PART 34

8.9K 213 6
                                        

Jasmine tampak bercermin melihat penampilannya saat ini.
Gaun yang sangat indah secara khusus di siapkan oleh Jason sangat pas melekat di tubuh indah Jasmine, Jasmine begitu menyukai gaun pemberian Suaminya itu.

"Wahhhh... Kau sangat cantik sayang! Apa putraku menyiapkannya untukmu?" Suara Etha mertua Jasmine mengejutkan dirinya, pasalnya ia tidak mengetahui jika Ibu mertuanya sudah berada di dalam kamar miliknya.

"Mom! Mommy mengejutkanku"

"Maafkan, Mommy sayang. Habis sudah beberapa kali Mom mengetuk tidak ada yang membukanya, Mommy takut kau kenapa-kenapa sayang."

"Terima kasih, Mom. Sudah sangat baik padaku"

"Jangan mengatakan seperti itu sayang, Kau adalah Istri dari putraku, berarti kau juga adalah anakku. Kau terlihat sangat cantik mengenakan gaun itu Jasmine! Wahh menakjubkan!" Jasmine yang mendengar pujian dari Ibu mertuanya membuat kedua pipi Jasmine begitu merona.

"Putra Mom memintaku mengenakan gaun ini Mom."

"Mom tau sayang, Mommy kesini cuma ingin mengatakan padamu. Kalau supir Jason sudah menunggumu dibawah, wahhh Mommy masih nggak nyangkah sayang, putra nakal mommy bisa memiliki istri secantik dirimu. Mommy sudah nggak sabar melihat seperti apa Cucu mommy nanti !"

Mendengar Kata cucu dari Ibu Mertuanya membuat Jasmine menegang di tempat. Jasmine saat ini sedang mengingat kapan terakhir kali ia terlambat datang haid.

Jasmine terkejut dan menegang, dalam ingatannya ia sudah terlambat datang haid sebulan lebih. Jasmine mengerutuki dirinya sendiri dengan kebodohannya, bagaimana kalau ia hamil saat ini. besok ia akan pergi ke dokter kandungan untuk segera memeriksakan dirinya.

"sayang, Jasmine! kau melamun?" Lagi-lagi Ibu mertua Jasmine mengejutkan dirinya.

"Eh, nggak Mom."

"segeralah turun kebawah, Jason tidak suka dengan keterlambatan sayang."

"baiklah, Mom. Jasmine akan segera kebawah. terimakasih".

****

"mau sampai kapan kamu menangisinya? anak kita tidak akan kembali, sayang. Aku juga sangat merindukan anak kita tapi jangan larut dalam kesedihan Sell" Ujar Pria Parubaya merangkul pundak Sella Millers yang sedang menangis merindukan putri kecilnya.

"Seandainya waktu bisa diputar kembali Rey, aku tidak akan kembali pada Mommy & Daddy. Aku sangat membenci mereka, setiap saat aku harus menderita merindukan anak kita, Rey. Aku sangat merindukannya" Sella kembali menangis dalam pelukan sang suami.

"Aku mengerti sayang. Sampai detik ini kita juga tidak berhenti mencarinya. Berdoa saja semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan putri kita sayang." Reyyen Alfonso memeluk erat istrinya yang sedang menangis di pelukannya.

Flashback On.

Tampak seorang wanita hamil masuk di kediaman Rumah Mewah milik keluarga Millers, Wanita itu menggerutuki kebodohannya karna menyembunyikan kehamilannya selama ini dan ia ketahuan sedang mengandung oleh Kakak sepupunya sendiri yaitu Johsua Millers.
Keluarga Millers adalah keluarga campuran dari Amerika dan Indonesia yang menetapkan diri di Negara Amerika.

"Akhirnya kau tau jalan pulang Sella?" wanita hamil itu tersentak dengan suara yang biasa ia panggil dengan sebutan Oma.
Wanita hamil yang tidak lain adalah Sella Anderson anak dari Putra kedua mereka menatap sinis pada cucunya.

"Maafkan aku,Oma."

"Maaf? Dimana kau meletakkan otak bodohmu itu, Sella! Kau menyembunyikan kehamilanmu pada Kami! Kau membuat keluarga ini malu!" Murka Oma membungkam seluruh orang yang berada di ruangan tersebut.

"Siapa yang memghamilimu, Sell?" Tanya Daddy Sella.

"A...kkuuu tidak tau" Jawab Sella takut menundukan kepalanya.

"Astaga! Kau membuat kami kecewa, Sella! Daddy kecewa padamu. Daddy tidak mau tau, singkirkan Janin yang ada dikandunganmu nanti. Daddy tidak mau jika nanti anak itu lahir akan mempermalukan keluarga Millers! Kau mengerti!" Sella yang mendengar perkataan sang daddy membuatnya kecewa dan menangis. Anak yang ia kandung ini adalah anak dari kekasihnya walaupun saat ini Ayah dari anaknya tidak mengetahui bahwa ia sedang mengandung buah hati mereka.

"TIDAK! AKU TIDAK AKAN MENGGUGURKANNYA!" Teriak Sella murka dengan perkataan Daddynya. Joshua yang mendengar pamannya untuk menyingkirkan janin itu juga tidak terima, bagaimanapun anak dalam kandungan Sella sepupunya layak untuk hidup.

"Paman, apa tidak terlalu kejam untuk membunuh Janin Sella?" Tanya Joshua.

"Jangan ikut campur urusan keluargaku!" Jawab Daddy Sella.

"Jika kau tidak mau melenyapkan bayi sialanmu itu, segera angkat kaki dari rumah ini sekarang juga! Jangan beraninya kau menginjakkan kakimu kembali dirumah ini sebelum kau melenyapkannya. Kau mengerti!" Ucap Daddy Sella mutlak.

"Sampai aku mati sekalipun, aku tidak akan menggugurkan anakku! Ada atau tanpa kalian, aku akan melahirkan anakku dan membesarkannya dengan tanganku sendiri. Aku pergi!" Sella melirik wanita yang berada di samping Daddynya, wanita itu adalah Ibu kandung Sella tapi wanita itu bahkan tidak terlihat sedikitpun membela putrinya. Sella kembali menghapus airmatanya dan melangkah meninggalkan rumah kediaman Millers.

Joshua yang melihat Sella pergi meninggalkan rumah segera menyusulnya. Ia begitu menyayangi Sella sebagai seorang adik perempuannya. Ia memberitahu kehamilannya pada keluarga besarnya bukan bermaksud untuk mempermalukan Sella melainkan ia ingin adik sepupunya itu tidaj lagi kesepian hidup seorang diri di apartemen. Tapi ia juga tidak menyangka Oma, Paman dan keluarga besarnya itu tidak menyukai kehadiran Sella lebih tepatnya janin yang ada dalam kandungan Sella.

"Sell, kau mau kemana? Jangan pergi!" Cegah Joshua tidak membiarkan Sella untuk keluar dari kediaman keluarganya.

"Cukup Kak! Apa kau tidak liat apa yang mereka katakan? Mereka tidak menginginkan bayiku!" Jawab Sella melepaskan genggaman tangan Joshua.

"Maaf ini semua salahku, Sell. Aku tidak menyangka mereka akan seperti itu."

"Aku yang salah kak, ini semua salahku. Jika aku menolaknya malam itu, ini semua tidak akan terjadi. Tapi, aku tidak perna menyesali kehadirannya kak."

Joshua tersenyum melihat ketegaran adik sepupu kesayangannya. Joshua dan Sella sedari mereka kecil, mereka sudah tumbuh bersama. Mereka saling menyayangi selayaknya kakak yang menyayangi adiknya. Joshua juga terkenal sebagai kakak yang posesif tetapi pada malam itu ia kecolongan, Adik kesayangannya itu melakukan sesuatu yang fatal bersama dengan sang kekasih yang membuatnya saat ini mengandung 7bulan.

"Jangan sedih Sell, Kakak berjanji mulai saat ini kakak akan menjagamu dan anak yang ada dalam kandunganmu. Kakak janji!" Joshua menarik Sella masuk kedalam pelukannya. Sella yang begitu menyayangi sang kakak, menangis haru dengan kebaikan sang kakak.

Flashback off.

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang