62~ 12

595 63 13
                                    

Gulf terlalu naif untuk menolak pesona gadis cantik yang sudah suka rela mempermalukan dirinya dengan pakaian terbuka itu. Sia-sia Meta berdandan cantik untuk menggoda sang atasan tetapi lelaki arogan itu menolak nya dengan sikap kasar

Flashback on..

Dengan meliukan pinggulnya Meta berjalan penuh anggun mendekati meja Gulf.

Tatapan mata sayu menggoda ke arah Gulf dengan menggigit bibir bawahnya. Meta yakin dengan sikap diam nya Gulf lelaki itu tertarik pada penampilan nya saat ini.

"Kemari!!!"

Dalam hati Meta bersorak dan tanpa menunggu lama kaki jenjang nya melangkah mendekat ke arah kursi Gulf.

CTAKKK

Meta mengernyit bingung, bos nya itu melempar beberapa lembar uang diatas meja.

Gulf kembali pada pekerjaan nya memeriksa beberapa dokumen yang bertumpuk diatas meja mengabaikan seakan Meta tidak ada disana.

Masih dengan bingung nya Meta pun memberanikan diri untuk bertanya. "I--ini maksudnya apa ya Pak?!!"

"Beli pakaian yang layak untuk dipakai. Kau tidak tahu peraturan disini untuk setiap karyawan harus bersikap baik dan berpakaian sopan?!"

Gulf tidak sama sekali menoleh ke arah Meta. Dan Meta yang merasa sedang dipermalukan pergi darisana dengan mata memerah menahan rasa malu dan marah.

Meta sangat tersinggung dengan ucapan Gulf, apalagi saat dilempar uang. "Memang nya saya cewek apa'an.. Tidak menghargai, saya begini hanya untuk nya. Dasar cowok sialan. Lihat saja apa yang akan aku lakukan setelah ini."

Flashback off...

"Apa ada kabar terbaru?!"

"Target keluar dengan raut kecewa Tuan muda."

"Perhatikan gerak-gerik nya jangan sampai kau kecolongan."

"Baik Tuan muda."

Panggilan pun terputus. Ji Ah segera memasukan ponselnya disaku rok dan keluar dari tempat persembunyian nya.

.

Didalam mobil dikursi belakang Cella menatap takjub pada sang adik. Bertepuk tangan dan bersorak memuji apa yang dilakukan adik nya ini.

Enza melirik sang kakak dari ujung matanya dengan senyum kecil disudut bibir nya.

"Abang Enza keren. Kakak suka cara mu yang diam-diam tapi bergerak cepat."

Dengan bangga Enza mengedikan bahu acuh membuat Cella mendelik. Enza memang seperti itu ketika dipuji, memang menyebalkan reaksi nya.

"Jadi dibalik abang tahu segalanya itu dari laporan sekretaris daddy?!"

Enza menjawab hanya dengan menggerakkan alisnya. Lagi- Cella merotasi matanya. "Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?! Katakan. Kakak sudah tidak sabar."

"Sabar. Kita akan melibatkan Papa kali ini."

"PAPA??!!!"

Spontan Enza menutup  kedua telinga nya. Didi yang sejak tadi mendengarkan dan fokus menyetir dibuat tersentak juga oleh teriakan Cella.

"HEHE,, kakak kaget." ucap Cella dengan dua jarinya diangkat✌.

Enza geleng-geleng kepala dengan tingkah kakak nya itu. "Kenapa harus melibatkan Papa? Kita berdua saja bisa. Kakak gak mau Papa harus turun tangan hanya untuk mengurusi hal kotor ini."

Enza menepuk kening nya gemas. Gemas dengan kakak nya ini yang belum paham juga.

"Papa dan daddy tidak saling bicara. Apa kakak tidak tahu itu?"

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang