6~ Sekolah

1.4K 121 21
                                    

Keduanya berjalan dilorong sekolah sambil saling bercerita sampai atensi mereka teralihkan melihat siswa yang sedang berkerumun dilapangan basket.

"Ada apa ya!" ujar keduanya saling pandang.

Mew dan Tian dengan cepat menghampiri orang-orang yang sedang berkerumun entah apa di tengah-tengah keramaian itu.

Tian yang lebih dulu melihat, matanya menangkap sosok seseorang yang dikenalnya.

Puk

Tepukan kasar di belakang kepala Mew oleh Tian.

"Sakit bodoh." marah Mew.

Nyengir. "Bukan kah itu om duda." bisik Tian.

Terkejut, setelah itu menarik lengan Tian menerobos masuk kedalam kerumunan.

Tepukan tangan dan histeris para siswa perempuan melingkari sosok Gulf om duda-nya. Sedikit shock kenapa bisa om duda ada disekolahnya. Cemberut ternyata yang dikerumuni adalah pria dewasa inceran nya itu.

Ganteng banget

Seperti itulah teriakan para perempuan yang dapat Mew dengar.

Mew masuk kerumunan sampai mata mereka bertemu dan terkunci. Gulf menatapnya dingin dan dibalas tak kalah dingin oleh si manis. Tatapan mereka terputus sampai Gulf pergi darisana menuju ruang kepala sekolah.

Kerumunan bubar meninggalkan Mew dan Tian masih setia berdiri di tengah lapangan.

"Kenapa Om duda bisa ada disekolah kita ya?" gumam Tian. Dan Mew mengedikkan bahu acuh cemberut karena kesal para siswa perempuan sangat kecentilan pada om duda-nya.

Tian dan Mew kembali berjalan menuju kelas, sebenarnya sangat penasaran oleh kedatangan Gulf namun bel sekolah sudah berbunyi.

Pelajaran di mulai sampai Mew tak fokus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.

"Mew!"

Masih diam, tangannya menangkup pipi kirinya melamun kenapa om duda datang kesekolah.

"Mew suppasit!"

Masih tak sadar sampai guru menggebrak mejanya.

BRUKK

"Astaga Om- eh Pak maaf!" mengatupkan kedua tangan nya membungkuk hormat.

Semua murid dikelas mentertawan nya membuat dirinya malu hingga pipinya bersemu merah.

Menggeleng kepala, "Sejak kapan bapak jadi om kamu." menepuk jidatnya. "Kenapa suka sekali bengong kamu itu Mew, kamu masih muda nak." tegur guru.

Cengengesan. "Maaf Pak gak lagi." membungkuk sopan.

"Jangan di ulangi." ujar guru dan Mew mengangguk.

Keadaan kelas kembali hening memulai lagi pelajaran sampai bel terdengar tanda belajar selesai.

"Jangan lupa satu minggu lagi pembayaran study tour harus segera lunas, dan kalian diwajibkan untuk ikut." ucap guru diakhir mengajar.

Guru keluar dan semua murid kembali berisik.

"Kenapa kau tak menyadarkanku." kesal Mew pada Tian.

"Sengaja, biar ditegur Pak guru." jawab Tian nyengir.

Membereskan buku kedalam tas setelahnya keluar kelas untuk istirahat.

"Apa kamu akan ikut acara tour nanti." tanya Tian serius.

"Entah." jawab Mew singkat. Lalu menarik lengan Tian kencang.

Mew sedikit berlari menarik Tian entah akan kemana Mew mengajaknya pergi, sedangkan Tian hanya menurut menyeimbangkan langkahnya.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang