GGG (Gara-Gara Gemesh) Lagi

880 47 8
                                    

"kalo aku menang, kamu mesti jadi pacar aku yaaa ndah." Bisik Gita sebelum acara Gemesh dimulai.

***
Acara Gemesh sudah berakhir, kini Gita dan Indah hanya berdua di ruang istirahat.

Gita menghampiri Indah. "Gimana?" Gita tersenyum seakan mengingatkan ada perjanjian sesaat sebelum acara gemes di mulai.

Tentu saja kalimat itu sangat terngiang di telinga Indah. Dan bagaimana Indah tak merasa specless kata-kata itu di ucapkan oleh Gita yang terkenal dingin, dan anti gombal. Indah pun tak memungkiri dirinya baper hanya karena ungkapan itu.

"Kalo menurut skor asli aku yang menang ya ka. Aku menang dua permainan dan kakak hanya menang satu permainan." Terang Indah.

Gita tersenyum, "yaaa itu pun karena aku ngalah." Gita mengingatkan bahwa dirinya sengaja berbuat curang.

"Itu bukan ngalah tapi curang. Apalagi amplop yang tersisa sisanya memang minus." Indah mendelik mengingat kecurangan Gita.

"Itu trik pintar, untuk mendapatkan hatimu." Tembal Gita yang otomatis membuat wajah Indah memerah.

Gita mengelus rambut indah dari belakang. Memperlakukan indah berbeda dengan cara memperlakukan Marsha, yang harus dengan kemanjaan dengan mengacak rambut depan Marsha. Tapi dengan indah memerlukan sentuhan kedewasaan. Mengingat indah dan Gita seumuran.

Gita mengelus rambut belakang Indah. Hingga ke ujung rambut berhenti di punggungnya. Pelanggan mengelus tangannya, menuju punggung tangannya. Menggenggam tangannya.

Gita tersenyum, "Aku ga maksa kok, kan perasaan ga bisa di paksa." Melepaskan genggamannya. Gita membereskan perlengkapannya. "Yu kita pulang. Mau mampir ke kossan dulu gak? Sambil nunggu jemputan?" Tawar Gita.

Indah diam bengong. Apalagi setelah mendapatkan perlakuan manis dari Gita.

Gita menatap indah, "ndah?"

"Aahh.. i..iya.." jawab Indah gugup.

"Oke berarti ke kossan ku dulu ya." Ucap Gita bersemangat.

"Hah?" Kaget indah. Pasalnya dia tidak mendengar dengan jelas tawaran dan ajakan Gita sebelumnya karena melamun akan perlakuan Gita.

Yaa karena itulah trik Gita. Untuk membuyarkan konsentrasi Indah. Berhasil bukan?

***

Kini mereka tengah berada di kossan Gita, duduk di sofa bed. Gita dengan santai duduk sembari memainkan handphonenya. Sedangkan Indah entah mengapa jantungnya menjadi tak bisa dikendalikan. Entah karena gugup atau apa. Tapi rasanya indah tak mampu menatap wajah Gita. Bahkan kini tanpa sebab wajahnya memerah.

"Lapeerr." Suara Gita mulai terdengar. "Pesen makan yuu? Kamu mau makan apa?" Tanya Gita.

"Samain aja Ka."

"Ya udah ayam bakar aja deh."  Gita pun memesan. "Minumnya? Mau yang dingin ga? Tapi enakkan teh hangat hujan-hujan gini mah."

"Bener banget ka, teh hangat lebih enak." Tembal indah setuju.

"Kenapa ga bilang? Aku lupa buatin minum buat kamu tauu." Ucap Gita menaruh hp nya dan beranjak dair kursi dan menyiapkan teh hangat.

Handphone Gita berdering.

"Ka telpon tuh." Teriak Indah.

"Siapa?"

"Marsha." Tembal indah.

Gita kembali sembari membawakan dua gelas teh hangat.

"Ini tehnya. Pelan-pelan minumnya masih panas." Gita mengingatkan.

ONE SHOO(R)T STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang