PART 8

30.5K 407 0
                                    


Waktu sudah menunjukan pukul duapuluh satu malam, diruang kerja Jason masih memikirkan persyaratan yang diajukan oleh Jasmine yang sangat mengganggunya. Persyaratan yang diajukannya sangat tidak menguntungkan baginya bagaimana tidak, ia sangat menginginkan anak dari Jasmine wanita yang ia cintai tapi wanitanya mala menundanya dengan alasan ingin melanjutkan studinya.

Flashback on...

"Saya masih terlalu muda untuk menjadi seorang istri untuk anda tuan, tapi jika anda menginginkannya sebagai syarat dalam menolong ibu saya maka saya bersediah. Sebagai seorang istri nantinya saya juga ingin anda setia dan saya juga belum menginginkan anak dalam pernikahan kita karna usia saya yang sangat muda dan saya juga ingin melanjutkan studi saya jika tuan berkenan."

Hari itu juga Jason menghubungi Robert untuk mengirimkan uang yang dijanjikan oleh Jason kepada Jasmine. Dengan berat hati Jason menyetujui persyaratan yang dikatakan oleh Jasmine hanya ini jalan satu-satunya untuk mengikat Jasmine menjadi miliknya.



Tidak perlu menunggu waktu lama seminggu kemudian, Jasmine telah resmi berstatus menjadi istri dari salah satu orang terkaya di negara italia,Ia tidak menyangkah bahwa pernikahaan yang di persiapkan oleh Jason akan semewah ini, banyak mata yang memandang kagum kepada pernikahan mereka dan ada juga yang menatap sinis kepada Jasmine karna telah merebut pria kaya raya dinegaranya. Setelah acara selesai, Jason membawa istrinya Jasmine pulang kediamannya untuk beristirahat karna ia tau istri kecilnya pasti kelelahan karna acara pernikahannya.

Sesampai dikediaman Jason Anderson, Jason memperkenalkan Jasmine kepada Kepala maidnya, dan meminta para maid memperlakukan wanita yang baru saja berstatus sebagai istrinya dengan baik.

"Jasmine, perkenalkan ini Darius kepala maid dirumah ini dan Darius ini Jasmine istri saya, layani dia sebaik mungkin karna mulai saat ini dia adalah nyonya dirumah ini.

"baik tuan, selamat datang nyonya"

"terimakasih darius".

Setelah selesai berkenalan dengan kepala maid, Jason membawa istrinya menuju kamar utama untuk membersihkan diri dan beristirahat.

"masuklah, sebelum kita menikah ini adalah kamarku dan sekarang kamar ini menjadi kamar kita berdua. Aku harap mulai sekarang kamu harus membiasakan diri kamu dengan kehadiranku Jasmine. Apa kamu mengerti Jasmine?"

"baaba-iklah tuan"

"jangan panggil aku tuan, aku suamimu bukan atasanmu. Panggil nama Jason"

"baiklah Jason"

"bersihkanlah dirimu dan langsung istirahat, aku mandi dikamar sebelah" Jasmine mengangguk mengerti.

Sedari awal melihat Jasmine mengenakan Gaun pengantin membuat Jason sangat bergairah, Wanitanya itu sangat cantik dan sangat sempurna walaupun wajahnya masih terlihat muda, tetapi istrinya itu memiliki lekukan tubuh layaknya wanita dewasa pada umumnya. Ingin rasanya saat itu juga ia membawa Jasmine ke dalam kamar untuk memuaskan adik kecilnya yang sudah menegang sempurna tapi ia harus menundanya demi pernikahannya bersama Jasmine, ia meminta adiknya untuk bersabar karna malam nanti adalah malam pertama mereka.

Jason masuk kedalam kamarnya, ia melihat istrinya duduk dipinggiran kasur dengan mata sembab seperti habis menangis.

"apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?"

"ak-ku, bolehkah kita menunda malam pertama kita Jason? Aku hanya merasa belum siap"

"apa kamu menyesal menikah denganku Jasmine?"

"tidak, bukan seperti itu. Aku hanya belum siap dan aku juga masih sedikit tidak percaya kalau aku sudah menikah Jas, tolong beri aku sedikit waktu"

"baiklah, berhentilah menangis. Jangan terlalu dipikirkan. Istirahatlah, kamu sudah sangat lelah hari ini"

"apa kamu tidak marah padaku?"

"apa kamu menginginkan aku marah padamu?"

"tidak, jangan marah padaku"

"iya baiklah, sekarang mari kita istirahat aku juga sudah sangat lelah".

Jasmine bergerak pelan, membuatnya terbangun dari tidur Jason.

Jason menatap wajah damai Jasmine yang sedang tidur, Jasmine sangat cantik meski dalam kondisi tanpa polesan apapun diwajahnya.

Masih tergambar jelas dibenak Jason bagaimana mereka pertama kali bertemu. Saat pertama kali mereka beradu pandang karna ketidaksengajaan Jasmine menubruk Jason, kemudian tatapan matanya yang sangat teduh dan menyejukan membuat Jason terpesona. Istrinya itu memiliki mata yang indah, hidung yang mancung, dannn... Bibir yang sexy membuatnya sangat tergoda untuk mengecupnya. Seketika hasrat itu kembali muncul dan membakar Jason dengan dahsyat,

Jason tau Jasmine sangat susah untuk dibanguni, ia tidur sangat pulas mungkin karna terlalu lelah diacara pernikahan mereka. Dalam diam tanpa bersuara Jason mengambil kesempatam untuk menyentuh istrinya, ia sudah tidak sanggup menahan gejolak pada dirinya untuk tidak menyentuh Jasmine yang saat ini adalah istrinya. Jason melucuti satu persatu pakaian Jasmine sampai Jasmine benar-benar telanjang.

"ahh mine, kamu memiliki tubuh yang sangat indah" racaunya saat melihat betapa rampingnya tubuh Jasmine. Tidak berlemak sedikitpun. Payudaranya memang tidak besar layaknya wanita dewasa tapi sangat padat dan kencang. Pasti belum perna disentuh orang lain, batin Jason. Dia kemudian melucuti pakaiannya hingga dia juga benar-benar telanjang.

Ilustrasi gambar :

JASON ANDERSON

JASMINE WILLERS

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang