Gara-Gara Gemesh (GGG) Lagi 2

486 39 6
                                    

Hubungan indah dan Gita sudah berjalan seminggu. Dan Indah ssedang sangat-sangat bucin abis pada Gita. Bahkan hampir setiap hari ke kossan Gita walaupun mereka tak ada kegiatan apapun. Gitaa yaaaa Gita. Dengan segala tingkahnya yang kadang nyebelin, kadang diem, kadang ga peka. Intinya yaa Gita nyebelin. Tapi bagi Indah yang sedang bucin, itu terasa menarik. Dan saat Gita diam fokus dengan hpnya pun bagi indah itu sangat menyenangkan.

"Sayang, kamu udah beres ngerjain tugasnya?" Tanya Indah. Ya indah bener-bener bucin Gita bahkan tanpa ragu mengucap panggilan sayang. Bisa dibilang Indah sedikit agresif pada Gita yang dingin.

"Bentar. Dikit lagi." Tembal Gita yang masih serius dengan laptopnya.

Ting.
Gita mengambil hpnya.

Marsha:

Lagi apa Ka?

Gita:
Ngerjain tugas.

Marsha:
Yaahh padahal pengen jalan.

Gita:
Lain kali deh. Kamu juga cape abis kegiatan.

Marsha:
Aku ke kossan Kaka aja ya, temenin kakak ngerjain tugasnya.

Gita:
Kalo ke sini sendirian jangan. Bahaya di ojolnya kalo sendirian.

Marsha:
Yaaahh 😔

Gita:
Besok juga ketemu kan? See u besok..

Gita menyimpan hpnya.

"Siapa?" Tanya Indah posesif.

"Marsha." Jawab Gita kembali fokus.

"Ada apa?" Indah semakin curiga.

"Katanya mau mampir ke kossan."

"Ngapain?" Indah semakin bertanya dengan intonasi meninggi. Pasalnya dia tau Gita dan Marsha tak terlalu dekat.

"Sambil nunggu jemputan katanya mamanya telat jemput. Tapi aku larang bahaya naik ojol sendirian." Terang Gita.

"Oohh." Komentar Indah dingin.

Gita tau Indah sedang cemburu, tapi kalau di tanggapi sekarang yang ada tugasnya takkan kelar apalagi deadline tugasnya besok.

Gita pun selesai dengan tugasnya.

"Akhirnya beres." Gita meregangkan otot tangannya.

Menutup laptopnya. Berdiri dari meja belajar nya. Mendekati Indah yang duduk di sofa. Ikut duduk di sofa.

"Maaf ya lama." Gita mengelus rambut belakang Indah.

"Hmm, lama soalnya sambil sibuk mainin hp chat sama Marsha." Tembal Indah kesal.

"Kata siapa sama Marshaaaa?" Goda Gita. "Ada Eli, ada Dey, ada Muthe, ada Fiony, ada Olla."

"Pantesan ga kelar-kelar."

"Hahahaha. Maaf.. maaf." Gita merangkul pundak Indah agar merapat padanya. "Kita jalan yuk? Biar kamu ga ngambek lagi."

"Aku ga ngambek tauu." Tembal indah.

***

"Kaa Gitaaaa." Dua Seruan terdengar membuat Gita melihat kearah sumber suara yang ada di atas.

Gita tersenyum. Gita yang baru sampai di tempat latihan langsung menuju ke lantai atas. Menemui para penyeru itu.

"Ka Gitaaa." fiony dan Marsha langsung mendekati Gita. Keduanya bergelayut manja pada Gita.

"Oh iyaa aku bawa minuman buat kalian semua." Ucap Gita seraya memberikan minuman yg ditentengnya

"Wiihh Matcha." Marsha dengan antusian mendapatkan minuman kesukaannya.

Indah menatap, dengan memicingkan matanya. Gita tersenyum padanya.

"Padahal aku yang pacarnya aja. Ga bisa langsung Deket-deket. Ga bisa pulang pergi bareng. Nasib." Pikir indah.

Gita langsung mendekati indah meberikan minuman. "Ini minunya." Gita memberikan minuman pada indah. "Jangan manyun manyun nanti ga Indah lagi." Bisik Gita pelan bahkan sepelan mungkin.

"Apa sih." Indah tersipu mendorong Gita.

Kini mereka berkumpul mengobrol, Marsha, Indah, Fiony, Dey, Adel, Chika, Eli, Shani, Gracia, dan juga Gita. Yang lain sibuk dengan hpnya bermain game pokemon unite, sedangkan Indah dan Shani mengobrol mengabaikan suara teriakan mereka yang sedang bertarung satu sama lain.

"Gitaaaaaaaa." Teriakan terdengar dari bawah. "Gitaa mana?" Suara amarah kesal terdengar.

"Diatas ci."

Gita menelan ludah mendengar suara itu.

"Gitaaaa Sekar Andariniiii."  Suara itu terdengar semakin mendekat.

Jantung Gita berdegup kencang. Berdiri. Menaruh hpnya.

Semua yang berada di sekeliling Gita menatapnya. Apa Gita melakukan kesalahan? Manusia kulkas macem Gita ga mungkin cari masalahkan?

"Heh Gita!" Si peneriak itu kini tengah berada dihadapan mereka. Bertolak pinggang. Memamerkan kekesalan dan amarahnya. Membuat mereka yang didekatnya menatap Gita dan ex-mamber tersebut silih berganti.

Gita pun mendekat. "Ci tenang dulu Ci." Gita mendekati.

"Tenang! Tenang. Gampang lu ngomong Gitu. Gimana gue bisa tenang, hah. Setelah yang Lo lakuin dibelakang gue." 

"Bahaya nih kalo ngomong disini?"





Tbc

Yukk tebak-tebak berhadiah?
Siapa yang lagi marah-marah ke Gita? Jawaban pertama langsung bungkus. Nanti langsung ku kirim pesan..

ONE SHOO(R)T STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang