70~ 20

517 56 11
                                    

Sepanjang perjalanan Gulf mempercepat laju kendaraan nya, dia ingin segera sampai dirumah.

Begitu sampai Gulf langsung menerobos masuk.

"Papa nya anak-anak dimana, bi?"

"Tuan Mew ada dikamar, Tuan"

"Apa dia sudah makan?"

"Sepertinya belum. Tadi sore hanya menyuapi dede Ale saja"

Gulf hanya menganggukan kepala, berjalan ke meja makan dan menaruh barang bawaan nya disana.

Sumi hanya meliriknya barang itu dan melewatinya.

Sebelum masuk kamar Gulf merapihkan kemeja beserta rambut yang acak-acakan nya, setelah selesai barulah dia masuk kedalam.

Setelah masuk ruangan pemandangan pertama disuguhi Mew duduk ditepi kasur dengan pakaian yang terlihat berbeda.

"Daddy sudah pulang"

Gulf membalasnya dengan deheman.

Mew menyambutnya membawakan jas dan tas kerjanya, Gulf diam memperhatikan dan matanya tidak lepas dari penampilan Mew saat ini.

"Daddy mau makan sekarang atau mandi dulu? Biar Miu siapkan air panas nya" Mew hendak pergi namun Gulf menahan pinggang nya.

Gulf langsung membalikan tubuh Mew mengambil ciuman, Mew sedikit berontak dari ciuman paksa suaminya yang terburu-buru.

Jas dan tas kerja yang dipegang nya jatuh ke lantai.

Gulf menahan tengkuk nya memperdalam ciuman nya.

Semakin lama ciuman itu semakin menuntut dan sedikit panas. Mew membuka mulutnya sedikit memberi akses lidah Gulf untuk masuk menyesap lidahnya.

Gulf menggeram rendah mendengar Mew mendesah. Ciuman itu semakin memanas dirasa Mew kehabisan nafas Gulf pun mengakhirinya.

"Daddyh" ucap Mew dengan nafas memburu menatap sayu suami. Bahkan Mew dapat merasakan deru nafas Gulf dikulit wajahnya.

Gulf tersenyum simpul, menyeka peluh disekitar dahi dan pelipis Mew. "Iya sayang" suara rendah nya terdengar sexy dipendengaran Mew.

"Miu mau minta maaf lagi soal--"

"Baju apa yang kamu pakai, hmm?" tanya nya memotong ucapan Mew, menyisir rambut yang basah oleh keringat menyisipkan ditelinga nya.

"I-ini tadi----Akh"

Gulf menerjang kembali bibir bengkak milik pria-nya memperdalam menyesap lidah panas menukar saliva mereka.

"Daddyhhh" lirih Mew.

"Untuk saat ini biarkan kita saling menggenggam dan terikat jangan biarkan urusan luar mempengaruhi keintiman kita" bisik Gulf kemudian menjilat menggigit memainkan lidahnya di daun telinga Mew.

Mew mengerang kenikmatan mencengkram sprei ketika lidah Gulf turun ke leher mencecap nya dan menggigit dadanya.

Sentuhan itu sudah lama tidak dirasakan membuat Mew hampir kewalahan dengan gerakan sentuhan Gulf yang rusuh.

"Daddyhh pelanhh"

Nafsu Gulf sudah diujung, mendengar desahan Mew membuatnya semangat.

Kancing kemeja nya semua terbuka tangan Gulf masuk kedalam celana mengusapnya perlahan dan lagi-lagi Mew hanya mengerang.

Dihisapnya niple nya dikecup dan memelintirnya dengan ujung lidah basah, Gulf menggeram rendah dan mempercepat kocokan tangan nya dipenis pria-nya.

"Arhhhhhh" Mew mendapatkan pelepasan, napasnya yang masih tersengal menarik tengkuk suami menciumnya acak membuat Gulf tersenyum dibalik ciuman.

Tok Tok Tok

"Tuan maaf mengganggu"

"Iya ada apa?" teriak Gulf sedikit kesal, mata tidak lepas dari istri yang kemerahan pipinya.

"Maaf Tuan, dede Ale tidak berhenti menangis dan terus memanggil papa, bibi sudah menenangkan nya tapi dede Ale semakin nangis histeris." Dibalik pintu Sumi berbicara dengan tubuh bergetar, sedangkan didalam kamar si tuan menggeram kesal karena waktu bercinta nya diganggu.

"Iya bi, Miu kesana sebentar lagi"

Mew langsung mengancingkan bajunya bangun dari kasur namun Gulf menahan lengan nya.

"Biar daddy yang tenangin si bungsu, kamu duduk disini aja" mengecup kening Mew beranjak dari kasur.

Pipinya memerah dengan yang dilakukan Gulf, menyentuh kening nya dan tersenyum.

"Mending Miu siapkan makan buat daddy aja deh"

Mew langsung keluar dari kamar berjalan menuju dapur, disaat ingin menyiapkan tidak sengaja matanya melirik ke atas meja.

"Apa ini dari daddy untuk Miu?" dipeluknya menciumi baunya yang sangat harum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini dari daddy untuk Miu?" dipeluknya menciumi baunya yang sangat harum.

"Apa daddy benar-benar sudah maafkan Miu?" monolognya.

Duduk dikursi menatap bunga itu dan mulai teringat kejadian beberapa hari sebelumnya.

Flashback on..

Gulf menyeret Mew pulang ke rumah tanpa memperdulikan pria itu yang terisak.

Masuk kamar mandi membiarkan Mew duduk dikasur.

Setelah beberapa menit Gulf keluar dan masih melihat Mew menangis.

Merotasi matanya mengusap dada mencoba bersabar.

"Kamu tidak ingin menjelaskan sesuatu?" tanya Gulf yang dijawab keheningan.

"Kamu pergi menemui wanita itu dan membiarkan Ale dirumah menangis, apa kamu pergi bersenang-senang tidak menghawatirkan anakmu yang menangis ingin menyusu?" suara nya yang rendah malah membuat Mew semakin terisak.

Yang diucapkan dan cara bicaranya membuat Mew merasakan sakit hati. Mau membela diri tapi ini juga salahnya.

"Apa yang kamu lakukan diluar sana, apa kamu lupa kau seorang papa dari tiga anak?"

Mew menjawab dengan gelengan segera, meraih tangan Gulf mengecupnya dengan deraian air mata.

"Kau ingin bermain-main dengan nya begitu? Rupanya kau bersenang-senang dibelakangku."

"Tidak! Bu-Bukan begitu daddy" hikks

Mew menolak keras tuduhan suaminya, dia memang tidak berniat seperti itu semua ini karena untuk sebuah alasan. Hanya saja belum waktunya untuk bercerita, dia tidak ingin membuat suaminya hawatir namun nyatanya menjadi boomerang untuknya.

Gulf bangkit dari duduknya dan Mew langsung mencegahnya memeluknya dari belakang.

"Maaf! Maafin Miu, daddy. Miu bersumpah tidak berniat untuk melakukan itu, apalagi mengabaikan dede Ale. Maafin Miu" hikss

Gulf dapat merasakan tubuh pria-nya gemetar sampai menangis sesegukan. Dan berakhir berniat untuk mendiamkan nya dia pun menjadi luluh.

Gulf berbalik menghadap Mew, mengecup keningnya menyeka pipinya yang basah. Membawa tubuh Mew kedalam dekapan nya.

"Sudah jangan menangis lagi daddy sudah maafkan kamu" mana tega ia melihat wajah yang sudah memerah dengan mata bengkak terus meminta maaf. Hatinya luluh juga.

"Miu sayang daddy" lirih Mew.

Beberapa kali mendaratkan kecupan dipucuk kepala istrinya, meski hatinya bergemuruh namun ia harus menahan nya.

Flashback off..

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang