46~ Menyesal

1.3K 103 9
                                    

"Sayang, daddy hawatir sama kamu dan bayi kecil kita."

"Tidak usah berpura-pura baik sama Miu dan juga bayi kecil."

.

.

.

Gulf terus menangis seperti anak kecil mulutnya terus meracau dengan beberapa kali hentakan kaki menatap nyalang Mew yang duduk membelakanginya.

Mew sudah bisa pulang bahkan sekarang mereka sudah berada dikamar.

Gulf terus meminta maaf dari masih dirumah sakit sampai sekarang sudah dirumah. Bayangkan bengkaknya mata Gulf nanti yang sudah menangis hampir penuh tiga jam itu.

Bapak CEO satu ini bahkan mengabaikan jatidiri nya yang terkenal angkuh berwajah dingin dan sekarang menangis meraung hanya karena ingin mendapatkan maaf dari istrinya, beruntung lah kau Gulf hanya binimu saja yang melihat, bagaimana kalo karyawanmu yang melihat kelakuanmu sekarang.

"Sayang,,,hiksss,,,maafin,,,daddy,,,hikss"

Kata itu yang terus berulang diucapkan Gulf kanawut sejak tiga jam, apa dia tidak lelah?

Mew yang duduk diatas kasur king size nya berulang kali mendesah kasar melihat kelakuan suaminya.

Dan Gulf yang berdiri dibelakangnya disisi kasur. Sebenarnya kasihan juga tapi ia pun sangat kesal dengan perkataan yang sudah terlontar dari mulut pedas suaminya itu, ini pertamakali nya Gulf berbicara semenyebalkan itu makanya Mew sangat kesal dan marah.

"Sayang,,hikss."

Mew memejamkan matanya sebentar menghembuskan napasnya pelan guna mengontrol emosinya agar stabil.

Sepertinya kali ini harus banyak bersabar karena sebentar lagi sang suami akan berubah pada mode manja.

Mew pun membalikan tubuhnya menjadi menghadap Gulf. Dilihatnya begitu menghawatirkan rupa tampan suami yang berubah menyedihkan dengan hidung merah berair dan mata bengkak juga bibir yang bengkak, mungkin karena terlalu lama menangis.

Gulf yang melihat itu hanya berdiri tanpa bergerak sedikitpun dan kini kepalanya menunduk takut melihat aura sang istri yang menurutnya menyeramkan.

"Sini!!'

Gulf pun mendongak, apa Mew sudah memaafkan nya?

"A-apa ssa-sayang sudah maafin da-daddy."

Kali ini Gulf sangat benar-benar takut.. Apalagi mendengar suara datar keluar dari mulut Mew.

"Ayok sini..." kali ini suara Mew melembut, Mew menyadari pasti suaminya ketakutan olehnya.

Dengan langkah kecil dan perlahan Gulf pun menghampiri Mew masih berdiri dengan jarak sangat dekat.

"Sini duduk sama Miu."

Mew yang melihat suaminya terus diam saja langsung menuntun lembut tangan Gulf.

"Kenapa menangis hum?"

Pecah sudah tangis Gulf dengan pertanyaan begitu lembut di gendang telinganya.

"Sini Miu peluk dulu."

Tanpa aba Gulf pun langsung berhambur sampai Mew sedikit tersentak karena tubuh besar suami menubruk tubuh kecilnya.

Gulf menangis dengan memeluk erat tubuh kecil Mew menyimpan kepalanya diceruk leher istrinya.

Tidak tau lagi harus berkata apa tapi Mew begitu lembut hatinya bisa dengan mudah memaafkan kesalahan nya yang menurut Gulf itu fatal.

Tangis Gulf mereda dengan usapan lembut yang menenangkan hatinya bahkan sekarang sudah tertidur dalam dekapan Mew.

Pantas saja berat, rupanya pulas, mungkin kecapean habis menangis sampai berjam-jam.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang