41- Puncak Kekuatan

259 35 0
                                    

»»---->❃♡❃<----««

⚠️Follow dan vote!!!
Guys, part ini rada panjang, tanggung soalnya.
Happy Reading 🥳

»»---->❃♡❃<----««

Hujan langsung turun dengan derasnya. Suara angin begitu bergemuruh, langit pun menunjukkan kilatan petir yang amat menyeramkan. Hawa mulai dingin dan suasana menjadi semakin mencekam.

"Ada apa ini?" Gumam banyak orang di sana.

Chika mulai memindahkan kepala Hansu dari pangkuannya ke lantai dengan hati-hati. Baju dan celananya sudah kotor berlumuran darah. Perlahan dia bangkit, berdiri tegak lalu menghembuskan nafas panjang.

Netra gadis itu berubah jadi merah darah, tatapannya sangat tajam melebihi pedang samurai.

"A-ada apa ini?" Ucap Kim gugup. Dia merasakan aura yang sangat mencekam dari gadis di depannya, terlebih karena gadis itu terus menatapnya tajam.

Ketiga putra Choi sudah sadar akan situasi. Mereka saling pandang, dan memberi isyarat untuk menghentikan Chika. Namun, bagaimana caranya?

Chika sendiri sudah tidak sadar akan situasi sekarang. Dia hanya ingin melampiaskan emosinya, menujukan cara dia membenci seseorang itu seperti apa. Dia tidak akan tinggal diam jika orang itu sudah keterlaluan.

"Mungkin kau berpikir bahwa di sini, akulah yang terjebak. Tapi kau salah Kim! Aku yang sudah menjebakmu! Aku memiliki semua rekaman atas kelakuan tidak tahu dirimu itu! Dan dengan mudah, aku akan menyebarkannya! Termasuk kejadian hari ini, kau, berperan sebagai pembunuh!"

Seketika tubuh Kim panas dingin, dia gemetar. Jika gadis itu menyebarkan semua rekaman itu, hancurlah reputasinya. Kim tidak mau itu terjadi.

"Kau pikir aku percaya padamu?" Sebisa mungkin dia menutupi kegugupannya. Mencoba untuk tak percaya dengan ucapan gadis di depannya.

Chika tertawa kecil menanggapi reaksi Tuan Kim. Sungguh, pria itu terlalu percaya diri. "Ck, ayolah. Kali ini, ikuti permainanku. Aku punya sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu, Tuan Kim." Ucapnya diakhiri dengan seringai tipis khasnya.

Semuanya mulai bersiaga, takut akan terjadi sesuatu yang tak terduga.

"Chika_"

Prang!

Baru saja Rhatanza akan bersuara, tiba-tiba sebuah vas bunga melayang dan hancur tepat di depan wajahnya. Terkejut? Oh tentu. Dan yang Rhatanza kagetkan lagi adalah saat vas bunga itu melayang dengan sendirinya. Ia pikir akan menghantam wajahnya, tapi ternyata tidak.

"Diam!" Desis Chika. Sepertinya gadis itu tak akan memandang siapa pun sekarang, dia yang mencoba menghalangi berarti dia siap mati.

Kim yang melihat itu pun segera memanggil orang-orang suruhannya. "HALANGI GADIS ITU BRENGSEK!!" Para pria asing itu mulai berlari, berniat mengepung Chika.

Chika hanya menoleh kepada orang-orang itu, seketika mereka terpental sampai membentur dinding.

"Aahk.."

Suara kesakitan mulai terdengar. Karena benturan yang mereka alami bukanlah benturan pelan.

"Kau pengecut Kim. Aku saja tidak menggunakan fisikku untuk melawanmu, hmm." Chika cemberut, berekspresi sedih menanggapi tindakan Tuan Kim.

INCARAN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang