pacar rahasia (Pembalasan)

768 57 3
                                    

Sudah beberapa hari ini aku dan ci Shani tak saling bertanya. Lebih tepatnya aku menjaga jarak, mengingat apa yang dilakukan nya waktu itu.

Dan satu hal yang penting, aku mempublikasikan hal penting di depan banyak mamber status hubunganku dengan Ka Jinan.

Gila.
Jadi selingkuhan Kapten.
Dan gue jadi pacar Wakil kapten.
Mimpi apaa gue.

Tentunya berkali-kali ci Shani mengirimkan chat namun tak ku balas. Chatnya tentu semuaaaa berisi kemarahannya. Kemarahan karena merasa aku telah berselingkuh. Yaaa walaupun berselingkuh setidaknya aku berselingkuh tepat di matanya. Emangnya dia yang cuman berani main belakang. Jaga image kaptennya.

Hari ini tepat STS Eli. Dan aku datang bersama Ka Jinan. Walaupun sebenarnya, hari ini Ka Jinan tak ada jadwal Theater. Apa salahnya kan melewati malam bersama pacar(?).

"Pasangan baru ginii niihh. Gandengan terus. Macem mau nyebrang aje." Ledek Dey, yang sebenarnya dia pun tak ada acara theater.

"Aku siap-siap dulu Ka."  Ucapku pada ka Jinan. Dia mengangguk memainkan hpnya.

Setelah rapi, aku kembali Menemui ka Jinan. Mengobrol. Sesekali bercanda. Jujur aku nyaman dengan Ka Jinan. Dia istimewa. Sikap dewasanya sangat berbeda dengan ci Shani. Dan kini ku sadari sikap ci Shani cenderung posesif.

"Git, kita perlu bicara!" Suara itu tentunya mengundang perhatian banyak orang.

"Ngomongin apa ci?" Tanyaku pura-pura penasaran dan bingung. Padahal sangat jelas apa yang akan dikatakannya. Soal Jinan.

"Pokonya kita perlu bicarakan hal penting."

"Ya udah apa?" Tembalku menantangnya.

"Enggak disini."

"Udah sana kalian ngobrol dulu aja." Ucap ka Jinan.

"Aku tinggal dulu ya Ka." Pamitku pada ka Jinan.

Baru saja aku berdiri, ci Shani langsung menarik pergelangan tanganku kasar. Tentunya itu membuat mamber lain bertanya. Bahkan kini ci Gre menatap kami bingung.

***
"Apa-apaan sih Ci?" Kesalku dan memegangi pergelangan tanganku yang memerah akibat serigala ngamuk.

"Kamu yang apa-apaan?" Ci Shani balik berteriak. "Kamu apa-apaan pacaran segala sama Jinan, Hah?"

"Kenapa? Ga boleh?"

"Kamu milik aku Gita!" Ucapnya posesif.

"Oh ya?" Aku menantangnya.

"Git, hargai aku donk. Aku ini pacar kamu. Bisa-bisanya kamu pacari orang lain dan bermesraan di depanku."

Aku tersenyum meremehkan. "Ngerasain juga kan Ci, apa yang aku rasain selama ini. Aku juga ngerasa ga dihargain ci. Aku juga cemburu."

"Tapi aku berhak apa? Aku gak berhak apa-apa atas Cici. Cici hanya memanggilku saat butuhnya aja, saat nafsu Cici meninggi. Aku hanya pelampiasan nafsu Cici aja."

Plak.
Ci Shani menamparku.

"Aku tuh beneran sayang sama kamu Git. Cinta sama kamu.'

"Kalau Cici cinta putuskan, pilih aku atau ci Gre?" Aku pun keluar meninggalkan ci Shani.

Maaf ci. Sungguh aku tak bermaksud mengeluarkan kata kata kejam seperti itu.

***
Acara theater selesai. Aku segera menemui Ka Jinan di backstage.

"Liatin apa sih Ka?" Tanyaku melihat Ka Jinan serius dengan hpnya.

"Nih, liat orang mesum." Ucap ka Jinan memperlihatkan sebuah foto padaku.

ONE SHOO(R)T STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang