Jasmine membuka kedua matanya terkejut begitu ia tau kalau saat ini ia sedang berada di rumah sakit.
Ia menyadari bahwa ia tidaklah seorang diri diruang rawatnya.
Ada dua orang pria parubaya yang saat ini tengah mengobrol. Jasmine terlalu pusing jika harus mencerna yang mereka obrolkan.
Reyy yang melihat Jasmine telah bangun dari pingsannya membuatnya tersenyum lalu menghampiri putrinya."Kau sudah bangun, Nak. Apa kau haus?"
Jasmine mengangguk, Reyy dengan cepat mengambil air minum untuk diberikan pada Jasmine."Anda siapa Tuan? Ba-bagaimana bisa saya berada di sini?"
Aku Daddymu nak,"akuu pamanmu nak, istriku Sella adalah adik dari Ayahmu kak Joshua. Kami sudah lama mencari kalian nak. Akhirnya Tuhan mempertemukan kita kembali"
"Tapi bagaimana bisa Paman mengetahui kalau aku ada dan ibu berada disini,?"
"Paman Daniel yang menemukan kalian untukku, Nak."
"Paman? Ayah perna mengatakan padaku jika aku memiliki Bibi dan juga paman. Tapi ayah tidak perna mengenalkanku dan ibu pada mereka. Kata Ayah suatu saat kami akan bertemu dengan mereka" Jasmine sedikit terkekeh mengingat perkataan Alm. ayahnya. Lalu kemudian Jasmine kembali menangis. Saat ini ia sangat membutuhkan Ayahnya, ia sangat merindukan sang Ayah.
Naluri seorang Daddy muncul ketika melihat putrinya sedang menangis.
Tanpa Rey sadari ia sudah memeluk putrinya yang sedang menangis merindukan sang Ayah."Pa-man, Apa menurutmu Ayah merindukanku? Sepertin aku merindukannya? Kenapa Tuhan tidak adil kepadaku, Paman hiks. Mereka mengambil orang-orang yang kusayangi. Sekarang Ibu masih koma, Paman hiks."
Rey menangis. Ayah mana yang tidak hancur melihat keadaan anaknya yang tidak beruntung seperti ini. Rey memeluk erat tubuh putrinya sesekali ia juga mengecup sisi kepala putrinya. Ia sungguh merasa bersalah dengan apa yang telah di alami oleh Putrinya. Semua ini adalah perbuatan Istrinya. Bagaimana ia harus mengatakan jika yang membuatnya seperti ini adalah Ibu kandungnya sendiri.
"Tenanglah, nak. Semua akan baik-baik saja. Kau tidak sepenuhnya kehilangan. Ayahmu masih hidup sampai sekarang, Nak. Paman telah bertemu dengannya."
"A-yah? Masih hi-dup? Tidak mungkin Paman. Aku sendiri yang melihat Ayah dikuburkan."
"Paman Daniel yang sudah menyelamatkan Kak Joshua disaat ia mengalami kecelakaan bus, nak. Yang kau lihat dikuburan itu bukanlah Ayahmu. Ntahlah Paman tidak mengenal siapa yang dikuburkan atas nama Ayahmu."
"Benar apa kata Dad-Pamanmu Jasmine, saya lah yang membawa Ayahmu disaat ia terluka parah dalam kecelakaan bus waktu itu."
"Dimana Ayah sekarang, Paman? Aku ingin menemui Ayah sekarang."
"Paman Daniel membawa Kak Joshua di Amerika, Nak. Paman akan membawamu dan juga memindahkan Kakak Ipar ke Amerika supaya kami lebih mudah untuk merewat mereka."
"Izinkan aku ikut denganmu,Paman"
"Bagaimana dengan Suamimu, nak? Saat ini kondisimu sedang kurang baik. Dan juga saat ini pasti suamimu sangat mengkhawatirkanmu"
"Pukul berapa sekarang, Paman?"
"Pukul 19.00, nak. Jika kau merasa sudah jauh lebih baik. Paman akan membawamu kembali ke rumah suamimu."
Jasmine termenung di tempatnya. Ia kembali di ingatkan oleh perkataan mantan istri suaminya itu. Hatinya kembali merasa sakit, sejujurnya ia belum sanggup jika harus melihat suaminya saat ini. Ia masih belum mampu menerima apa yang diucapkan oleh Agnes moreno yang tidak lain adalah mantan istri dari suaminya itu.
"Bisa aku ikut denganmu saja, paman?
"Apa kau sedang ada masalah dengan suamimu,nak?"
Jasmine menggeleng pelan kepalanya lalu menundukan wajahnya. "Hmm... Tidak, Paman"
"Boleh Paman tau tadi sore kau berbicara dengan wanita, siapa wanita itu nak?"
"A-pa Paman melihatnya?"
"Ya, Paman tidak sengaja melihat kalian berbicara cukup serius"
"Dia adalah mantan istri suamiku, Paman."
Rey terkejut dengan apa yang Putrinya katakan, Rey menoleh wajahnya ke Daniel yang juga sama dengan terkejutannya. Ternyata menantunya itu adalah mantan istri dari suami putrinya. Yang membuat Rey semakin bingung kenapa Agnes sampai menemui Jasmine di Italia?.
"Angkat wajahmu, Nak. Boleh Paman tau apa yang ia katakan padamu sampai membuatmu berlari?"
"Dia hiksss, Paman dia bilang padaku hikss.. kalau Dia sedang mengandung Anak dari suamiku. Hikssss... Kenapa Jason tega hiks mengkhianatiku paman hiks" tangis Jasmine pecah mengingat suaminya menghamili wanita lain selain dirinya.
"Apa! Ha-mil? Itu tidak mungkin Nak."
"Maksud Paman?"
"Ngghh, maksud Paman. Jangan terlalu percaya pada ucapan orang lain yang belum tentu benar, Nak. Apa dia menunjukan buktinya padamu?" Jasmine menggelengkan kepalanya.
"Pulanglah kerumah suamimu nak, tanya kan padanya. Suami-Istri harus saling terbuka nak. Jangan merusak rumah tanggamu hanya karna orang ketiga. Kamu mengerti maksud Paman?"
"Baiklah, Paman. Aku ingin pulang sekarang."
Rey tersenyum lembut pada Putrinya, ia mengecup sisi kepala putrinya.
Beberapa saat kemudian Rey dan juga Daniel telah sampai di rumah kediaman Anderson.
Rey membukakan sisi pintu mobil untuk putrinya.."Terima kasih Paman sudah mengantarku kembali kerumah. Apa Paman ingin singgah?"
"Lain waktu, Paman dan Paman daniel ingin mengunjungi seseorang setelah ini nak. Titipkan saja salam Paman pada suamimu."
"Baiklah, Paman. Hati-hati"
"Hubungi Paman jika kau membutuhkan sesuatu. Paman pasti selalu ada untukmu." Jasmine menganggukan kepalannya.
Setelah melihat mobil yang di kendarai Pamannya sudah pergi. Jasmine masuk ke dalam rumah mertuanya. Ia melihat suami dan juga kedua mertuanya sedang duduk di ruang keluarga yang sedang mengkhawatirkannya.
Melihat wajah suaminya membuat moodnya kembali memburuk, lagi-lagi perkataan mantan istri suaminya itu mengingatkannya. Jasmine menghiraukan keberadaan suaminya seolah tidak melihatnya. Tetapi Jasmine mematung di tempat mendengar Jason berteriak padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sugar Duda
Romance21++ Jasmine Willers. Gadis anggun yang sangat menawan dimata para lelaki, perawakannya bak dewi yunani. Jasmine adalah seorang pelajar yang merangkap sebagai seorang karyawan supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Jason Anderson. Seorang duda y...