»»---->❃♡❃<----««
⚠️Vote sebelum scroll kebawah!!!
Vote!!! Vote⭐⭐
Happy Reading🥳»»---->❃♡❃<----««
Chika yang merasa kasihan melihat kondisi Delvan, gadis itu membantu Delvan untuk duduk di sofa. Setelah Chika duduk, Delvan malah membaringkan tubuhnya, dan menjadikan paha gadis itu sebagai bantal.
"Ka?"
Tak ada jawaban. Delvan masih memejamkan matanya. Tangan Chika terulur untuk menyentuh dahi pria di pangkuannya. Panas, sepertinya Delvan benar-benar memaksakan dirinya untuk beraktivitas di luar kemampuannya saat ini.
Hah! Chika membuang nafas panjang, ia pun menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Karena gabut, Chika memijat pelan pelipis Delvan. Membuat Delvan nyaman, karena pijatan gadis itu sangat lembut dan tidak membuatnya sakit.
"Ka?"
Lagi, Chika tak mendapatkan jawaban apa pun dari Delvan. "Kaka pingsan? Hmm, padahal aku mau ngomongin soal di rumah sakit." Karena merasa sedih, gadis itu cemberut.
Delvan yang mendengarnya, akhirnya membuka mata, menatap gadis cantik yang tengah menatapnya juga sambil menunduk. "Apalagi? Udah jelas, kan? Lo milik Gue, Chika." Ucap Delvan yang dibalas gelengan oleh Chika.
"Engga! Waktu itu, aku gak bilang iya atau engga." Delvan mencoba mengingat kembali.
Ah, ternyata, waktu itu Chika tetap diam setelah Delvan mengecup bibirnya. Karena Delvan takut gadis itu kesurupan, akhirnya Delvan menjitak dahi Chika, membuat gadis itu mengaduh kesakitan. Lalu Chika pergi dengan alasan ngambek, tapi katanya akan kembali lagi untuk melihat Delvan. Lucu memang, katanya marah, tapi khawatir.
Delvan tersenyum misterius secara tiba-tiba. "Apasih ka? Jangan masang muka gitu deh! Nanti aku oplas biar tetep senyum ramah." Ketus Chika karena bingung dan takut melihat Delvan tersenyum.
"Jadi gimana? Mau jadi cewek Gue?" Tanya Delvan sambil menatap Chika intens.
"Ck, gak sosweet! Jadi aku tol_"
"Gue perkosa kalo Lo nolak." Chika membulatkan matanya. Apa kata Delvan? Sebuah ancaman karena penolakan?
"Kok gitu sih! Itu mah pemaksaan!" Protes Chika yang tak terima dengan ancaman Delvan.
"Yaaa, terserah. Nolak juga gapapa." Setelahnya Delvan mulai melonggarkan dasinya, membuka kancing tangannya, lalu bangkit dan mulai membuka jasnya.
Chika yang melihat itu menjadi panik. "Kaka mau ngapain?!"
"Hukuman karena penolakan." Jawabnya santai.
"Idih! Sok-sokan hukuman segala! Dahlah, Gue mau keluar." Chika berusaha untuk tetap tenang, lagi pula kenapa dengan Delvan? Dia itu sangat dingin seperti mayat tapi hidup. Namun sekarang? Dia seperti Om-om predator gadis.
Delvan yang melihat Chika mendekati pintu, segera mengejarnya. Lalu menahan Chika untuk tidak membuka kunci. "Stop!"
"Ck, apasih ka?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
INCARAN {END}
Fantasy-Bukan transmigrasi tapi masih fantasi- Di Korea, ada gadis berusia 8 tahun, dia memiliki kelebihan yang selalu turun temurun dari leluhurnya. Namun kelebihan itulah yang selalu menganggap bahwa dirinya pembawa sial. Karena, kelebihan itu hanya dimi...