PART 1

77K 732 4
                                    

Tok tok

"masuk"

Tampak dua orang wanita masuk ke dalam ruangan Jason Anderson. Salah satu dari wanita itu adalah Bella Sekretaris Jason. Bella datang membawa seorang wanita yang telah dipesan oleh sahabat Jason, Calvin Lee.

"Tuan Jason, Saya membawa Wanita yang telah dipesan d
Oleh Tuan Calvin. sudah disini, Tuan" Ujar Bella kepada Bosnya

"hmm, kau boleh keluar." Jawab Jason dengan ke angkuh.

"Jangan membuang waktuku. lakukan tugasmu sekarang." Wanita sexy yang berada di hadapannya menganggukkan kepala. lalu dengan perlahan mendekati Tuan yang sudah membayarnya mahal untuk melakukan tugasnya.

"Baiklah, Tuan tampan. Sepertinya kau sudah tidak sabar bermain denganku." jawab Wanita dengan nada menggoda.

Jason mendudukan bokongnya di sofa yang tersedia di dalam ruangannya. Ia memandang lekat lekuk tubuh wanita yang dikirim oleh  Calvin sahabatnya. Wanita yang berada di hadapannya bukan wanita bayaran biasa. Calvin secara khusus mencari wanita yang berprofesi sebagai Model Celana Dalam itu untuk membantu sahabatnya membangunkan Little Bird milik Jason sahabatnya.
Calvin dikenal sebagai playboy kelas kakap di kalangan pembisnisnya, Ia bahkan tidak perna kekurangan stok wanita sexy dengan payudara besar di dalam hidupnya. Jadi tidak heran jika wanita yang dipesannya khusus untuk Jason adalah wanita Model  Celana Dalam.

Wanita itu berlenggak-lenggokkan tubuhnya dengan sangat sexy berjalan ke arah Jason. Kemudian dengan sangat perlahan Wanita Sexy itu membuka satu persatu pakaiannya untuk menggoda tuannya. Wanita yang tinggi semampai, payudaranya yang besar dan bulat membuat siapapun pria yang membayarnya akan bertekut lutut memuja dirinya.
Seluruh pakaian wanita itu telah lolos dari tubuhnya. Wanita Sexy yang bertubuh Profosional itu terlihat naked sekarang dihadapan Jason.

Layaknya seperti Tuan-tuan yang lain, Jason juga memuji keindahan Tubuh wanita Model itu. Lekukan Tubuhnya membuat Jason secara langsung mengatakan sexy itulah yang ada dibenak Jason. Jason menarik nafas beratnya, Wanita model  yang melihat itu tersenyum menggoda Tuannya. Ia berdiri tepat dihadapan Jason, lalu menjatuhkan kedua kakinya dengan bersujud tepat dibawah selangkangan Jason. Dengan sangat cekatan wanita itu membuka kancing celana milik tuannya. Jason yang menerima itu dengan senang hati mengikuti apa yang akan dilakukan olehnya.

Cihhhh.....

Jason memandang miris ke arah Little Birdnya, miliknya bahkan sama sekali tidak bisa bangun walaupun melihat Model celana dalam itu telandang bulat.

Wanita itu menggenggam little bird milik Jason, awalnya ia menaik turunkan dengan tempo yang pelan lalu mengecup puncak Little birdnya. Kemudian ia memasukkan seluruh Little bird milik Jason yang tertidur ke dalam mulutnya lalu mengoralnya dengan tempo yang kencang. Jason mengarahkan tangannya di kepala Wanita itu untuk memperdalam little bird miliknya kedalam tenggorokan wanita itu. 

"Ngghhhhh akkhhhh yaa, teruskan akhhh" ucap Jason menekan kepala lalu menjambak rambut wanita model itu.

Benar saja, Little bird milik Jason berhasil bangun dan menegang mantap. Jason bahkan sempat mengakui keberhasilan wanita itu dalam pekerjaannya yang memuaskan pelanggannya. Wanita itu tersenyum menggoda pada tuannya karna ia merasa berhasil dalam tugasnya. Tetapi tidak berlangsung lama Little bird milik Jason kembali melemas dan kemudian tertidur. Wanita itu membelakan kedua matanya yang terkejut dengan reaksi kejantanan milik tuannya. "Astaga, bagaimana bisa miliknya langsung lemas begini" gumam Wanita model itu dalam hati.

"Akhh sial! Minggir!!  Kau tidak berguna, Sialan! Kau bahkan nggak mampu membangunkannya. Menyingkirlah dariku. Keluar dari ruanganku sekarang juga! Sial!" ucap Jason dengan menghempas kasar wanita model itu yang tengah menangis atas sikap kasar Jason kepadanya.

Keesokan harinya Jason yang di dampingi oleh Robert tangan kanannya pergi menuju Indonesia untuk menghadiri rapat penting di salah satu perusahaannya di kota Jakarta. Dengan jarak tempuh hampir dua puluh jam mereka telah tiba di bandara kemudian langsung menuju Hotel bintang lima miliknya.

***
Jasmine memakirkan sepeda motor bututnya diparkiran sekolah lalu berlari menuju ke kelas yang saat ini masuk dijam pelajaran Mr. killer. Guru yang sangat di takuti oleh para pelajar di sekolahnya dan juga terkenal dengan pelit nilai membuat seluruh pelajar di sekolah itu memanggilnya Mr. Killer.

"Jasmine! Apa kau gila! Kau hampir saja terlambat. Ada apa denganmu? Jangan bilang kau bergadang? Tanya Karin salah satu sahabatnya di sekolah.

"Maafkan aku, semalam aku pulang terlalu larut, Karin. Aku sudah diterima kerja di minimarket JJ ujung gang rumahku."

"Kau serius? Apa kau lupa sebentar lagi kita akan ujian, Jasmine!"

"Aku tau, husttt pelankan suaramu. Mr. Killer uda masuk ke ruangan."

Beberapa saat kemudian wanita parubaya masuk ke dalam kelas. Wanita itu adalah kepala sekolah.

"Jasmine Willers, ikut saya ke kantor sekarang."

Jasmine berdiri dari tempat duduknya. Para sahabatnya menatap heran kepada Jasmine. Jasmine yang menyadari tatapan dari sahabatnya menaikkan Bahunya menandakan bahwa ia tidak tau apa-apa.

Mereka telah tiba di ruangan kepala sekolah.

"Jasmine, Ibu baru saja menerima panggilan dari Ibu Arya yang katanya beliau adalah tetangga kamu.  Ibu arya menyampaikan pada Ibu bahwa kedua orangtua Nak Jasmine mengalami kecelakaan beruntun di jalan Tol, Nak. Mereka dilarikan kerumah sakit, Kondisi Ibumu kritis saat ini Ibu kamu berada di Icu, sementara..... Ayahmu dinyatakan meninggal dunia,nak. Kamu yang sabar ya Nak Jasmine."

"KECELAKAAAN? NGGAK! PASTI IBU SALAH DENGAR, YAKAN BU? NGGAK MUNGKIN BU, sebelum berangkat Ibu dan Ayah masih baik-baik saja kok bu... Ibu bercandakan?" Jasmine menolak mempercayai ucapan dari Ibu Kepala sekolah. Ia masih meyakinkan dirinya kalau kedua orangtuanya masih baik-baik saja.

"Ibu tidak mungkin salah Nak, Ibu Arya bahkan mengatakan nama Rumah Sakit tempat ibu kamu di rawat, Jasmine. Bah..kan Ayah kamu saat ini Ayah kamu akan segera dimakamkan" Ucap Ibu Kepala Sekolah itu lagi.

"NGGAK BU HIKSSSS, AYAH MASIH HIDUP ! AYAH BELUM PERGI BU... HIKSSSS AYAHHH...... IBUUUU" Tugu pertahanan Jasmine runtuk seketika. Ia sadar, Ibu Kepala Sekolah tidak mungkin membohonginya.

" Sabar dan Ikhlas ya sayang. Ini semua sudah takdir dari Tuhan. Kamu yang tabah. Kita akan kembali ke kelas untuk mengambil tasmu. Ibu akan mengantarmu pulang kerumah."

Jasmine tidak mampu menutupi kesedihannya atas apa yang terjadi pada keluarganya. Ia bahkan menangis saat membereskan buku pelajarannya. Sahabat dan temannya yang lain menatap heran pada Jasmine.

"Jasmine! Ada denganmu? Kenapa kau menangis?  Apa ada yang terluka? Ada yang menyakitimu?" Karin  menghampiri Jasmine.

"Orangtuaku mengalami kecelakaan beruntun, Karin. Ibuku kritis, Ayahku meninggal dunia. A-ku harus bagaimana karin? Aku nggak bisa hidup tanpa Orangtuaku. Aku ng-gak sanggup kehilangan Ayah" tangisan Jasmine lepas di pelukan sahabatnya. Para siswa yang melihat mereka juga ikut menangis.

"Ya Tuhan! Jasmine. Aku turut berduka atas kepergian Ayahmu. Aku percaya kau sanggup melewati ini, jas. Kau bukan orang yang lemah. Kau masih punya aku dan Belva. Kau tidak sendirian jasmine. Kami sangat menyayangimu." Karin dan Belva memeluk sahabatnya. Mereka menangis bersama dalam pelukannya.

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang