Veranda
&
Naomi
&
Yonanaomi pov
Pagiiii!!
Hari minggu yang cerah membuatku harus bangun lebih pagi karena hari ini aku ada janji bertemu dengan bidadari. Jelas aku tak ingin melewatkannya. Karena ini adalah hasil dari penantian panjangku.
Inilah yang kutunggu. Momen menghabiskan waktu bersamanya, berbagi cerita. Peningkatan bagus bukan bagi seorang Naomi yang terkenal judes?
"aaarghhh aku harus cepat, jangan sampai aku terlambat" ucapku pada diri sendiri sambil memakai pakaian yang telah ku siapkan dari semalam.
Okey. Kalau sampai aku terlambat, aku akan menyalahlan kalian semuaa (menunjuk para pembaca). Terutama kamu. (Nunjuk Authornya.) "Lo kebanyakan gue bermonolog thor gelo."
"ok perfect.. you look so pretty naomi. (Wink)."
Lihatlah cermin aja malu saat aku kasih wink. Apalagi kaliaann..hahaha.. tapi kalo ke bidadari bikin dia gesrek ga yaa??
Kelamaan mikir banget sih nih gue..
Setelah selesai dengan urusan penampilan, aku pun bergegas menuju cafe tempat aku janjian dengan bidadariku.
Tukk.. tukk.. tuk.. bergegas ku tapaki setiap anak tangga. Kalo gue superhero bakal loncat deh biar cepet tentunya sebagai wujud kegembiraan gue.
"Tumben ci, udah dandan? emang mau kemana?" tanya sinka, adikku.
"Isshhh kepooooo, ke kayangan nemuin bidadariiii" jawabku sekenanya.
"hihh dasar aneh".
****
Aku mengetukkan jariku kemeja sembari beberapa kali mengecek jam yang melingkar dipergelangan tangan kiriku. Saat ini aku telah berada di cafe, tempat janji temu kita.
Sbenarnya sihh, aku terlalu cepat 1 jam dari waktu janjian, tapi karena aku terlalu bersemangat dan merasa gugup. Maka yang aku butuh dorongan dari sahabat terbaikku.
tak lama kursi di depanku bergeser, dan duduklah seorang perempuan yang sudah lama menyandang status jomblo tentunya dia sahabatku. Yona.
"heh, apalagi sih? Gue lagi enak-enak tidur juga, ini hari minggu tauk!" kesal yona.
"heheh sorry yon, gue gugup tau" ucapku yang sebelungnya y
Diiringi nyengir kuda."gugup kenape? lo masih belum berani utarakan prasaan lo ke dia?" Tebak yona.
Kamuu dapat 100 Yonaa.
Aku hanya mengangguk menyertai tampang sedih, bingung dengan bibir depan yang ku majukan sekitar 3cm.
"cemen banget sih lo." dia meremehkanku nembuatku cemberutku semakin bertambah.
" apa susahnya sih tinggal bilang. gue suka sama lo, lo mau ga jadi pacar gue. selesai. gampang bukan?" ucap yona menganggap enteng.
Aku mendeliknya tajam. Aku tak yakin jika aku menggunakan kata kata macam dia akan diterima. Jangankan bidadari gue aja ogah ditembak kaya gitu.
"lo tuh kelamaan jomblo yon. jadi ga romantis gitu." sindirku.
"kaya sendirinya kagak." sindirnya balik.
Aku meneguk habis air minumku. akibat dua hal. gugup dan kesal.
Tiba-tiba Yona menarik tanganku. menggenggam jemariku. mentapa mataku yang heran dengan perlakuannya.
"naomi, cinta itu terkadang tak terkasattapi kamu dapat merasakannya. apa kamu dapat merasakan debaran ini? apa kamu dapat merasakan nafas ini bertuliskan namamu? apa kamu dapat merasakan aku tersenyum karenamu. begitulah aku mencintainu." ucap yona serius.