Jasmine bersenandung ria didalam mobil seraya menikmati hembusan angin yang masuk dari cela jendela, ia sedang berusaha melupakan kesedihannya semalam karena hari ini ia bisa kembali ke sekolah untuk bertemu kedua sahabatnya dan teman lainnya. Senandung merdu itu membuat Jason disampingnya tersenyum kecil.
"kamu kelihatan bahagia sekali?"
"tentu saja"
Jason menghembuskan nafasnya pasrah, ia khawatir kalau ada pria di sekolah akan mendekati istrinya. Entah mengapa, firasat buruk itu selalu hadir saat mendengar nama sekolah itu.
"Jason, kapan kamu akan kembali ke italia?"
"apa kamu mengusirku?"
"tidak, kenapa sensitif sekali"
"nanti siang"
Jasmine mengangguk dan tatapannya jatuh pada gedung sekolahnya.
"Ingat Jasmine dengan statusmu sekarang, aku tidak ingin ada pria lain yang mendekatimu meski itu adalah temanmu sendiri. Aku tidak menyukainya"
"baiklah, hati-hati dalam perjalananmu kembali ke italia"
"kalau terjadi sesuatu langsung menghubungiku, mengerti?"
Jasmine menganggukan kepalahnya. Jason memperhatikan punggung istrinya yang perlahan menjauh memasuki sekolahnya.
jasmine berjalan cepat karena tidak nyaman dengan orang yang melihatnya dan penasaran siapa yang sudah mengantarnya ke sekolah. Dari kejauhan tanpa disadari oleh Jasmine ada seseorang yang menatapnya tajam dan penuh kebencian.
Setiba didalam kelas, Jasmine melihat kedua sahabat baiknya mengobrol dengan serius.
"Ya Tuhan, Jasmine kemana saja kau? Aku dan Belva menghubungi ponselmu tapi tidak aktif, kami mencarimu kemana-mana"
"Jasmine, apa kau baik-baik saja?"
"seperti yang kalian lihat aku sangat baik"
"seandainya hari ini kamu tidak datang di pengumuman kelulusan kita, aku dan Belva berencana melaporkanmu kepolisi karna sudah menghilang Jasmine"
"thanks uda khawatirin aku, aku minta maaf"
"kemana kau selama ini?"
"aku disini karin, aku akhir-akhir ini sibuk mengurus dan menjaga ibuku dirumah sakit"
"bagaimana keadaan ibumu sekarang?"
"untuk sekarang ibuku mulai membaik Bel, dan setelah kelulusan ini aku akan pindah keluar negri"
"APAAAA?kemana? Kita bahkan baru bertemu Jasmine, bagaimana bisa kau meninggalkan kami lagi?"
"benar apa yang dikatakan Karin, apa kau tidak menganggap kami sahabatmu lagi?"
"bukan begitu, kalian adalah sahabat terbaikku, aku nggak bisa jelasinnya sekarang tapi tiba waktunya nanti aku akan menjelaskannya pada kalian berdua".
Jasmine dan kedua sahabatnya masuk kedalam aula gedung yang ada disekolahnya. Dimana tempat itu adalah tempat mengumumkan kelulusan mereka, pihak orangtua dari siswa juga turut hadir di aula itu. Ada rasa sedih didalam hati Jasmine di saat-saat seperti ini ia menginginkan kedua orangtuanya turut hadir tapi kenyataan pahit menyadarkannya ia harus ikhlas dengan keadaan. Seperti ada yang memperhatikannya, Jasmine mengarahkan pandangannya ujung sudut dimana para keluarga siswa duduk mendampingi anaknya. Ia sangat terkejut melihat pria yang berstatus suaminya duduk dan tersenyum manis kepadanya. "ya Tuhan, apa dia hadir disini untukku" batin Jasmine.
Jasmine bukan hanya seorang gadis yang pekerja keras ia bahkan mendapatkan predikat siswa terbaik disekolahnya. Seluruh siswa disekolahnya sangat mengagumi kepintarannya. Diluar aula para siswa berkumpul dengan orangtuanya masing-masing demikian juga dengan orangtua kedua sahabatnya. Jasmine menatap sendu kepada teman-temannya yang didampingi oleh orangtua mereka sementara ia hanya seorang diri disini walaupun ia diumumkan oleh kepalah sekolah kalau ia adalah siswa lulusan terbaik. Jasmine lupa jika ia tidak sendirian, lelaki tampan bersetelan jas mahal yang tidak lain adalah suaminya datang dengan sebuket bunga yang indah untuk mengucapkan selamat atas kelulusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sugar Duda
Romance21++ Jasmine Willers. Gadis anggun yang sangat menawan dimata para lelaki, perawakannya bak dewi yunani. Jasmine adalah seorang pelajar yang merangkap sebagai seorang karyawan supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Jason Anderson. Seorang duda y...