16~ 18++

3.8K 122 6
                                    

Tubuh Gulf semakin maju sampai badan Mew mentok di ujung kasur.
Dengan refleks mata Mew terpejam karena Gulf mendekatkan wajahnya yg berjarak beberapa inci saja.

Deru napas om duda begitu hangat menyapu di wajahnya yang masih menutup mata.

"Om ish awas, Miu mau--"

"Katanya ingin menyentuhnya!" kata Gulf membuat mata Mew terbuka sempurna.

"Hah-" mata Mew melotot karena terkejut. Dan refleks tangan Gulf terangkat untuk menjitak kening bocah nakalnya itu.

Didorong nya tubuh Mew dan langsung terjatuh diatas kasur dengan posisi terlentang. Dengan cepat Gulf mengukungnya.

"Om!" kaget Mew.

Mulut Gulf berdecih dengan panggilan yg belum Mew ganti. "Call me daddy."

"T..tapi-"

Tangan Gulf membekap mulut Mew dengan tangan besarnya, bocah nakalnya itu susah diberitahu.

Mata Mew mengerjap beberapa kali melihat raut wajah om duda nya yg seperti menahan---------- 🔞'

Gulf memiringkan kepalanya bersiap untuk mencium Mew, dia sudah berjanji akan memberikan hukuman pada bocah tengilnya itu.

Aksi Gulf tertahan karena tangan kecil Mew langsung mendorong dada Gulf untuk tidak mendekat.

"Miu kesal sama Om!" memalingkan wajahnya dengan tangan masih bertengker didada Gulf.

Memicingkan mata, Gulf tidak paham. "Apa?"

"Ngapain Om nyamperin Miu ke rumah?
Terus- ngapain ngajak Miu nikah? Kalo Om saja udah
Punya pacar."

"Pacar?" ucap Gulf ulang.

"IYA!" dengan nada tinggi. "Pake sok lupa lagi!!"
Tadi kan- ada cewek yang datang ke rumah Om. Pasti
Kalian sudah--" menggelengkan kepala menutup mulutnya,
Tiba-tiba saja otaknya berpikir ke hal intim.

"Aw!" Mew mengusap keningnya yg dihadiahi jitakan lagi oleh Gulf.

"Itu sekretaris baru saya." menggeleng kepala, ingin rasanya menelan mentah-mentah bocah dihadapannya itu.

Mulut Mew langsung komat-kamit tidak percaya dengan penjelasan dari Gulf.

Menghela napas, harusnya disini Gulf yg marah bukan sebaliknya. Merebahkan tubuhnya disamping Mew dengan posisi menyamping. "Lalu- kenapa kamu berpelukan tadi?"

Wajah datar Gulf membuat Mew ingin menamparnya. "Tadi? Ah, itu kan Pak Arm yang memeluk Miu.
Bukan Miu yang memeluknya." ucapnya tidak mau salah.

Lagi-lagi kening Mew menjadi sasaran kegemashan Gulf. "Kau bisa menolaknya- kan?"

"Pelukan nya tiba-tiba- Masa Miu harus nolak!" dengan memalingkan wajahnya. Mulut Gulf langsung terkunci, entah harus bicara apalagi pada bocah nakalnya itu.

"Sini!" ditariknya tangan Mew membawanya pergi.

Bukan Mew namanya jika berhenti bicara. Sepanjang jalan mulutnya terus mengoceh, bertanya akan dibawa kemana dirinya itu. Dan ternyata------ kerumah om duda-nya.

"Om- Ngapain bawa Miu kerumah Om?" 
Seakan tuli Gulf terus menuntunnya tanpa memperdulikan pertanyaan Mew yg sangat cerewet.

Ceklek

Didorongnya lagi tubuh Mew keatas kasur dan langsung menerjangnya tanpa aba-aba.
Bibir tebal dominan sudah tidak sabaran untuk menghukum mulut cerewet calon istrinya itu.
Belah bibir mereka saling menempel, di sesapnya kasar oleh Gulf,
Dilumatnya rakus mengabaikan dada kokohnya yang terus didorong.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang