Shinta Naomi
dan
Shania Junianatha
---------------------------------
'Bunda, aku udah selesai. Ini lagi nungguin papa jemput. Kamu udah tidur?'
Seorang gadis jakung baru saja keluar dari gedung mewah setelah idol grup yang dinaunginya menjadi bintang tamu salah satu acara awards.
Dia melihat jam tangannya, 00:07. Sudah lewat tengah malam. Namunhy dia berharap, kekasihnya di ujung sama masih terjaga untuk sekedar mengucapkan selamat tidur kepadanya.
"Nju, duluan ya kita!" teriak salah seorang temannya yang sengaja pulang dalam satu rombongan karena akan menginap di apartemen yang lainnya.
"Iya! Hati-hati di jalan ya," ucapnya disertai senyuman.
Dia kembali mengecek ponselnya. Berharap pesannya berbalas. Dia menghela nafasnya pelan melihat tidak ada notifikasi.
Beberapa menit kemudian, dering singkat membuatnya bersemangat membuka lock screen yang bergambar gadis kesayangannya.
******
Shania POV
From: Bundadari
Belum nih. Aku barusan nonton kamu. Kamu cantik seperti biasanyaAku tersenyum membaca pesan yang dikirimkan oleh kekasihku. Jari-jari lentikku membalas pesan singkatnya.
To: Bundadari
Iya dong! Aku kan tau kalau kamu nonton. Jadi harus dandan cantik banget heheAku menekan tulisan SEND yang tertera pada layar sebelah kanan. Bibirku tertarik berlawanan arah. Untung suasana sedang sepi. Bisa malu aku bila banyak orang melihatku sedang tersenyum sendiri.
"Senyum-senyum sendiri," suara sahabatku, Kinal, membuatku mengalihkan pandangan dari layar ponselku.
"Loh kak Kinal belum pulang?" tanyaku yang heran melihatnya yang malah duduk di sampingku dan memakan cemilan yang sengaja disediakan pihak televisi.
"Tadinya. Tapi liat lo senyum-senyum sendiri, gue jadi takut. Gue liatin noh dari belakang sono. Takut kalau lo kesambet," jawab kak Kinal asal. Aku tahu pasti bukan itu alasannya.
Tring...
Ponselku kembali berbunyi. Siapa lagi jika bukan Kak Naomi yang mengirim pesan.
From: Bundadari
Ih kamu genit ya dandan cantik-cantik pas gak ada aku disana! Kalau ada yang kepincut sama kamu gimana? Nanti aku ditinggalin. Ih kesel!Kok gemesin gini balasnya?
Segera kubalas pesan darinya.
To: Bundadari
Enggak lah, Bunda. Aku kan cantiknya buat kamu. Biarin aja mereka kepincut sama aku. Yang penting aku cuman tertarik sama kamu.Aku kembali mengunci layar ponselku dan melihat Kinal yang masih asyik dengan makanannya.
"Lo laper banget kak?" tanyaku heran yang melihat kotak kue telah kosong selang beberapa menit.
"Iya lah Nju. Gila aja di dalem cuman ada makanan ringan. Nasinya tadi dimakan krucil-krucil. Sedangkan gue yang biasa makan porsi kuli mana bisa cuman makan begituan," ucapnya sedikit mengeluh. Memang, di dalam tadi, hanya makanan ringan yang disediakan. Sementara kue dan nasi yang tergolong makanan berat diberikan kepada kami setelah kami selesai perform.