kau berjanji bertanggung jawab akan melindungi dan menjaganya tapi apa? Kau malah membiarkan nya pergi."

Di jambak lagi rambutnya bahkan pakaian yang dikenakan sudah robek total. Lusuh.

"Kau bodoh tidak berguna."

Dentingan jam menemani keterpurukan sang tuan didalam kamar, kesunyian kegelapan bahkan kamar itu sudah terlihat sangat berantakan dan kotor.

Seminggu sudah mengabaikan tugas nya sebagai pemimpin perusahaan, sampai El Ji ah harus pulang pergi kekantor dan kerumah sang bos untuk memberikan laporan. Dan Mariana terpaksa mengambil alih walau dengan amarah karena anaknya malah seperti itu.

Mariana sudah mempersiapkan satu kandidat calon menantu baru untuk anaknya, ia belum mempertemukan pada Gulf karena anaknya sedang tidak baik-baik saja dan ia takut nantinya akan menolak.

Tok Tok

"Daddy?"

Prankk

Brukk

Terdengar jelas keluar kamar karena didalam sangat keras melempar.

Cella dibuat panik dan entah pada siapa harus meminta tolong.

"Daddy.. Keluarlah jangan seperti ini."

"Dad! Pleaseeeee. Cella ingin bertemu, Cella kangen."

Gulf tuli akan teriakan putrinya tatapan nya kosong memandang jauh keluar jendela.

Kamar yang gelap seperti tidak ada penghuni didalam nya.

"Dad ayok keluar."

Anak itu terisak dengan terus menggedor pintu kamar ayahnya, kehabisan cara untuk ayahnya bisa keluar.

"Nasya. Yah, aku harus menghubungi onty Bai."

Cella pun langsung bergegas darisana untuk menghubungi Nasya, semoga beruntung.

Tut Tut

"Ayoklah Nasya angkat telponku."

Cella harap-harap cemas karena Nasya tidak juga mengangkat telponnya.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang