Flashback On
Jasmine tampak duduk bersama Jason diruang tunggu operasi. Ketegangan yang terjadi membuat mereka tidak ada yang bersuara disana. Yang terdengar hanya isakan dan tarikan nafas. Jason tidak tau harus berbuat apa melihat wanita yang dicintainya begitu kelihatan rapu. Selesai mereka berdiskusi tentang perjanjian pernikahan Jasmine mendapatkan panggilan dari rumah sakit, pihak rumah sakit memberitahukan kepada Jasmine bahwa Ibunya Kritis yang mengharuskan untuk segera di operasi. Tanpa menunggu lama Jason meminta Jasmine untuk ikut bersamanya menuju rumah sakit.
Jason duduk tepat dihadapan Jasmine dan memandang intens wanitanya yang sedang menangis mengkhawatirkan nasib ibunya yang sedang berjuang bertahan hidup di ruang operasi. Merasa ibah Jason memilih duduk disamping Jasmine dan memeluknya untuk menenangkannya.
"percaya pada saya Jasmine, Ibu kamu akan baik-baik saja" Jason memeluk dan mencium pucuk kepalah Jasmine.
"saya takut tuan, saya takut kehilangan ibu saya" Jawab Jasmine dengan isakkan yang terdengar sangat menyedihkan
"kita berdoa saja semoga Tuhan menyelamatkan ibu kamu" Ucap Jason mengelus bahu dan memeluknya.
Sampai pintu ruang operasi terbuka dan dokter muncul diambang pintu, Jason dan Jasmine mendekat.
"kami sudah berusaha semaksimal mungkin, berdoa saja semoga pasien bisa melewati masa kritisnya". Ucapan dokter barusan seakan tidak menjanjikan keselamatan untuk Ibu Jasmine.
Ibu Jasmine akhirnya bisa melewati masa kritisnya setelah lima hari diruang ICU. Sekarang Ibu Jasmine sudah dipindahkan keruang Perawatan VVIP.
Jasmine sendiri tak beranjak dari sisi tempat tidur Ibunya, Ia hanya meninggalkan Ibunya saat sekolah dan bekerja saja.
Jasmine dalam diam termenung memikirkan bagaimana dengan nasibnya, beberapa hari lagi dia akan menikah dengan Pria dewasa yang sudah menolongnya memberikan pinjaman uang untuk biaya operasi ibunya. Dengan usianya yang begitu muda ia takut tidak dapat melayani suaminya dengan baik, ia tidak memiliki pengalaman apapun untuk berperan menjadi seorang istri, apakah ia mampu?. Beberapa saat kemudian Jason duduk disamping Jasmine.
"Jasmine, hello, kamu melamun? Apa yang kamu pikirkan?"
"Aaahh iya, eh Jason? Maksud saya Tuan Jason, apa yang anda lakukan disini? Dan bagaimana anda bisa masuk? Eh maksud saya kenapa anda tidak menghubungi saya lebih dulu kalau mau kemari?"
"satu - satu bertanya Jasmine, saya akan menjawabnya"
"maafkan saya Tuan"
"baiklah, kebetulan saya lewat daerah sini jadi saya singgah sebentar untuk melihat kondisi Calon Ibu Mertua saya, dan saya sudah beberapa kali mengetuk pintu Jasmin, tapi kamu tidak mendengarkannya. Jadi jelaskan padaku apa yang sedang kamu pikirkan?"
"saya hanya memikirkan tentang pernikahan kita tuan, apa anda yakin akan menikahi saya?"
"apa yang membuatmu ragu?"
"saya tidak meragukan anda tuan, tapi saya hanya takut jika saya tidak becus melayani anda"
Jason menggenggam tangan Jasmine dan menatap intens wajahnya. "Jasmine, saya hanya ingin kamu menjadi istri saya, kamu bisa belajar bagaimana menjadi istri yang baik untuk saya dan saya ingin kamu menjadi diri kamu sendiri, apa kamu mengerti?"
Jelas Jasmine terpesona dengan apa yang dikatakan Jason kepadanya, ia merasakan ada ketulusan disetiap perkataan yang dilontarkan oleh Jason kepadanya. "baiklah tuan, kalau begitu saya siap untuk menjadi istri anda".
"dua hari lagi kita akan mengadakan pernikahan di hotel milik saya, dan sore ini kita akan fitting baju pengantin, saya akan menjemputmu disini. Jangan kemana-mana sebelum saya menghubungimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sugar Duda
Romance21++ Jasmine Willers. Gadis anggun yang sangat menawan dimata para lelaki, perawakannya bak dewi yunani. Jasmine adalah seorang pelajar yang merangkap sebagai seorang karyawan supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Jason Anderson. Seorang duda y...