»»---->❃♡❃<----««
⚠️Vote dulu sebelum scroll kebawah!!!
Kasih vote elah. . Tinggal pencet doang. . . .
Happy Reading🥳»»---->❃♡❃<----««
"Anjay! Oppa-oppa jatoh!" Pekik Riva yang baru saja akan duduk di samping Chika.
Gani segera bangkit, tatapannya jatuh pada gadis yang membuatnya terkejut sedang terkekeh pelan. "Jangan ketawa Cil! Gue jatoh gara-gara elo."
"Dih? Kok aku sih? Aku kan cuma noel kamu sama nanya 'kenapa telinganya merah?' gitu aja." Bela dirinya.
Memang benar, Chika tidak mendorong Gani sampai terjatuh. "Ck! Terserah!" Setelahnya Gani kembali duduk sambil memalingkan wajahnya ke arah lain, asal tidak melihat Chika.
Riva menatap teman sebangkunya, "kenapa?" Bisiknya.
"PMS keknya." Jawab Chika asal.
"Ooh. Bener-bener istimewa ya si Gani. Dia bisa PMS. Hihi." Riva dan Chika pun terkikik geli dengan suara pelan.
Gadis sialan!
Umpat seorang Gani pada dua gadis di depannya.
»»---->❃♡❃<----««
Siang ini, kelas 11 IPA 1 sedang ada pelajaran olahraga, dan mereka akan melakukan praktik voli. Semuanya berbaris dengan rapi lalu memulai pemanasan terlebih dahulu.
Cuacanya bisa dibilang cukup bagus, karena tidak mendung tapi panas akibat terik matahari. Bahkan baru selesai pemanasan saja, beberapa orang sudah berkeringat.
"Oke semuanya! Hari ini kita akan praktik voli, sesuai materi yang telah Bapak sampaikan minggu lalu." Setelah memberi arahan dan pembagian kelompok untuk berlatih bermain di lapangan, semuanya mengikuti perkataan guru olahraga.
Seperti biasa, ada yang langsung bisa, ada yang sudah bisa, ada yang baru bisa, bahkan ada yang tidak bisa-bisa. Dimulai dari cara servis yang benar, passing bawah, passing atas, dan sebagainya. Hingga praktik selesai, semua kelas 11 IPA 1 diperbolehkan istirahat.
Gani melirik ke arah ujung lapangan. Di sana ada satu bola basket yang dianggurkan. Dari pada diambil orang lain, Gani segera berlari pelan untuk mengambil bola itu. Hingga tinggal mengambilnya, tiba-tiba ada tangan mungil yang menangkap bola itu lebih dulu.
"Hap! Dapet." Katanya merasa senang.
Gani menatap cengo pada gadis di depannya, bisa-bisanya dia kalah cepat dengan seorang gadis. "Bola itu mau Gue pake." Ucap Gani.
Gadis itu menoleh, "Gue juga." Setelahnya dia berjalan menuju ring basket.
"Badan pendek kayak elo, gaakan bisa masukin bola basket kes_Aduh!" Gani mengaduh kala bola menghantam perutnya.
"Gue emang pendek tapi bukan berarti gak bisa masukin bola basket ke sana." Kata si gadis dengan angkuhnya.
"Cih! Coba masukin." Tantang Gani.
"Oke. Siapa takut?!" Lalu gadis ini mengambil bola dari tangan Gani dengan kasar.
Gadis itu sudah bersiap dengan posisinya, cara dia memegang bola pun sudah bagus. Tinggal ia lempar saja, tapi perkataan Gani membuat dirinya naik pitam. "Kalo gak masuk, cium Gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
INCARAN {END}
Fantasy-Bukan transmigrasi tapi masih fantasi- Di Korea, ada gadis berusia 8 tahun, dia memiliki kelebihan yang selalu turun temurun dari leluhurnya. Namun kelebihan itulah yang selalu menganggap bahwa dirinya pembawa sial. Karena, kelebihan itu hanya dimi...