40- Kekacauan

281 33 7
                                    

»»————>❃♡❃<————««

⚠️Jangan lupa vote!!!
Happy Reading 🥳

»»————>❃♡❃<————««

"Kenapa kalian menginginkan putriku?"

Dengan kompak keluarga Choi saling pandang. Tatapannya menyiratkan ketidak setujuan atas ucapan Ezra barusan.

"Maaf Tuan Ezra. Tapi, Kyungmi adalah putri kami." Ucap Choi Han Ri.

"Apa maksudmu?! Chika adalah putri kami!" Kata Firli membantah.

"Aku yang melahirkannya! Kau bukan siapa-siapa bagi Kyungmi!"

"Apa katamu?! Selama ini, aku yang mendidiknya! Mengurusnya! Memberikan dia pakaian yang hangat dan layak! Aku juga yang memberikannya semangat saat sedang belajar! Aku yang selalu menenangkannya ketika dia menangis karena menantikan kedatangan kalian! Hingga akhirnya, CHIKA BERTEKAD MELUPAKAN KALIAN KARENA TIDAK DATANG MENJEMPUTNYA!!" Teriak Firli kencang.

Ini adalah pertama kalinya bagi Rhatanza dan Chika melihat sang Bunda murka. Sedangkan Han Ri merasakan sesak didadanya. Ia juga melakukan hal yang sama dengan Firli terhadap Chika, namun tak bertahan lama. Karena tragedi itu, Chika dipaksa untuk memiliki pengalaman buruk dimasa lalu. Tumbuh tanpa sosok Ibu kandung dan menjadi gadis kecil yang dibuang atas sebuah tuduhan.

"Sudah sayang." Ezra mencoba menenangkan istrinya. Mengelus punggungnya dengan pelan, berharap rasa kesal itu hilang.

"Aku benci sama mereka Mas! Terutama seorang Ibu yang tega menyiksa putrinya yang masih berusia delapan tahun lalu membuangnya begitu saja di tempat pembuangan sampah!"

Ezra akui, istrinya memang memiliki sifat dan sikap yang sangat baik. Firli adalah salah satu wanita yang mudah memiliki perasaan tidak tega. Oleh karena itu, Chika dia anggap sebagai anak kandungnya sampai sekarang, dan mungkin akan selamanya. Dan juga, Firli langsung meminta Rhatanza bertanggung jawab soal Kinar karena dia tidak tega menyaksikan kondisi Kinar yang memprihatinkan.

Hansu menarik nafasnya panjang lalu di hembuskan kembali. Tatapannya beralih pada Chika dan berkata, "Kyungmi, kau tidak mau pulang bersama Eomma dan Appa?"

Chika langsung menggeleng. Sontak keluarga Choi merasa sedih, ini adalah yang terakhir kalinya mereka akan mengajak Chika pulang, jika tidak mau, maka keluarga Choi menyerah. Asalkan Chika mau memaafkan mereka dan bisa hidup bahagia walau tanpa mereka.

"Baiklah, kami tidak akan memaksamu lagi ataupun mendatangi kalian. Kami harap, Kyungmi selalu bahagia bersama kalian."

Perkataan Hansu mampu membuat jantung Chika berdenyut nyeri. Sehingga gadis itu bingung dengan perasaannya sendiri. Namun mulutnya masih bungkam, enggan untuk mengatakan reaksi perasaannya terhadap keluarga kandungnya.

Rasa tidak rela kembali menyeruak dalam diri Han Ri, dia tidak ingin gagal membawa putrinya pulang. "Sayang." Tatapan Han Ri menyiratkan akan permohonan pada suaminya. Memohon agar tidak semudah ini menyerahkan Kyungmi pada orang lain.

Sedangkan Tuan Kim langsung bertepuk tangan kencang. "Wow! Akhirnya, aku bisa memiliki Kyungmi tanpa harus meminta izin pada keluarga Choi." Katanya dengan semangat.

Choi Hee Yeong berdecih mendengarnya. "Jangan terlalu menyepelekan, karena mendapatkan Kyungmi tak semudah itu."

"Mudah saja, aku tinggal membawanya ke negaraku, lalu menikahinya. Beres kan?" Ucap Tuan Kim dengan entengnya.

"Tuan Mahardika." Panggil Choi Daejung. "Pria gila ini adalah orang yang terobsesi dengan Kyungmi. Bahkan saat Kyungmi masih bayi, pria ini sudah meminta Kyungmi untuk dijadikan miliknya. Padahal usianya saat itu masih delapan tahun, tapi dia sudah memiliki sifat obsesi tinggi pada seorang bayi."

INCARAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang