PART 5

31.7K 441 3
                                        

Part 5

21++

Flashback on

Jason sudah memikirkan semuanya, bagaimana caranya ia bisa memiliki wanitanya itu. Menurut Calvin Jason sahabatnya itu terlalu banyak mengulur waktu sehingga membuatnya mau tidak mau harus ikut turun tangan untuk membantu sahabat baiknya.

"mau sampai kapan kau membuang waktumu untuk wanita itu Jas?"

"entahlah, aku ingin segera menjadikannya milikku"

"jika kau terus diam seperti ini dan memantaunya selayaknya satpam maka wanita itu akan lari kepelukan pria lain"

"tutup mulutmu playboy bajingan, aku gak akan biarkan itu terjadi, aku sudah memiliki rencana untuk mengikatnya untukku"

"boleh aku tau rencanamu? yah manatau aku bisa membantumu"

"apa kau yakin akan membantuku atau kau memiliki niat lain?

"brengsek, aku memang pecinta wanita tapi aku masih cukup waras untuk merebut wanita sahabatku sendiri"

"aku harap begitu, saat ini wanitaku lagi dalam kesulitan, ia membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi dan rawat inap ibunya dirumah sakit apa lagi yang kudengar dari Robert wanitaku itu juga sedang mencari kerja tambahan"

"lantas apa rencanamu?"

"aku ingin menawarkan pinjaman dan memberikan dia pekerjaan tapi dengan syarat dia harus mau menjadi istriku"

"apa menurutmu rencanamu itu akan berhasil?"

"semoga saja"

"tapi yang kutau wanitamu itu memiliki harga diri yang tinggi, dan aku ragu dia akan menerima tawaranmu itu"

"jadi aku harus bagaimana?

"aku akan membantumu, aku akan coba membuat diriku berhutang budi kepadanya dan menawarkan bantuan sebagai bentuk balas budi, bagaimana menurutmu?"

"apa kau yakin itu akan berhasil"

"kau meragukanku, bung?

"ahh tidak, aku tau kau ahli dalam hal ini, kalau begitu aku mengandalkanmu. Tapi, jangan sampai kau menyukainya kalau tidak, aku tidak akan segan-segan menghilangkan benda berhargamu itu"

"kau bisa mengandalkan aku bro".

flashback off

Wanita itu memegang meja kerja Calvin dengan erat. Calvin bena-benar bergairah siang ini dan wanita itu yang tidak lain adalah karyawannya sendiri datang menawarkan diri pada Calvin, sebagai seorang buaya bagaimana mungkin ia dapat menolaknya?.

"Ahhh Pakkk, cepaat lebih cepaat" erang wanita itu, yang tidak lagi perduli jika suaranya terdengar keluar ruangan.

"yesss honey, ini nikmat sayang" Calvin semakin mempercepat ritmenya.

"Pakkkkkkk, ehhmmm aku mau sampai" wanita itu merengek sambil memaju-mundurkan tubuhnya tidak sabar saat kenikmatan ditubuhnya ingin meledak.

"iya honeey, akuuu aaahh akuu jugaa ahhhhhhh" erang Calvin begitu mendapatkan puncaknya, ia tumbang diatas wanita itu. Mereka sama-sama merebahkan tubuhnya diatas meja kerja Calvin dan condom yang berceceran dilantai.

Kriiiinggggggg (suara Hp) muncul panggilan Jason dilayar Hp Calvin.

"hallo? Dasar manusia bajingan, kemana saja kau dari tadi? Aku sudah menghubungimu berkali-kali"

"santai bro santaii, sorry, aku tadi ada sedikit kerjaan"

"kerjaaan? Bukannya kau dari tadi sibuk bercinta dengan karyawanmu diatas meja?"

"what? Bagaimana kau bisa tau?"

"aku didepan pintu ruanganmu bajingan, aku sudah disini lebih dari 30menit menunggumu selesai bercinta, buka pintumu ini atau kuhancurkan seisi kantormu sekarang"

"bbbaaaikk, tunggu sebentar".

Ditempat lain...
Saat ini Jasmine berada tepat di sebrang minimarket tempat ia bekerja, duduk bersender di tiang halte bus, ia sudah menyelesaikan pekerjaannya setengah jam yang lalu. Besok sudah masuk hari ketiga, dimana Jasmine memiliki janji dengan dokter yang menangani Ibunya dirumah sakit. Sesuai dengan apa yang dibicarakannya kemarin dengan dokter ia harus mendapatkan pinjaman uang untuk biaya operasi ibunya yang saat ini terbaring lemah di ruang ICU. Jasmine putus asa rasanya ia ingin sekali menangis, sampai saat ini ia bahkan belum mendapatkan pinjaman itu dan dari kemarin Jasmine juga belum makan apapun untuk mengisi lambungnya. Rasa laparnya tertutup dengan beban yang saat ini ada dikepalahnya. Beberapa saat kemudian Jasmine teringat apa yang disampaikam oleh Pria tampan yang tidak sengaja menubruknya sewaktu di rumah sakit, ia memeriksa dompetnya dan mencari kartu nama yang pria itu berikan kepadanya. "ahhhh, Ya Tuhan semoga saja pria tampan itu mau menolongku" gumam Jasmine dalam hati.

"Hallo, apa benar ini Tuan Calvin Lee?"

"iya benar, dengan siapa ini?"

"maaf mengganggu malam anda tuan, saya Jasmin wanita yang anda berikan kartu nama sewaktu dirumah sakit"

"Jasmine? Ahh wanita yang tidak sengajah saya tubruk ya?"

"bbebenar Tuan, to the point saja bisa kita bertemu sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda"

"baiklah, setengah jam lagi saya tunggu kamu di restoran Dezzo"

"baik Tuan, terimakasih"

"sama-sama Jasmine"

Jason menaikan alis matanya melihat Calvin keluar ruangan hanya untuk mengangkat panggilan dari ponselnya, biasanya calvin menghiraukan panggilan yang ada diponselnya jika ia sedang rapat. Jason semakin penasaran siapa yang telah menghubungi calvin, apa wanitanya itu menghubunginya atau itu hanya panggilan dari teman kencannya. Beberapa saat kemudian Calvin kembali keruang rapat dan permisi untuk tidak dapat menyelesaikan rapat tersebut karna ada urusan mendesak. Jason dengan sigap berdiri dan bertanya apa yang terjadi kepada sahabatnya itu.

"apa yang terjadi sampai kau meninggalkan rapat penting ini"

"kau sangat penasaran rupanya"

"brengsek, aku serius!"

"Jasmine menghubungiku memintaku untuk bertemu dengannya aku mengarahkan dia untuk bertemu di Restoran Dezzo, jika kau ingin ikut maka bersiaplah mungkin sebentar lagi dia akan sampai disana"

"tunggu, aku ikut denganmu biar Robert yang menanganinya"

"Dasar duda bucin"

"tutup mulutmu!".

CALVIN LEE, 35Thn, WAKIL CEO. Menolak KOMITMEN

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang