PART 54

6.7K 225 7
                                    

Brakkkkk....

Edho mendobrak pintu kamar apartemen mewah milik Leo sahabatnya.

Leo yang sedang asik bermadukasih dengan wanita bayarannya tentu saja terkejut dengan apa yang sudah dilakukan oleh Edho.

Wanita bayaran itu melihat pria asing mendobrak pintu tuannya langsung membalut tubuh telanjangnya dengan selimut lalu berlari menuju kamar mandi. Sementara Leo, ia yang merasa nanggung membuatnya begitu frustasi ingin sekali ia memukul babak belur wajah sahabatnya itu.

"Bajingannn! Apa kau tidak bisa menungguku diluar, bangsattt!"

"Aku sudah menunggumu hampir dua jam bajingan! Apa kurang puas bercinta selama dua jam? Aku rasa burungmu perlu di awetkan."

"Tutup mulutmu, sialan. Ada perlu apa kau datang ke tempatku? Aku harap kau membayar ganti rugi atas kerusakan pintu kamarku ini. Kalau tidak, aku akan menghancurkan perusahaanmu, sialan."

"Bantu aku menyelidiki tentang Agnes, Leo."

"Apa maksudmu? Menyelidiki Agnes? Istrimu?"

Edho menganggukan kepalahnya.

"Tapi kenapa? Bukankah kau sangat mencintainya, kenapa kau minta aku menyelidiki istrimu?".

"Aku baru saja mendapatkan hasil laporan medis dari rumah sakit, Leo."

"Hasil medis? Siapa yang sakit?"

"Aku. Dokter mengatakan kalau aku adalah pria mandul. Beberapa hari yang lalu aku bertengkar dengan Mommy, mommyku bilang anak yang dikandung oleh istriku bukanlah anakku. Lalu kemarin Daddy datang kekantorku memarahiku, daddyku juga mengatakan bahwa kalau Agneslah yang mengancam Istri Jason sehingga menyebabkan istri Jason hampir saja keguguran untung saja Daddy dan Paman Daniel datang menolongnya. Tolong bantu aku mencari kebenarannya, Leo. Hanya kau yang bisa kuandalkan saat ini."

"Apa kau gila Edho? Kau bertengkar dengan kedua orangtuamu hanya karna manusia ular itu?"

"Aku tau, dan aku menyesalinya"

"Sialan! Ingin sekali aku musnahkan perempuan ular itu. Baiklah, aku akan menyelidiki istrimu. Bersikaplah seolah semua biasa-biasa saja supaya istrimu nggak curiga. Aku usahakan secepatnya memberikan hasilnya padamu."

"Terimakasih, Leo. Maaf sudah merepotkanmu"

"Jangan sungkan. Kau adalah sahabatku. Lain x pake otakmu untuk tidak merusak  kesenanganku, sialan."

"Jangan terlalu sering berhubungan dengan Jalang, Leo. Carilah wanita baik-baik untuk kau jadikan istri."

"Jangan menceramahiku!"

"Iya-iya sukamu saja. Aku pergi"
Edho meninggalkan Apartemen Leo. Ia masuk kembali ke dalam mobil lalu menyalahkan mobilnya menuju kerumah.

***
Reyyen tiba di kediamannya langsung menemui Sella istrinya di kamar mereka.  Sella yang melihat Rey membuka pintu kamar mereka langsung beranjak dari tempat tidur untuk memeluk suaminya.

Rasa sakit yang diberikan oleh Putranya masih manancap tajam di hatinya. Ia begitu menyayangi putranya itu walaupun bukan dirinya yang melahirkan Edho tetapi dialah yang merawat puttanya hingga tumbuh dewasa.

"Dad......." Sella memeluk erat tubuh sang suami yang sangat dirindukannya.

"Berhentilah menangis, Sayang. Aku sudah memberikan pelajaran untuk anak bodoh itu."

"Apa maksud Daddy?" Sella mendongakkan wajahnya ke arah wajah Rey.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun yang berani melukaimu, sayang. Walaupun itu putraku sendiri. Aku mencintaimu, sangat."

Sella menganggukan kepalahnya kemudian menangis kuat di pelukan sang suami. "Aku juga mencintaimu Rey, sangat mencintaimu. Terimakasih sudah mempercayaiku"

"Memilikimu adalah anugrah terinda untukku, Sel. Aku lebih mencintaimu. Berhentilah menangis. Apa kau tidak ingin mendengar kabar putrimu sayang?" Sella terpaku mendengar ucapan suaminya lalu mengusap airmata diwajahnya dengan kedua tangannya.

****

Setelah kepergian Jason. Merry masih saja penasaran dengan apa yang sudah terjadi pada keluarganya. Kenapa ia tidak mengetahui apapun tentang pernikahan Putrinya, apa lagi Merry juga penasaran dimana putrinya itu bisa mengenal bule yang luar biasa tampan dan kaya itu.

"Jasmine, Ibu tidak bisa lagi menunggu. Jelaskan pada ibu semuanya!"

"Iya, Jasmine akan menjelaskan semuanya bu"

Jasmine menceritakan semuanya pada Ibunya. Tetapi ia tidak menceritakan pada Ibunya tentang kecelakaan yang membuat ayahnya meninggal dunia. Ia tidak ingin kondisi Ibunya kembali drop mendengar kepergian sang suami. Nanti jika keadaannya sudah benar-benar pulih. Ia berjanji akan menceritakannya pada Ibunya.

"Maafkan Ibu, nak. Ini semua salah Ibu. Gara-gara Ibu kamu harus menderita menanggung semua ini." Merry syok mendengar apa yang telah di ceritakan oleh Putrinya. Ia tidak menyangkah di usianya yang masih sangat muda sudah menanggung beban seberat itu.

"Jangan khawatir, Bu. Jasmine bersyukur mendapatkan suami Jasmine yang sangat baik Bu. Terlebih lagi ia juga perduli pada Ibu itu sudah membuatku bersyukur."

"Terimakasih nak, berbahagialah selalu nak. Doa Ibu selalu menyertaimu"

"Amin, Ibu. Segeralah pulih Bu. Aku ingin nanti jika anak-anakku sudah lahir ibu bisa membantuku merawat anak-anakku kelak."

"Amin, sayang. Ibu janji untuk lekas pulih" Jasmine rasanya begitu lega menceritakan semuanya pada Ibunya, tidak ada kebahagiaan terbesar selain melihat Ibunya sudah bangun dari tidur panjangnya.

"Bu, Jasmine mau pamit pulang ya. Besok pagi Jasmine akan datang lagi."

Merry mengangguk, "iya sayang. Kamu hati-hati dijalan. Titipkan salamku pada kedua mertuamu ya"

Jasmine tersenyum mengangguk. Ia merahi tangan kanan Ibunya untuk salim kemudian keluar dari ruang rawat sang Ibu.

Setelah sampai di Lobby.  Jasmine melangkahkan kakinya menuju mobil Pribadi yang sudah menunggu untuk menjemputnya pulang kerumah. Tetapi Jasmine tidak menyadari supir yang biasa menunggunya telah diganti dengan seseorang yang memiliki niat jahat padanya.  Supir pribadi Jasmine sudah dibius oleh komplotan itu lalu membuangnya di jalanan.
Saat sang supir gadungan hendak ingin membukakan pintu belakang mobil untuknya kemudian Jasmine sudah di sugukan dengan selembar tisu yang sudah di campur dengan cairan obat bius..

"Si...apaa kam...u?" Jasmine langsung pingsan disaat hidungnya di tutupi oleh tisu yang sudah tercampur dengan cair obat bius.

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang