63~ 13🔞

1K 65 7
                                    

Mew semakin mundur sampai tidak sadar mentok ke tembok, Gulf dengan tatapan tajam dan rahang mengeras berjalan mendekati Mew.

Keringat dingin bercucuran dipelipis Mew melihat aura suami pertamakali dilihatnya itu, ponsel itu masih dipegang Gulf diremat nya.

Mew langsung memejamkan mata saat wajah Gulf berada dihadapan wajahnya, deru napas lelaki itu menyapu bagian wajahnya membuat Mew semakin merinding takut.

"Nghhhh"

Mew hampir merosot dilantai kalo saja tangan Gulf tidak buru-buru menahan pinggangnya.

Mew kaget Gulf menyerbu lehernya menggigitnya dan menyesap.

"Shhhh,, daddyhhh janganhhh"

Seakan tuli Gulf tidak berhenti menyesap leher Mew memberi tanda berukuran besar disana, tangan nya dengan kasar menarik baju kemeja Mew sampai beberapa kancing terlepas.

Bibir Gulf turun ke bagian dada menggigitnya dan tangan satu memplintir dan tangan stau lagi menahan bahu Mew agar tidak banyak bergerak.

Mew menangis tanpa suara yang dilakukan Gulf kali ini sangat kasar.

"Daddy lepasinhhh itu sakit, hikss"

Dengan rusuh Gulf membuka kancing dan resleting celana panjang Mew melorotkan celana dalam nya dan mengeluarkan isinya.

"Tidak, jangan lakukan itu, Miu mohon!!"

Mew menggeleng ribut dengan mata merah dan berair. Tatapan mereka bertemu dengan mata Gulf yang menyala tajam seakan mengeluarkan kobaran api.

"Tidak!! Jangan lakukan itu Miu mohon."

Lagi-lagi Gulf seakan tuli, dia berjongkok mensejajarkan wajahnya dihadapan kejantanan Mew.

"Kau berbicara menolak tapi berbanding terbalik dengan reaksi tubuhmu yang mengatkan ingin dipuaskan."

Mew terus menggeleng, ingin menutupi bagian bawahnya namun tangan Gulf mencengkram kedua tangan nya ditembok.

Mew bukan menolak apa yang akan dilakukan Gulf, tetapi dia tidak suka dengan cara yang dilakukan nya.

Penis Mew yang ereksi langsung Gulf masukan kedalam mulutnya meroll keluar masuk kejantanan itu membuat Mew merintih dan menangis semakin deras.

"Tolong keluarkan jangan seperti itu, aku mohon, hiksss"

Mendengar Mew memohon sambil menangis membuat Gulf semakin cepat melakukan nya.

Hati Mew bergemuruh marah, kesal dan kecewa bercampur dalam perasaan nya. Ini bukan sifat suaminya.

"Arhhhhhhh"

Tubuh Mew semakin terasa lemas dan Gulf langsung berdiri mencium Mew paksa memasukan langsung cairan dalam mulutnya dari lelehan sperma Mew.

Uhukk uhukkk

Rasanya Mew ingin muntah oleh cairan nya sendiri.

Mew memalingkan wajahnya saat tangan Gulf berusaha mencengkram rahang nya.

"Lihat kearahku!"

Dengan lelehan air mata yang tidak berhenti mengalir dari rasa ketakutan Mew memberanikan diri menatap Gulf.

Gulf dengan sorot semakin tajam seakan menusuk kedalam manik Mew yang menatap nya penuh ketakutan kini mulai bersuara.

"Itu pengingat untukmu kalau kau itu sudah menikah dan memiliki anak, jangan pernah berpikir untuk bermain-main dibelakangku. Kau mengerti!!"

"Cepat selesaikan urusanmu sebelum saya melangkah jauh." Gulf meraih tangan Mew dan meletakan kasar ponsel itu.

Lelaki itu langsung keluar meninggalkan Mew yang semakin menangis.

Mew sangat mengerti apa maksud dari perkataan Gulf 'melangkah jauh', tetapi kali ini dia akan melanggarnya sebelum tujuan nya tercapai.

Mew langsung menyusut air matanya, dengan susah payah berusaha bangkit meskipun tubuhnya masih merasakan lemas akibat pelepasan dan rasa terkejut oleh perlakuan Gulf yang diluar nalar itu.

Membuka ponselnya dan segera mengirim pesan.

....

"Arghhh. Kenapa dia menolak untuk bertemu. Sialan, aku sudah susah payah berdandan cantik hanya untuk bertemu dengan nya-"

"Tapi kenapa tiba-tiba menolak? Bukan kah dia terlihat sangat bersemangat ingin bertemu denganku saat kemarin?"

"Permisi nyonya Amanda." seorang perempuan dengan penuh gugup masuk kedalam ruangan.

"Ada apa?" menatap tajam bawahan nya yang sudah mengganggunya yang sedang kesal.

"Nona Rein datang dan sekarang sedang menunggu diruang tamu."

"Katakan padanya untuk menunggu!"

"Baik nyonya."

Menghela napasnya dan segera bangkit untuk menemui putrinya.

.

"Mommyyyy.. Rein rindu dengan Mommy!"

Anak dan ibu itu langsung berpelukan.

"Apa itu benar? Mommy merasa itu karena ada sesuatu yang di inginkan?" menatap putrinya dengan mendelikan mata.

"Mommy terbaik. Selalu tahu segalanya." Rein tertawa lalu mengajak sang ibu duduk.

"Katakan. Ada apa?"

"Rein menyukai seseorang Mommy." ucap Rein menundukan kepala dengan malu-malu.

"

Terus?"

"Mommy!!" Rein duduk mendekati Amanda dan bergelayut manja dilengan sang ibu.

"Ada seorang gadis cupu menjadi penghalang diantara kami. Dia sangat mengganggu dan selalu berusaha mendekati orang yang aku suka."

"Jadi maksud kamu ingin Mommy melakukan sesuatu pada gadis cupu itu?"

Rein mengangguk bersemangat. Amanda langsung mengusak sayang rambut putrinya.

"Katakan siapa nama gadis itu. Mommy akan berbuat sesuatu padanya."

"Dia Cella Anzani Kanawut!"

....

"Kau mengerjakan apa saja dari tadi Ji Ah?"

"Sesuai permintaan bapak. Semua laporan yang diminta kemarin sudah saya kerjakan pak."

"Ini yang kau maksud sudah dikerjakan?!"

PRAAKK

Tumpukan berkas diatas meja Gulf lempar ke lantai membuat Ji Ah semakin menundukan kepala.

"Keluar!"

"Baik pak!" Ji Ah langsung memungut berkas berserakan itu membawa nya pergi keluar.

Rasanya Ji Ah ingin menangis saat itu juga, dari tadi pagi aura bosnya sangat menyeramkan.

📞

"Ikuti kemana istriku pergi. Pantau terus dengan siapa dia bertemu!"

Panggilan langsung dimatikan. dengan sorot tajam menatap jauh hamparan setiap bangunan tinggi dari jendela besar didepan nya.

"Amanda?" gumam Gulf, rahang nya mengeras dan semakin erat meremat ponsel digenggaman nya.

Tbc.

Dewasa || GulfMew  (BL) ✔️ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang