Attention📣
Untuk pembaca ghoib ceritaku terimakasih
Sudah mampir, tapi bisakah kasih vote nya, biar aku tambah semangat nulisnya
Dan yang masih stay makasih juga buat kalian
😘😘•••
Satu bulan kemudian.
Wajah masam sang tuan tampan sudah mulai berseri sekarang, sedikit. Saat itu ketika hampir saja meneguk racun saking frustasi nya Baifren tiba-tiba menghubungi dan memberitahukan bahwa istrinya ada disana. Tentu saja mengumpat dulu pada iparnya itu karena merasa dibohongi tapi setelahnya menunduk sedih karena Baifren sangat marah dan belum mengijinkan mereka bertemu. Gulf pun pasrah.
Rasa kangen ingin memeluk mencium bercumbu menghangatkan batangnya dianal sempit istri pun terpaksa diliburkan sebulan penuh, Gulf hanya pasrah dan tentunya tidak bisa memaksa. Biar nanti saja saat sudah diperbolehkan bertemu ia berjanji akan mengurung istrinya dikamar dan memberinya hukuman seberatnya membiarkan Mew terus mendesah dibawah kungkungan nya. Ahh, Gulf sudah tidak sabar ingin hari itu segera tiba.
Dan Cella pun sudah mulai semangat masuk sekolah dan tidak melamun juga bersedih lagi bahkan gadis kecil itu terus merengek pada ayahnya mengajak untuk menjemput agar papanya segera pulang dan Gulf pun sangat ingin dan kembali lagi kata tadi Baifren belum mengijinkan katanya itu hukuman buat suami yang lalai.
Dan sampai sekarang Gulf belum menanyakan alasan kenapa istrinya pergi pada Baifren.
Tapi itu sebelum tepat sebulan tidak boleh menemui istrinya karena sekarang mereka sudah bisa bahkan nanti sore akan bergegas menjemput sekalian membujuk istri manisnya agar mau ikut pulang.
BRUAKK
Atensi didalam ruangan pemimpin perusahaan GK company langsung menoleh terkejut terlebih sang pemilik merah sudah wajahnya bersiap untuk mengumpat dan juga mengamuk pada si pelaku yang ternyata adalah
"Daddy.."
Umpatnya tertahan mata nya kembali fokus pada laporan yang sekretaris nya berikan.
Cella yang kesal diabaikan tidak disambut baik langsung berjalan menghentak-hentak menghampiri ayahnya.
"Ish, malah cuekin Cella, daddy lihat Cella datang."
Marahnya dengan menekuk bibir melipat karena kesal.
"Kau boleh pergi."
Ji ah pun mengangguk kemudian pamit pergi dari ruangan sang bos.
"Ada apa kemari?"
Semakin kesal pula Cella dibuatnya oleh pertanyaan ayahnya itu.
"Bukan kah kita akan menjemput Papa?"
Hati Gulf merasakan sangat bahagia sekarang Cella sudah mau memanggil istrinya dengan panggilan papa.
"Kan sudah daddy beritahu kita berangkat setelah pekerjaan kantor selesai."
"Kenapa gak sekarang saja dad, lebih cepat lebih baik."
Cella dengan wajah kesalnya mendudukan bokongnya diatas meja kerja sang ayah.
"Papamu akan memarahi daddy kalo tau tidak menyelesaikan pekerjaan kantor dan bagaimana kalo Papa tidak mau ikut pulang gara-gara itu."
Cella pun mendengus kesal dan hanya bisa sabar, pasrah.
Gulf pun langsung kembali menyibukan dengan tumpukan lembaran pekerjaan dan baru menyadari kedatangan putrinya dengan siapa.
"Cella! Kamu dengan siapa datang kemari."
Cella yang sedang memainkan ponselnya baru tersadar juga.
"Bareng bi Sumi, -oh iya dad katanya Bi Sumi ingin berbicara dengan daddy."
Gulf menaikan alisnya sebelah karena bingung tapi tidak menghentikan kegiatan nya.
"Dimana dia sekarang, bicarakan saja dan kenapa tidak tadi dirumah."
Cella yang mendapatkan ijin langsung berteriak memanggil Sumi bahkan tidak beranjak dari tempat, hal itu membuat Gulf ingin memarahinya juga.
Sumi pun masuk ke ruangan majikan nya dengan kepala menunduk dan meremat jari-jarinya. Seperti menahan ketakutan.
Cella langsung menoleh pada ayahnya.
"Tuan! Maaf saya lancang sudah berani datang kemari ikut non Cella."
"Katakan, ada apa Sumi."
Gulf kembali fokus pada pekerjaan tanpa menatap maid rumahnya itu dan Sumi dibuat semakin gugup juga takut apa yang akan terjadi setelah nya.
"Soal non Miu."
Tangan yang sedang menari lincah menggunakan pena pun terhenti dan langsung menatap datar ke arah Sumi, maid kepercayaan keluarganya yang sudah bekerja saat masih bersama istrinya yang pertama.
Sumi mengangkat wajah nya singkat ingin melihat reaksi majikan nya yang ternyata sedang menatapnya intens. Penuh tanya.
Cella langsung turun dari meja dan langsung berpindah duduk disofa menunggu apa yang akan disampaikan Sumi.
"Bahwa kepergian non Miu penyebabnya adalah nyonya besar yang telah mengusirnya."
Sangat pelan bahkan Cella dan Gulf kurang jelas mendengarnya.
"Kau mengatakan apa Sumi. Yang jelas."
Sumi langsung menegang deguban didadanya begitu melamban seperti hari itu akhir dari hidupnya.
"Non Miu diusir oleh nyonya besar, Tuan."
Clingg
Gelas dimeja disimpan dengan kuat.
"Bibi tega tidak mengatakan itu saat hari kepergiaan Papa dan malah mengatakan nya sekarang, apa Bibi tidak kasihan sama daddy dan Cella yang terpuruk."
Bukan Gulf yang mengamuk tapi putrinya, berdiri berkacak pinggang dihadapan Sumi.
Luruh sudah bersimpuh didepan Cella menangis meraung dengan perkataan penyesalan nan permintaan maaf terus dilontarkan.
Tubuhnya seraya diambil nafasnya seakan berhenti dan dicabut. Sumi gemetar hebat memohon ampun pada putri majikan yang terus mengeluarkan unek kemarahan nya.
Gulf menatap kesal menghela napas kasar sampai rambutnya berantakan ia usak.
"Pantas saja Bibi sering melamun Cella lihat akhir-akhir ini ternyata merasa bersalah merasa punya dosa pada kami berdua."
Gulf diam berdiri membelakangi Cella yang terus berbicara marah pada Sumi. Emosinya meledak-ledak rasanya ingin menjeburkan orang masuk kedalam kumparan api panas. Dan itulah lebih baik membiarkan Cella yang menghukum maidnya daripada dirinya kelewatan batas nantinya.
"Padahal Bi Sumi tau dan lihat daddy dan Cella sampai gak makan teratur dan kami terus menangis bahkan Cella sampai mengurung diri dikamar tapi Bi Sumi dengan teganya menutupi semua fakta itu."
Sembab sudah mata Sumi dan ia pantas dimarahi seperti itu bahkan bisa disebut ia ikut andil memisahkan keluarga kecil majikan nya.
"Daddy sampai terluka ditangan dan Cella tidak masuk sekolah karena merindukan Papa yang sudah mencarinya sampai kami kelimpungan tapi Bi Sumi malah diam dan begitu tenang melayani kami dirumah."
Gadis kecil berusia genap 8 tahun itu begitu lebar bertutur kata menyampaikan dengan baik kekesalan nya tanpa mengumpat kata kasar, masih dengan bahasa halus.
"Padahal Bi Sumi tau Cella sangat membutuhkan sentuhan dan pelukan seorang ibu dan Cella mendapatkan itu pada Kak Miu walaupun Cella tau Papa seorang pria tapi bagi Cella Kak Miu adalah ibu sambung yang baik penuh perhatian cinta dan kasih sayang yang selama ini kubutuhkan."
Sumi masih dangan bersimpuh bahkan ia tidak berani mengangkat kepala dan juga menyela, begitu besar dosa yang ia tanggung dirasanya.
"Cella benar-benar kecewa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewasa || GulfMew (BL) ✔️ Hiatus
General Fiction𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙎𝘼𝙇𝘼𝙃 𝙇𝘼𝙋𝘼𝙆 🔥 𝙎𝙏𝙊𝙍𝙔 𝙄𝙉𝙄 𝙈𝙀𝙉𝙂𝘼𝙉𝘿𝙐𝙉𝙂 𝙐𝙉𝙎𝙐𝙍 𝘿𝙀𝙒𝘼𝙎𝘼 𝘽𝙓𝘽. 𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼𝙏 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼. 📌 🔞🔞🔞 📌 𝘽𝙓𝘽 📌 𝙜𝙪𝙡𝙛𝙢𝙚𝙬 Start s1 #11-04-2022 End s1 # 27-08-2022 Start s2 # 9-9-2022 End...