Aku berdiri menanti kedatangannya senyumku terulur. Namun bibir manyun diperlihatkan melody dan ayana.
"Udahh, gak usah senyum-senyum ga jelas gitu." Sindir melody.
"Tuh yang resmi kok ganggu aja sih. Bisa ga sih ditendang aja ke laut." Gerutu ayana.
Veranda berjalan medekatiku. Cup. Mencium bibirku. Aku membulatkan mata bukan karena aku tak terbiasa dengan perlakuaannya namun dia melakukannya di depan....
"Ehh nih maen nyosor aja." Ayana menarik lengan ve.
"Hehe.. maaf kebiasaan." Jawab ve cengengesan.
"Kebiasaan sih kebiasaan. Tapi inget status donk. Cuman MANTAN." Ucap melody mengingatkan keputusanku untuk memutuskan ketiganya di tahun lalu.
"Sendirinya aja tadi usaha banget." Sindir ayana pelan
"Eh bocah rese lu yah."geram melody.
Aku berjalan mendekati orang yang sedari tadi berjalan bersama veranda. Dan sekarang masih berada di belakang veranda.
"Udah nganter Ve nya?" Tanyaku dia mengangguk.
Aku memeluk pingganya mesra. Memamerkan kemesraan diahadapan para mantanku.
Ya. Gracia dia pacaraku. Setelah putus dengan ketiganya aku mulai gencar menarik perhatian gracia. Dan setelah berkali-kali ditolak akhirnya sebulan lalu kami resmi berpacaran.
"Mau makan dulu?" Tanyaku mengelus wajahnya.
"Langsung pulang aja." Jawab gracia.
"Bye semuanya aku balik dulu. Dah Frieska kita akan sering bertemu." Ucapku mengedipkan mata.
"Ganjen." Komentar tiga mantanku bersamaan.
***
"Kenapa senyam senyum?" Tanya gracia menyadarkanku.
"Eh? Nggak kok cuman fokus nyetir aja." Elesku.
"Seneng ya abis disemutin MANTAN. Pake acara cium-cium lagi." Kesalnya.
"Apa sihh yang cemburu?" Ledekku.
"Aku ga cemburu. Ya tapi inget aja batasannya. Kamu janji kan bakalan serius sama aku."
"Aku serius sama kama. Kalo ada sama Candilnya juga deh."
Ting.
Ting
Ting.Nada pengingat chat berhamburan masuk di hanphoneku.
Gracia membuka hanphoneku. Membaca isi pesan chat. Dan kemudian menaruh kasar handphoneku.
"Tuh mantan mu pada chat." Kesalnya.
"Oh ya?" Ucapku mengecek hp ku.
Ayana : ka naomi bantuin kerjain tugas ku yah. :*
Melody: malam ini ke rumah ya. Bantu beres-beres di apartemant baruku.
Veranda: AKU GA MAU TAU KAMU HARUS TEMUI SETELAH ANTAR GRE.
Aku kembali menaruh hp ku.
"Mereka belu......" ucapanku kembali terputus.
Ting
Gracia merampas hp ku lagi.
"Nih gebetan baru mu."
"Naomi mohon bantuannya ya selama di kampus. See u. Frieska."
"Gre me..."
"Turunin aku." Titah gre.
Aku menepikan mobilku bukan untuk menuruti keinginannya tapi untuk menjelaskannya.
"Gre.. aku sama merekaa.."
Lagi-lagi gre tak mendengarkan ucapanku. Tangannya bergerak membuka pintu mobil.
Aku langsung menariknya membawanya dalam pelukkanku. Dan sejurus kemudian membungkam mulutnya dengan ciuman.
Nafas kami tak teratur akibat ciuman kasarku. Kening kami menyatu satu sama lain membuat aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Dan membuat sebuah hasratku meninggi.
"Aku cinta kamu shania gracia."
"Aku mau nanya sesuatu sama kamu Mi." Ucapnya dengan posisi kami yang masih sama.
"Tapi kamu jawab jujur." Terhenti lagi.
"Sebenarnya kamu putus ga sih sama mereka?"
"Eh?" Aku terkejut terdiam.
Gracia menonyor kepalaku.
"Dasar pemobohong."
End?
Gimana endingnya?
Maafkan atas ff ga jelas ini..hhe
Kayanya dibuat seriess seru yaahh..hheTapiii.... maleeesss..hihi