PART 32

10.4K 293 3
                                    

Saat ini Jason sedang berada di dalam Jet Pribadinya menuju ke Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaannya.
di penerbangannya kali ini benar-benar membuatnya tak bisa tenang. Jason duduk dengan gelisah di tempatnya, bukan karna pekerjaannya melainkan memikirkan sang istri yang harus ia tinggalkan di negaranya seorang diri walaupun Daddy dan Mommynya sudah berjanji akan menjaga sang istri serta bodyguardnya tetap saja membuatnya tidak tenang.

Robert yang melihat tingkah aneh Tuannya membuatnya bertanya, apa yang terjadi pada Tuannya.

"Ada apa Tuan? apa ada sesuatu yang membuat Tuan tidak nyaman?"

"Ah, Tidak. saya hanya memikirkan istriku saat ini. ia tak perna berjauhan dengan saya sebelumnya. saya sedikit khawatir."

mendengar jawaban Tuannya membuar Robert tersenyum geli. Sebelum Nyonyanya hadir di kehidupan Tuannya, Tuannya itu tidak perna bertingkah seperti ini. Tuannya itu hanya terlihat Dingin dan Tegas, siapapun yang melihat sorot matanya yang tajam pasti akan ketakutan.

"Nyonya akan baik-baik saja Tuan, ada puluhan Bodyguard yang kita sediakan untuk menjaga Nyonya."

Jason mengangguk, menyetujui perkataan Robert. tapi, tetap saja ia tidak akan tenang jika bukan dirinya langsung yang menjaga sang istri.

"Robert, saya ingin masalah di perusahaan segera di selesaikan tanpa mengulur waktu. saya tidak ingin meninggalkan Jasmine terlalu lama di sini."

"Baik, Tuan."

"Robert, apa kau perna jatuh cinta sebelumnya?"

"Perna, Tuan. hanya saja cinta saya bertepuk sebelah tangan. kenapa Tuan bertanya seperti itu?"

"tidak, saya hanya sekedar bertanya. bagaimana jika saya melamar Jasmine saat kita kembali nanti?"

"melamar? Tuan dan Nyonya sudah resmi menikah, Tuan."

"kau tau sendiri bukan, pernikahan kami hanya sebatas perjanjian. saya hanya ingin pernikahan yang nyata untuknya".

"baiklah, Tuan. saya akan menyiapkan Lamaran seromantis mungkin untuk Tuan dan Nyonya setelah pekerjaan kita disini selesai."

"hmmm, terima kasih Robert"

walaupun saat ini Jasmine sudah resmi menjadi istrinya beberapa bulan yang lalu. Jason berencana ingin melamar sang istri, bukan hanya berstatus seorang istri tetapi Jason ingin Jasmine menjadi pasangan Hidupnya, kekasih sejatinya.
Ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya lagi. saat ia kembali nanti, ia akan mengutarakan seluruh isi hati dan perasaanya pada Jasmine, istrinya.

Jason semakin tidak sabar untuk segera kembali ke Italia untuk melamar istri kecilnya itu.

***

Sementara itu Jasmine masih tetap setia duduk di samping Ibunya, Ia bercerita tentang kehidupannya pada sang Ibu walaupun ibunya masih terbaring lemah dan dilengkapi alat medis di sekujur tubuhnya.

"Ibu, Saat ini Jasmine sudah menikah, Bu. Jasmine menikah dengan Bule, namanya Jason Anderson, menantu bule Ibu itu baik sekali dia bukan hanya bertanggung jawab kebutuhan Jasmine tetapi menantu ibu itu juga bertanggung jawab atas seluruh pengobatan Ibu. Ibu, saat ini kita sudah tidak lagi berada di Negara tercinta kita Indonesia, sekarang kita berada di Negara Italia. Suamiku membawa kita kesini, bu. Selain itu pengobatan disini jauh lebih baik, bu. Mungkin saat ini bertanya-tanya kenapa Jasmine terlalu cepat menikah padahal belum lulus Sekolah, Maafkan Jasmine bu. Saat itu Jasmine memerlukan uang banyak untuk biaya Operasi dan pengobatan ibu, Jasmine tidak tau harus mencari dimana uang sebanyak itu, lalu Jason datang padaku dan menawarkanku pinjaman tetapi dengan catatan harus menjadi istrinya. Jasmine harus menerimanya menjadi istrinya untuk membayar seluruh biaya Operasi dan pengobatan Ibu. Jasmine mohon maafkan anak nakalmu ini Bu. Mungkin Ibu kecewa melihat Jasmine bu, tapi ini semua Jasmine lakukan untuk Ibu. Jasmine nggak sanggup jika Jasmine harus kehilangan Ibu, Ayah sudah meninggalkan Jasmine bu, bagaimana mungkin Jasmine harus merasakan kehilangan Ibu lagi, Jasmine nggak akan sanggup bu. tolong bangunlah Bu. Jasmine merindukan Ibu disini, Jasmine sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain Ibu."
Jasmine menangis memeluk Ibunya yang sedang terbaring lemah di ranjang Rumah sakit. Tanpa sepengetahuan Jasmine, Ibu Jasmine meneteskan airmatanya.

***
Sementara itu, tampak sepasang sejoli sedang bercumbu mesra di atas ranjang.

"Dho, apa keluargamu sudah menemukan anak dari pamanmu itu?"

"Belum sayang, Mommy dan Tanteku sedang mencarinya di Indonesia."

"Apa sangat sulit hanya untuk menemukan mereka? ahhhkk, Sakit Dho. Pelan!"

"Maaf, aku tidak sengaja sayang. Habis Dada kamu gemesin. Sulit, sayang. Pamanku tidak perna mengenalkan Istri dan putrinya pada keluarga besar. Kata Mommy, pernikahan Paman tidak di restui oleh keluarga."

"Oh, begitu. Masih lama dong, kamu di angkat jadi direktur diperusahaan Millers?"

"Kenapa sayang? Kamu tidak sabar untuk menjadi Nyonya Direktur? Sebentar lagi. Jika Mommy sudah menemukan Istri dan putri pamanku, aku akan segera terpilih menjadi Direktur utama Millers Group."

"Semoga Mommy segera menemukan mereka, dho."

"Iya sayang. Lagi yuk, Little Edho sudah bangun lagi, sayang."

"Oke, tapi kamu yang mimpin ya. Aku capek ini sudah yang ke 3xnya, Dho!"

"Haha, maafkan suamimu yang tampan ini sayang. Habisnya tubuhmu sangat nikmat."

****

Suara Ponsel Jasmine berdering, muncul nama "MY HUSBAND" dilayar ponselnya.

Jasmine yang mendengar panggilan dari ponselnya langsung mengangkatnya, ia tidak melihat siapa yang menghubunginya saat ini karna nomor ponselnya hanya Suaminya itulah yang menyimpannya.

"Hallo, mas."

"Hallo, Jasmine. Apa kamu sudah kembali dari rumah sakit?"

"Belum, mas. Tapi aku sedang bersiap untuk pulang kerumah Mommy. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?"

"Hati-hati di dalam perjalananmu, hubungi aku jika kamu sudah sampai dirumah mommy."

Tuut tuut tuut (Jason mengakhiri panggilannya)

Jasmine yang melihat Panggilannya di matikan secara sepihak membuatnya bingung.
Apa yang terjadi pada suaminya itu? Bukankah sebelum ia berangkat, Ia baik-baik saja? Gumam Jasmine.

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang