18~ Tidur bareng✨ (18+)

3.6K 130 11
                                    

Tolong bijak dalam berkomentar.
Dibawah akan ada adegan🔞
Saya tidak akan membahas umur, kerena percuma saja 'larangan adalah perintah' bagi kalian.
Selamat membaca🥱

"Eungh.."

Melenguh, terbangun dari tidurnya saat sebuah tangan besar bermain di wajahnya. "-Om" masih terkejut, padahal sejak tadi malam mereka bersama. Bahkan sekasur.

"Daddy.." kata Gulf, wajah Mew kembali merona.

Merapat kembali tubuh kokohnya menempel dibagian belakang badan Mew.

"Aw"

"Maaf" panik Gulf. Segera bangun dari kasur keluar kamar tanpa pamit hingga Mew menatap bertanya kepergiannya.

"Sesakit ini, ahh-" mengusap-usap bagian perut, kembali menarik selimut menutup seluruh tubuhnya.

Mulutnya terus mengumpat, seluruh wajah kembali memerah menahan malu mengingat kejadian semalam. "Malu banget.." racaunya dibalik selimut. Tanpa sadar sudah duduk disisi kasur memperhatikan nya dengan sebuah senyuman.

Dengan satu tarikan selimut terbuka membuat Mew melebarkan matanya terkejut. "Sejak kapan? Bukan nya Om pulang" malu ketahuan sedang memikirkan kejadian semalam.

Menyodorkan satu kantong kresek kecil entah apa isinya.

"Pakaikan, atau mau saya yang memakaikan nya?" ucap Gulf menjawab kebingungan Mew dengan senyuman sulit diartikan.

Diambilnya pemberian Gulf segera membuka dengan masih berbaring.

Mengernyitkan alisnya. "Ini obat apa?" 1 buah salep dan selembar obat tablet.

Menyimpan segelas air minum di atas nakas, membuka bungkus salep mengeluarkan selembar kertas memberikannya pada Mew.

Mew mulai membaca dengan masih bertanya. "Aturan pakai. Oleskan pada bagian--" menutup mulutnya karena baru sadar.

Wajahnya kembali memerah, menyesal kenapa bertanya. Sedangkan Gulf? Pria dewasa itu hanya diam menggelengkan kepala.

Pantas saja om duda mengatakan 'mau saya yang memakaikan nya'.

"I-i-ini untuk--"

"Semalam berdarah, lubangmu robek." tanpa beban melontarkan kata itu tak memperdulikan keadaan Mew sekarang; salting, malu.

Mempoutkan bibir. "Gendong" merentangkan tangan.

Dengan sigap langsung memangku bridal style karena takut ke sentuh dan nanti sakit jika ia gendong koala.

Gulf terkekeh melihat wajah merona bocah nakal yang sudah ia perawani tadi malam sedang menyembunyikan wajahnya di perpotongan lehernya.

Masuk kamar mandi, ia dudukan di closet duduk agar memudahkan Mew melakukannya. "Mau saya bantu" wajah itu? Wajah menurut Mew sangat menyebalkan.

Menggeleng. "Miu bisa sendiri" cemberut. Gulf mengangguk, keluar dari sana setelah mengusak rambutnya.

"Panggil saya jika sudah selesai" teriak Gulf dari luar. Mew tak menjawab, ia diam dan masih mencerna apa yang sudah terjadi padanya.

"Huh" menghela napas kasar mengingat kembali kejadian semalam. Sedangkan Gulf dibalik pintu? Tersenyum tak jelas, apalagi soal malam tadi.

Flashback on🌙🌃

"Milikku besar, apa akan muat?" sontak Mew melebarkan matanya.

Mew memalingkan wajah meronanya, tiba-tiba saja gugup. "Katakan? Saya sudah bersabar terlalu lama?" bisiknya menjulurkan lidah hangatnya ditelinga Mew.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang