Selepas empat puluh lima menit menempuh perjalanan, kini Jasmine dan Jason telah sampai di parkiran sekolah Jasmine. Jason berjalan setengah melingkar menuju sisi pintu mobil lainnya, langkah kakinya bersamaan dengan terbukanya pintu tersebut. Lalu Jason berhenti dan menyuruh Jasmine keluar.
"kenapa kamu mengantarku sampai masuk area sekolah? Mereka... Mereka pasti bertanya-tanya tentang ini. Karena aku sebelum denganmu ke sekolah, aku jalan kaki".
"kenapa harus khawatir, jika mereka bertanya jawab saja aku ini suamimu"
"tidak semuda itu Jason" Jasmine menghentikan ucapannya ketika melihat beberapa murid menatapnya dengan ekspresi sinis.
"Jasmine"
Tidak ada respon apapun, hanya ada raut wajah kesal dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Jason. Sekarang Banyak pasang mata yang memandangnya, Teman sekolah mengenal Jasmine adalah seorang gadis miskin yang mengandalkan beasiswa di sekolahnya.
Jasmine sedikit risih dengan tatapan teman di sekolahnya, dia juga mendengar bisik-bisik temannya yang menatap sinis kearahnya. Jasmine terus melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya, Jasmine terkejut tiba-tiba tangan Jasmine ditarik oleh kedua sahabatnya.
"Jasmine, seharunya kau tidak perlu masuk hari ini"
"maksudnya ? Aku harus melengkapi berkasku pada wali kelas Karin. Ada apa denganmu?"
"benar apa kata Karin, kami baru saja ingin menghubungimu untuk tidak perlu datang kesekolah Jas"
"Aku jadi bingung, ada apa ini Karin? Apa ada yang kalian sembunyikan dariku?" Mendengar pertanyaan dari Jasmine membuat kedua sahabatnya itu saling pandang. Mereka bingung bagaimana cara menjelaskan kalau Jasmine lagi tranding topik di sekolahnya karna perlakuan Clara yang menyebarkan gosib tentang Jasmine.
"kenapa kalian diam? Apa yang terjadi? Tanya Jasmine penasaran.
"sebenarnya, aduhh karin. Aku nggak ngerti gimana jelasinnya"
"dasar bego. Clara sedang berulah lagi Jas, dia menyebarkan gosib tentangmu dan fotomu dengan suamimu ada di mading sekolah" penjelasan Karin.
"gosib? Gosib apa? Dari mana Clara punya fotoku dan suamiku?"
"mana kami tau Jas"
"apa gosibnya?"
"Clara bilang sama semua orang yang ada di sekolah kalau kamu adalah Sugarbaby, dan Jason adalah sugardaddymu Jas"
"APAAAAAA?, pantas saja mereka menatap sinis ke arahku"
Jasmine dengan kedua sahabatnya keluar dari ruangan menuju mading sekolah dimana Clara menempelkan fotonya dengan suaminya. Jasmine merobek foto itu dengan kesal. Apa yang sudah dilakukan Clara sudah sangat keterlaluan, Ia bahkan tidak mengerti apa yang salah dengan dirinya sehingga Clara begitu sangat membencinya. Perlakuan Clara terhadapnya bukan satu atau dua kali bahkan sudah terlalu sering. Kali ini Jasmine tidak akan tinggal diam. Ia akan membalas semua perlakuan Clara terhadapnya, rasa kesabarannya sudah cukup untuk Clara.
"wahhhh, ada sugarbaby disini. Gimana rasanya jadi simpanan sugar daddy Jasmine? Menyenangkan bukan? Diantar jemput dengan mobil mewah, makan di restoran" Jasmine menoleh menatap Clara tajam.
"tutup mulutmu itu Clara, sugarbaby? Apa kau tidak berkaca? Bukankah yang menjadi sugarbaby itu kau? Apa perlu aku sebutkan siapa Pria tua bangkah yang menjadi Daddymu?" Jasmine sudah tidak dapat menahan kesabarannya lagi, dia melangkah tepat dihadapan Clara yang tinggi badannya sama dengannya.
"apa kau punya bukti? Jangan konyol Jasmine, orangtuaku cukup mampu membiayai hidupku. Sedangkan kau, hanya perempuan miskin yang ditinggal mati oleh kedua orangtuamu"
"CLARAAAA!"
Emosi Jasmine sudah di ubun-ubun. Ini sudau di luar batas ! Reflek Jasmine manampar pipi Clara dengan keras, bahkan Ia menarik pakaian Clara dengan kuat untuk berhenti menghina kedua orangtuanya.
"Jangan sekali-kali kau menyebut nama kedua orangtuaku dengan mulut busukmu itu Clara, sekaya apapun hidup kau saat ini aku tidak perduli"
"Lepasssskan Brengsek, berani sekali kau menamparku" Clara mencoba membalas tamparan kepada Jasmine, namun Jasmine dengan cepat menahan tangan Clara dengan tangannya dan kembali menampar Clara untuk yang kedua kalinya. Orang yang melihat pertengkaran mereka meringis dengan tamparan yang diberikan oleh Jasmine di pipi Clara.
"Jangan perna tangan kotormu itu menyentuhku Clara, atau aku akan menghancurkan hidupmu seperti debu. Percayalah aku sanggup melakukannya"
"hahaha, menghancurkanku seperti debu? Apa kau bercanda Jasmine ? Oh iya, aku bahkan lupa kalau kau sudah menjadi simpanan orang. Kau pikir aku takut? Kau sangat mengenal siapa orangtuaku Jasmine, menghancurkanku? Coba saja, justru aku yang akan menghancurkanmu. Jadi jangan terlalu banyak bermimpi Gadis miskin".
"kau kira aku tidak bisa menghancurkanmu Clara? Jangan terlalu angkuh Clara, Kau iri dengan prestasiku yang jauh lebih unggul darimu? Berkacalah Clara jika bukan karna orangtuamu kau bukanlah siapa-siapa, kau cuma gadis manjah yang bodoh hanya mampu memamerkan kekayaan orangtuamu" papar Jasmine
Jasmine mencoba mengontrol emosinya, Jasmine membalikan badan dan siap melangkah pergi.
"sudah berapa pria yang sudah bersetubuh denganmu, Jasmine?"
Deg !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sugar Duda
Romance21++ Jasmine Willers. Gadis anggun yang sangat menawan dimata para lelaki, perawakannya bak dewi yunani. Jasmine adalah seorang pelajar yang merangkap sebagai seorang karyawan supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Jason Anderson. Seorang duda y...