38~ Pertunangan

963 108 23
                                    

Akhirnya Gulf bisa membawa istrinya pulang setelah penuh bujukan rayuan dengan kata-kata manis dan juga Baifren pun mengiyakan terlebih tadi super ekstra penuh membujuk dan meyakinkan dulu.

"Memangnya ada perayaan apa dirumah Omah, dad."

Gulf yang fokus melajukan mobil mewahnya, Rolls-Royce Phantom. Langsung menoleh dari kaca spion di dalam.

"Semoga orang tua itu tidak melakukan hal yang akan membuat daddy murka."

Masih bersarang belum terlampiaskan kemarahan nya itu apalagi setelah Sumi mengatakan semuanya. Ditambah gangguan dari Mariana tadi saat dirinya sedang bercumbu bermanjaan bersama istri.

Sekarang hatinya menghangat emosinya meredam dengan elusan dilengan besarnya oleh tercinta.

Meliriknya sebentar dari fokusnya melajukan mobil dan dilihatnya senyum begitu indah yang Mew suguhkan. Terasa mimpi bagi Gulf jika mengingat kejadian sebulan penuh kemarin.

"Semua akan baik-baik saja dan kalian tidak perlu hawatir."

"Terimakasih sayang." di usapnya pipi begitu tumpah saking gembilnya. Gulf jadi ingin menggigitnya.

Sekali lagi tersenyum padahal dalam hati Mew sangat gugup ketakutan khawatir dan juga penasaran semua rasa bercampur menjadi satu.

Mobil dilajukan dengan sedikit kecepatan Gulf tidak ingin terburu-buru dan tidak mau kesana kalo bukan karena bujukan sang istri, katanya. "Bagaimana pun daddy tetap masih anak ibu dan kita harus patuh padanya." begitu mulia hati istrinya padahal sudah diusir tentunya disakiti hati kecilnya itu.

Tangan sebelah Gulf tak sedikit pun terlepas menggenggam lembutnya jari jemari Mew ia tidak ingin kehilangan lagi. Sangat trauma karena kejadian yang lalu.

"Huekk.. Hueeekkk."

Gulf langsung menepikan mobilnya dan langsung panik begitupun Cella langsung bangun dari tidurnya.

Mew segera melepas sealt belt dan langsung berlari ke luar.

Memuntahkan yang dirasanya sangat mual didalam perutnya itu. Perih dan melilit.

"Hahh! Huekkk. Huekkk"

Gulf segera menghampiri dan memijat tengkuk istrinya. Dan Cella langsung berlari keluar membawa botol minum.

Mew langsung berjongkok badan nya terkulai lemas.

"Dad!"

Tubuh Mew langsung Gulf bawa didekap nya erat tangan nya langsung segera melap sudut bibir si manis yang basah karena memuntahkan cairan bening saja.

"Daddy, Papa kenapa?"

Cella sangat hawatir dan segera menyodorkan air minum.

Gulf pun mengecek suhu tubuh istrinya dan itu normal, tidak panas.

"Kita pulang ya sayang gak usah jadi kesana."

Mew pun segera menggeleng. Ia tidak mau ibu mertuanya semakin membenci.

"Tapi kamu----"

"Dad!" protes Mew menatap sayu ke arah suami. Wajahnya sudah pucat pasi sekarang.

"Daddy bagaimana ini? Wajah Papa sangat pucat."

Mobil mewah Gulf pun sudah terparkir apik dihalaman depan rumah ibunya, dengan penuh bujukan rayu tapi tetap saja sang istri tidak mau langsung pulang, alhasil mengalah.

"Cella! Tungguin Papa di mobil biar daddy yang masuk ke dalam rumah omah."

Cella pun segera mengangguk. "Telpon daddy segera bila terjadi sesuatu."

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang