Part 62

10.6K 156 11
                                    

"Jawab pertanyaanku,Liam ! Untuk apa mereka datang menemuimu?" Agnes meninggikan suaranya membuat Liam marah.

"Diamlah! Jangan sesekalipun kau meninggikan suaramu padaku, Agnes! Atau aku tidak segan-segan melukai wajah cantikmu itu!

"Kau tidak akan mungkin bisa melukaiku, Liam! Aku tau siapa dirimu!"

Liam mendorong tubuh Agnes ke dinding kemudia mencekik leher Agnes dengan tangannya dengan kuat. Agnes yang menerima perlakuan Liam kepadanya membuatnya susah untuk bernafas, Agnes mencoba memukul-mukul tangan Liam untuk melepaskan cekikkan tangan Liam di lehernya.

"Jangan menguji kesabaranku, Agnes! Walaupun kau sedang mengandung anakku, aku tidak akan segan-segan melenyapkan kalian berdua. Apa kau mengerti?" Agnes menganggukan wajahnya, liam melepaskan cekikkan di leher Agnes. Agnes jatuh kelantai dengan memegang lehernya sambil terbatuk-batuk. Ini pertama kali Agnes melihat Liam berlaku kasar kepadanya dan itu membuatnya sangat ketakutan.
Agnes merapihkan pakaiannya lalu dengan terburu-buru meninggalkan apartemen milik Liam. Ia takut Liam akan menyakiti dirinya lagi.
"Sialan, untung saja aku nggak mati ditangannya tadi. Awas saja kau Liam, aku akan membalasmu nanti" gumam Agnes.

Sementara itu di tempat lain...

Jasmine tidur terlihat begitu terlelap membuat Jason mengucap seribu kali syukur karna Tuhan sudah menemukan istri kecilnya itu kepadanya. Jason bahkan tidak sanggup membayangkan jika para anak buah Liam berhasil menculiknya, ia mungkin tidak akan bertemu lagi dengan istri dan anak-anaknya lagi. Disisi lain Jason sedang memikirkan rencana untuk melenyapkan kedua pengkhianat itu seandainya saat ini Ia tidak memiliki Jasmine sebagai istrinya. Mungkin saat ini Liam dan Agnes akan berakhir di neraka. Bersyukurnya mereka masih bisa hidup sampai sekarang karna Jason tidak ingin Jasmine tau kalau suaminya ini adalah seorang pembunuh.

Jason mengecup bibir tipis yang terlihat pucat milik istrinya.
"Teruslah berada disisiku sayang, aku bersumpah demi kedua orangtuaku, aku akan menjaga kalian seumur hidupku. Aku sangat mencintaimu, istri kecilku"
Ucap Jason mengecup pipi tembem Jasmine.

Drrrrttt....drrrttttttt ( suara getaran ponsel milik jason)

Muncul dilayar "Robert memanggil"

Jason beranjak dari sisi Jasmine untuk mengangkat panggilan dari Robert asisten pribadi Jason.

"Hallo, Tuan... Tuan Dion berhasil menghancurkan markas milik Liam di Jerman, Saat ini Liam sedang mengumpulkan anak buah yang mengikutinya di apartemennya"

"Terus awasi pergerakan Liam, jika terjadi sesuatu beritahu padaku"

"Baik, Tuan"

Jason mencari nama Daddy di layar ponsel, lalu menghubunginya.

"Hallo, Son..."

"Hallo Dad, Robert sudah menghubungiku kalau Daddy sudah menghancurkan markas Liam di Jerman. Apa Daddy terluka?"

"Tidak semuda itu dapat melukai daddymu ini, Son. Sebagian anak buah dari Liam mati terbakar di markas mereka son. Tapi kau harus tetap berhati-hati, saat ini mereka pasti merencanakan balas dendam pada markas kita dan juga keluarga kita. Daddy sangat mengkhawatirkan menantu dan calon cucu-cucu daddy... jaga mereka Son..."

"Daddy nggak perlu khawatir, Jason pasti akan menjaga istri dan anak-anakku. Baiklah, Dad nanti aku akan menghubungimu lagi"

***

Sementara itu...
Liam mendapatkan kabar dari anak buahnya bahwa markas mereka yang berada di Jerman hangus terbakar oleh api, anak buah yang berjaga-jaga di markas juga ikut hangus terbakar bersama markas mereka.
Liam murka, darahnya seolah mendidih mendengar kabar itu. Liam menyuruh anak buahnya yang mengikutinya untuk berkumpul ke dalam apartemennya untuk mengatur rencana untuk balas dendam. Liam sudah mengetahui siapa dalang pembakaran Markasnya, yang dapat melakukan itu hanyalah Dion Anderson, ketua mafia Sembilan naga di Italia yang paling di takuti oleh seluruh dunia. Seharusnya Liam bisa berpikir panjang untuk tidak menyakiti keluarga Anderson. Tetapi karna Liam terlalu menginginkan Agnes, ia melakukan kebodohan yang mengakibatkan kebakaran markas dan juga kehilangan anakbuahnya. Penyesalan datang belakangan, sekarang nasi sudah menjadi bubur. Liam akan membalas semua perbuatan keluarga Anderson kepadanya. Liam mengumpulkan seluruh anggotanya untuk merencanakan menghancurkan keluarga Anderson walaupun terdengar sangat mustahil.

"Aku akan menghancurkanmu Jason, tunggu saja" gumam Liam dengan penuh emosi.

****

"Selamat pagi, sayang. Kamu sudah bangun? Ini aku bawakan sarapan untukmu dan calon anak-anak kita" Ucap Jason saat melihat istrinya bangun tidur kemudian mengecup sisi kepala Jasmine.

"selamat pagi juga mas, kok mas nggak bangunin aku sih?"

"Kamu masih harus istirahat sayang, ini sarapannya dihabisin ya"

"Loh, kok cuma satu mas.. buat masnya mana?"

"Aku uda sarapan dikantin tadi bareng sama Robert, kamu sarapanlah, kasian calon anak-anak kita nanti kelaparan gara-gara mommynya telat sarapan"




Nb : terimakasih untuk para reader... aku minta maaf untuk kalian semua pembaca setia MY HOT SUGAR DADDY baru bisa Update sekarang. Tolong suport terus yaa. Loveyou All

"Baiklah, mas. Mas kapan aku boleh keluar dari rumah sakit?"

"Mungkin besok sayang, kenapa?"

"Sebelum kita kembali ke Italia, aku ingin mengunjui rumah Paman Reyyen dan Bibi Sella, mas."

"Kita akan mengunjungi mereka, sekarang makanlah setelah selesai makan baru kita bicarakan lagi, oke"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang