Cast
Shinta Naomi
And
Jessica Veranda********
"Saya, Jessca Veranda, memutuskan untuk graduate dari JKT48"
Suara riuh menyeruak ke dalam telingaku.
Kulihat Kinal berteriak, dan mundur memasuki backstage dan kembali setelah beberapa member menariknya untuk keluar.
"Jahat!" teriak Kinal.
Aku memandanginya yang berdiri beberapa meter di depanku. Feni yang berada tepat di belakangnya tengah memeluknya erat. Untuk memastikan apa yang ku dengar, aku bertanya kepada member yang berdiri di samping dan belakangku. Namun sayang, mereka memberikan jawaban yang sama.
"Kak Veranda grad," kata mereka.
Tubuhku menegang.
Bagaimana bisa? Bahkan dia tak memberitahuku.
Dengan rasa penasaran yang besar, aku tidak beranjak dari posisiku. Aku melihat banyak member bergantian memeluknya, namun aku seakan tidak bergeming. Aku memandang punggungnya yang bergetar karena terisak. Sesekali kak Melody dan Nabilah mengusap punggungnya untuk meredakan isakannya.
Dia menyampaikan pidato singkatnya kepada ribuan fans yang berdiri di hadapannya. Namun aku tidak mengerti sama sekali apa yang sedang dia bicarakan. Yang ada di otakku hanya 'kenapa?' 'kenapa?' dan 'kenapa?'.
Di tengah speechnya, dia berbalik badan untuk sekedar mengusap air matanya. Dia menatap ke arahku, kemudian tersenyum.
Aku membuang muka. Aku benci melihatnya menangis.
So Long. Menutup kemeriahan dalam duka. Kemeriahan. Kebahagiaan yang sirna hanya karena pengumuman bodoh yang memohok banyak pihak. Termasuk aku.
Suasana di backstage sangat riuh. Bukan lagi cerita tawa pengalaman HS atau twoshoot. Tapi oleh kesedihan akan sebuah perpisahan.
Aku hanya mampu memandang dia yang akan menininggalkan kami semua. Silih bergantian para mamber menghapirinya tentunya menanyakan dan memastikan tentang keputusan gradnya.
Aku sempat mendengar rencananya itu dari ka Sendy. Tapi aku tak menyangka akan secepat ini. Aku tak menyangka dia tak mengabariku lebih dulu.
Kalian tahu bagaimana rasanya mendengar semua di detik terakhir? Aku serasa menjadi orang bodoh. Tolol. Padahal baru kemarin dia memintaku mengantarnya membeli baju kebaya ungu yang dipakainya sekarang. Namun sama sekali tak ada kata yang diucapkannya. Aku merasa tak dianggap.
"Cici ga akan temui ka ve?" Tanya sinka.
Pemilik nama yang merasa terpanggil melirikku sekilas.
"Besok pun kita bertemu di show terakhir jeje." Ucapku pergi begitu saja.
Aku memejamkan mata menarik nafas dalam. Teringat akan tanggal 12 nanti kita akan tampil bersama. Bahkan sebagai persembahan spesial di akhir acara. Apa itu akan tetap spesial jika hanya akan menjadi terakhir pula untuk kita?
Aku sudah berada di dalam mobil. Bersama ci cindy yang menunggu kami sedari awal acara. Dan kini kami harus menunggu dudut yang berkumpul lebih dahulu bersama tim J.
"Ayo ci berangkat." Ucap adikku yang tiba-tiba masuk.
Ci cindy sudah menyalakan kendaran kami. Tapi masih ada yang mengganjal di hatiku.
Aku membuka pintu mobil dan kembali keluar. Tak mendengar seruan kedua saudaraku.
"Ci Cind bisa pulang duluan barenh ddut aku ada urusan. Aku menginap di tempat yona." Ku kirim chat pada kakakku yang berpenampilan tomboy.