"Masssss.... tolongggg aku, aku takut mass... hiks" batin Jasmine terisak dengan mulut yang ditutup oleh lakban.
Pria bertubuh besar yang memiliki Tato macan merah yang ada di pundak itu mencengkram kuat lengan Jasmine supaya untuk mempercepat langkah kakinya menuju kedalam pesawat.
Jasmine mencoba memberontak tetapi tenaganya kalah kuat dari pria yang bertubuh besar itu. "Jangan coba-coba melawanku Nyonya! Atau aku tidak akan segan-segan melukai kulit mulusmu itu. Kau mengerti!" Mendengar ancaman dari pria bertubuh besar itu membuatnya mau tidak mau harus menurutinya ini bukan hanya keselamatannya saja tetapi demi kesalamatan calon anaknya.Tubuh Jasmine bergetar hebat disaat melihat pesawat yang membawanya sudah lepas landas. Pria yang berbeda tetapi juga memiliki bertubuh besar itu menghampirinya dengan membawa air minum untuk diberikan kepadanya.
"Minumlah, aku tidak ingin dimarahi oleh bos kami hanya karna membuatmu mati kehausan!" Pria itu membuka lakban yang menutupi mulut Jasmine.
"Kenapa kalian menculikku? Apa yang kalian inginkan?" Tanya Jasmine dengan tubuh yang bergetar ketakutan.
"Kami hanya menjalankan perintah Nyonya. Percayalah, Tuan kami tidak akan menyakitimu."
"Apa Maksudmu?"
"Justru kamilah yang sudah menyelamatkanmu, jadi minumlah air ini supaya nyonya sedikit tenang."
"Aa-ku masih tidak mengerti. Kalian menculikku tetapi kalian mengatakan kalau kalian telah menyelamatkanku."
"Jangan berpikir terlalu keras Nyonya, kau juga harus memperhatikan kandunganmu. Setelah kita sampai, Tuan kami sendirilah yang akan menjawab seluruh pertanyaanmu."
****
Berkas hasil penyelidikam Agnes Moreno sudah berada di meja kantor milik Edho Millers. Belum waktu duapuluh empat jam Edho datang ke apartemen sahabatnya leo untuk meminta bantuannya menyelidiki istrinya kini berkas itu saat ini berada di genggamannya. Edho membuka berkas hasil penyelidikan sahabatnya leo tentang istrinya Agnes Moreno. Wajah Edho merah padam menahan gejolak amarah membaca satu persatu berkas hasil penyelidikan sahabatnya itu.
"BRENGSEEEKKKKKKKKK! Dasar wanita Pelacur! Dengan beraninya kau bermain di belakangku AGNESSS!!!!!" Edho mengepal tangannya hingga buku-buku jarinya memutih.
"Yatuhan, apa yang sudah aku lakukan? Aku bahkan lebih memprcayai wanita ular itu dari pada Mommy Sella" Gumam Edho mengusap kasar wajahnya.
Edho pergi melangkahkan kakinya keluar dari ruanganya membawa berkas hasil penyelidikan sahabatnya mengenai istrinya itu menuju rumah orangtuanya.
"Untuk apa lagi kau datang kerumahku?!" Edho terkejut mendengar suara Daddynya yang berdiri tepat di hadapannya saat ini.
"Dadd, aku ingin bertemu dengan Mommy"
"Aku tidak akan membiarkan istriku bertemu denganmu! Pergi dari rumahku sekarang!"
"Dadd, please! Aku ingin bertemu dengan Mommy. Izinkan aku bertemu dengannya"
"TIDAK! PERGI DARI RUMAHKU SEKARANG! DAN JANGAN PERNA KAU MENGINJAKKAN KAKIMU KEMBALI DIRUMAH INI ! AKU BAHKAN TIDAK SUDIH MENGANGGAPMU SEBAGAI PUTRAKU LAGI!" Kemarahan Reyyen sudah berada di ujung tanduk melihat kebodohan putranya yang lebih mempercayai manusia ular itu dari pada Mommynya sendiri yang sudah susah payah membesarkannya.
"Dadd, please! Aku mohon izinkan aku bertemu dengan Mommy. Aku hanya ingin meminta maaf padanya, Dad. Aku tau aku salah, aku datang kerumah untuk meminta maaf. Aku menyesali perbuatanku yang sudah melukai hati Mommy." Edho menunduk, dengan raut wajah yang penuh penyesalan.
"Dadd... ada apa? Teriakanmu bahkan sampai terdengar di kamar kita." Tanya Sella yang saat ini berdiri di anak-anak tangga.
"Sella kembali ke kamarmu sekarang! Aku akan segera menyusul"
"Ta-tapi ada apa?"
"NAIKLAH SEL! APA KAU TULI? NAIK KEKAMAR SEKARANG!" Reyyen sudah tidak mampu lagi mengontrol emosinya lagi saat ini. Ia begitu marah pada putranya.
"MOMMYYYY!!!!!" Edho memanggil Sella yang berdiri tepat di belakang Daddynya.
"Edho?"
"Kembalilah kekamarmu, sella!"
"Ada apa denganmu Dadd? Kenapa kau tidak mengizinkan putraku bertemu denganku?"
"Aku tidak ingin dia kembali menyakitimu"
"Dia tidak akan menyakitiku Dad. Percayalah, dia putraku."
"Edho, apa kau sudah makan siang, nak? Mommy masak makanan kesukaanmu. Entah kenapa perasaan mommy kau akan pulang kerumah hari ini. Ternyata benar, putra mommy pulang kerumah."
"Momm, apa mom tidak marah padaku? Aku bahkan sudah mengecewakan mommy."
"Marah? Tidak putraku. Hati mommy memang sedikit sakit melihat putra mommy lebih mempercayai orang lain dari pada mommy. Tapi sakit itu tidak ada lagi disaat mommy melihatmu berada dirumah ini sekarang." Edho memeluk mommy sella, ia memang pria yang cengeng kalau sudah menyangkut mommynya. Edho menangis dalam pelukan Sella, ia begitu menyayangi ibu tirinya itu. Kebaikan dan ketulusan hati sella merawat dan membesarkannya membuatnya sangat terharu.
"Maafkan aku, Mom. Aku sudah marah bahkan membentak Mommy. Aku dibutakan oleh cintaku sendiri mom. Sekarang aku sadar dan menyesali semuanya. Edho berjanji akan lebih mempercayai mommy dari pada orang lain."
"Apa maksudmu, nak? Ada apa denganmu? Apa sesuatu terjadi padamu?"
Edho mengangguk layaknya seorang bocah kecil. Ia bahkan kembali memeluk mommynya. Kalau orang lain melihat edho saat ini mungkin mereka akan kena serangan jantung mendadak. Bagaimana tidak, Pria tampan bertubuh kekar yang memiliki otot di tempat- tempat yang pas sedang memeluk mommynya dengan wajah yang dibuat-buat sedih seakan-akan ia ingin mommynya iba melihatnya. Reyyen yang melihat interaksi ibu dan anak itu sudah biasa dan tidak terkejut sama sekali bahkan ia terlihat sedikit menjijikan.
"Mom, ini berkas hasil penyelidikan tentang Agnes yang kudapat dari sahabatku, Leo."
"Kenapa kau melakukan itu?" Tanya Reyyen penasaran
"Mommy benar, Dadd. Anak yang berada dalam kandungan agnes saat ini bukanlah anakku."
"Bagaimana kau bisa tau? Pada saat istriku memberitahumu saja kau tidak mempercayainnya."
"Sekarang aku percaya, Dadd. Karna aku tidak bisa memberikan kalian keturunan"
"Apa maksudmu, nak?" Tanya Sella
"Aku pria mandul, Mom."
"APAAAAA!!!!" Sahut Sella dan Reyyen bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sugar Duda
Romansa21++ Jasmine Willers. Gadis anggun yang sangat menawan dimata para lelaki, perawakannya bak dewi yunani. Jasmine adalah seorang pelajar yang merangkap sebagai seorang karyawan supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Jason Anderson. Seorang duda y...