42- Pengakuan Rhatanza

296 37 2
                                    

»»————>❃♡❃<————««

⚠️Jangan lupa follow dan vote!!!
Happy Reading 🥳

»»————>❃♡❃<————««

Chika tidak mau jadi anak durhaka. Jadi, masalah dengan keluarga Choi, alias keluarga kandungnya sendiri sudah kelar. Chika sudah memaafkan mereka, terutama saat kejadian di mana Hansu rela menaruhkan nyawanya demi Chika. Di situ Chika sadar, bahwa keluarga Choi benar-benar ingin dirinya kembali bersama mereka.

"Eomma, bagaimana dengan pemakamannya?" Tanya Chika begitu melepaskan pelukan hangatnya dengan Han Ri.

"Sekarang, Eomma akan pulang ke Korea dulu." Jawab Han Ri. Dia memang akan ke Korea dulu bersama ketiga putranya. Tadinya ingin mengajak Chika juga, tapi kondisinya tidak memungkinkan.

Chika pun ingin ikut sebenarnya, tapi dia tidak dapat izin dari Ezra dan Han Ri. Takutnya kondisi Chika memburuk akibat bepergian pascaoperasi. Dan keputusan Ezra, dia akan membawa istri dan kedua anaknya ke kediaman keluarga Choi Hansu nanti. Niatnya untuk lebih mempererat ikatan mereka. Mereka ingin, keluarga Ezra dan Choi Hansu tidak saling bersaing lagi soal Chika.

Lagi pula, Chika sudah menganggap mereka semua sebagai keluarga sendiri.

Setelah kepergian keluarga Choi, kini tinggal tersisa Ezra, Firli, dan Delvan di ruangan Chika. "Ayah, kenapa ga bawa Bunda pulang? Kasian, pasti kecapean." Melihat mata Firli yang seperti sulit untuk terbuka sempurna, membuat Chika kasihan melihatnya.

"Gapapa sayang." Sahut Firli. "Lagian, Bunda tidur di hotel kok semalem." Lanjutnya.

"Tetep aja, Bunda harusnya istirahat aja di hotel kalo ga mau pulang. Jangan kesini dulu."

Lalu Firli tersenyum mendengar ucapan Chika. "Kenapa? Bunda kan jenguk anaknya, emang gaboleh?" Tanyanya.

"Boleh kok!" Balas Chika dengan cepat. "Tapi kan, Bunda juga butuh istirahat. Kalo Chika, dari semalem juga tiduran mulu di kasur."

"Hmm, iya deh. Tapi, kenapa nyuruh Bunda pulang? Mau berduaan sama Delvan yaaa?" Tuduh Firli menggoda putrinya.

Chika sendiri gelagapan. Padahal niatnya bukan seperti itu. "Engga kok! Lagian ka Delvan mau pulang juga. Iya kan ka?"

"Enggak. Kata siapa?" Jawab Delvan malah membuat Chika geram.

"Tuh kan, mau berduaan ini mah." Ucap Firli.

"Ihhh Bundaaa." Chika pun akhirnya merengek karena merasa di sudutkan. Sedangkan Firli malah tertawa.

"Sudah, kalo emang mau berduaan. Ayah juga mau berduaan sama Bunda." Lerai Ezra. Lalu dia merangkul pinggang istrinya. "Delvan, kamu mau tetap di sini atau pulang?"

"Di sini Om."

"Kalo gitu, saya akan menyuruh orang untuk mengirim makanan buat kamu."

"Gausah Om. Saya bisa pesen sendiri."

"Kamu nolak pemberian saya?" Tanya Ezra sinis.

"B-bukan gitu Om."

"Kalo gitu kami pulang dulu, sekalian mau periksa rumah." Final Ezra. "Chika, ditinggal dulu gapapa kan?"

INCARAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang