35- Kehancuran

301 40 0
                                    

»»---->❃♡❃<----««

⚠️Jangan lupa Vote dan follow azzkiara
Happy Reading🥳

»»---->❃♡❃<----««

Sepuluh motor melaju kencang begitu sebuah kain jatuh ke aspal. Di antara mereka hanya ada satu gadis yang ikut balapan itu, dan posisinya ketiga saat ini. Motor semakin melaju kencang saat garis finish sudah terlihat.

Chika tersenyum tipis dibalik helm full face miliknya, padahal posisinya saat ini baru maju hingga kedua. "Gass." Gumamnya bersamaan dengan melesatnya motor melewati satu pembalap dan melewati garis finish. Chika menjadi pemenang pertama di tahap awal.

Angga meloncat riang begitu seorang gadis menghampirinya, dengan helm yang sengaja belum dilepas. "Lo keren banget tadi." Katanya memuji cara bermain Chika.

"Iya dong!" Sahut Chika seraya berkacak pinggang. "Tadi aku semangat banget, soalnya udah lama ga ikutan balapan." Lanjutnya.

"Terakhir ikut ginian kapan?" Tanya Angga, seraya membantu Chika membuka helm.

"Kayanya pas ka Angga kena marah Bang Aza." Angga pun terkekeh saat mengingat dirinya hampir dipukuli Rhatanza.

Dulu Angga pernah mengajak Chika bermain seperti ini, tanpa sepengetahuan Rhatanza. Namun bukan Rhatanza namanya jika membiarkan adik kesayangannya hilang dimalam hari, dia langsung mencari keberadaan adiknya dengan meminta bantuan anggota Braveco lain.

Saat itu Chika masih berusia 15 tahun, tapi kemampuan menggunakan motor sangatlah hebat. Hingga Irfan yang menemukan keberadaan Chika saat itu. Chika dan Angga sedang berada di tempat balapan, dengan keduanya yang sama-sama ikut balapan.

Rhatanza langsung menuju lokasi yang dikirim Irfan. Dan sampainya di sana, Rhatanza langsung saja menarik kerah baju Angga. Padahal Angga sedang menerima hadiah karena memenangkan juara dua, dan Chika juara satu.

Hampir saja wajah Angga terkena bogeman mentah dari Rhatanza, Chika buru-buru melerai sang kakak. Menjelaskan semuanya dan meminta agar Rhatanza tidak memarahi Angga. Dari situlah Chika tidak diizinkan membawa motor lagi.

"Si Aza sayang banget sama kamu." Ucap Angga.

"Iya, aku juga sayang Bang Aza."

"Kalo gue?"

"Sayang ka Angga juga." Balas Chika dengan senyuman di akhirnya.

Didetik itu juga jantung Angga langsung berpacu lebih cepat dari biasanya. Rasanya ini hal yang baru dia rasakan seumur hidupnya.

Beda halnya dengan Delvan. Tangannya terkepal kuat dengan mata yang menyorot tajam pada pria di samping gadis yang dia cintai.

"Gue ga bisa lepasin Chika. Ga akan! Gue gaakan lepasin lo, Choi Kyungmi." Gumam Delvan. Rahangnya mengetat, menandakan bahwa apa yang baru saja dia ucapkan tidak main-main.

»»---->❃♡❃<----««

Sekarang tinggal enam orang yang mendapatkan kesempatan untuk kembali merebutkan uang tunai 2M. Tidak ada juara dua maupun tiga, aturan itu sudah tetap.

INCARAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang