»»---->❃♡❃<----««
⚠️Vote dulu sebelum scroll kebawah!!!
Minimal jumlah Vote setengah dari baca kek!!
Biar semangat update!!!
(Ngegas mulu😒)»»---->❃♡❃<----««
Kini, Chika dan Riva tengah berada di kantin. Mereka berdua ikut bergabung bersama teman-teman Rhatanza, yaitu kelas 12 IPS3. Di sana ada Rhatanza, Irfan, Angga dan Fikra. Ditambah dua gadis cantik yang sedang memakan siomay masing-masing.
"Pelan-pelan sayang." Peringat Angga untuk adik temannya, Chika. Sedangkan gadis itu hanya menatap sekilas lalu memakan kembali siomaynya.
Fikra berdecak sebal kala temannya selalu menggoda adik Rhatanza. "Diem kek! Dia lagi makan, gak usah ganggu deh." Katanya.
"Dia aja baik-baik aja tuh." Balas Angga sambil terus menatap Chika. Semenjak satu sekolah dengan Chika, mata Angga seperti disucikan. Jadilah ia tidak pernah bosan memandangi wajah adik temannya itu.
"Kak Angga mau Chika baik-baik aja kan?" Tanya Chika tiba-tiba, tentu saja membuat Angga mengangguk semangat. "Kasi aku coklat." Pintanya sambil mengulurkan telapak tangan pada Angga. Dengan segera, Angga mengambil coklat batang dari saku celananya.
"Nih. Nanti kakak beliin lagi." Chika tersenyum girang saat menerimanya. Mangkuk siomay ia singkirkan ke hadapan Rhatanza. Lalu dia akan memakan coklat itu tanpa menawarkannya pada siapa pun.
Rhatanza menggelengkan kepalanya saat melihat adiknya selalu makan coklat. "Makasih dulu." Chika menghentikan aksinya saat hendak memakan coklat, padahal ia akan melakukan gigitan pertama.
"Makasih kak Angga." Ucapnya.
"Sama-sama sayang." Chika segera memakan coklat itu, tanpa rasa ngilu akibat sering memakan coklat.
Riva mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk karena sedang makan. Dia bangkit dari duduknya membuat fokus Chika teralihkan.
"Mau ke mana?" Tanyanya sambil memegang tangan Riva.
"Beli minum." Jawabnya.
"Balik lagi?"
"Iyalah. Lo mau pesen?"
"Males berdiri."
"Gue yang pesenin. Buruan." Chika akhirnya menyebutkan minuman yang ia inginkan dan Riva yang membelinya.
"Biar Gue anter." Irfan bangkit dari duduknya dan menemani Riva membeli minuman.
"Abang?" Panggil Chika seraya menarik dasi kakaknya yang sedang fokus bermain ponsel.
"Hm."
"Tadi Chika ketemu orang ganteng, dia kayak orang Korea gitu Bang." Ucap Chika membuat Rhatanza mematung dengan jari yang menekan ponselnya.
Angga dan Fikra menatap heran ke arah Rhatanza. Kenapa dia terlihat panik? Atau marah? Atau apa sih?
"Di mana?" Tanya Rhatanza.
"Tadi sebelum ke kantin."
"Dia ngomong pake bahasa apa?"
"Indonesia. Namanya Gani. Aneh gak sih? Orang mirip suami aku namanya Gani? Gak sebagus nama suami aku, iya kan?" Chika memiringkan kepalanya untuk menatap wajah kakaknya dari samping.
Rhatanza hanya mengangguk saja. Entahlah, tiba-tiba perasaan dia tidak enak. Dia khawatir kepada Chika. Khawatir ini sangat berlebihan rasanya.
"Emang suami kamu siapa?" Tanya Angga dengan wajah melasnya. Bisa-bisanya gadis itu mengaku sudah punya suami. Padahal baru kemarin anak itu menstruasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCARAN {END}
Fantasy-Bukan transmigrasi tapi masih fantasi- Di Korea, ada gadis berusia 8 tahun, dia memiliki kelebihan yang selalu turun temurun dari leluhurnya. Namun kelebihan itulah yang selalu menganggap bahwa dirinya pembawa sial. Karena, kelebihan itu hanya dimi...