Hari ini KAMI berkumpul. Berkumpul tentunya untuk merayakan ulang tahun salah satu member gen 9 ini. Siapa lagi kalau bukan member termuda di gen ini. Kathrin.
Dengan kemampuan finansial keluarga nya yang tak perlu di ragukan lagi, dia mengadakan dinner bersama 3 sahabatnya di salah satu resto mewah di Jakarta. Mungkin keluarganya terdaftar juga sebagai pengunjung VIP di resto ini. Bagaimana tidak, bahkan staf pun memberikan kejutan kecil untuknya.
"Guys bosen yaa kita gini-gini aja." Celetuk Kathrin.
"Gini gini apaan, lu kali yang bosen tiap hari maen game terus." Balas ashel.
"Nahh game." Atin seakan teringat sesuatu. "Gimana kalo kita maenin game?"
"Game?" Celetuk Marsha. "Wah seru nih." Marsha sesama pecinta game sangat tertarik.
Indah menatap sedikit malas kepada kedua temannya yang merupakan gamers. "Game apaan?"
"Ini bukan sembarang game yaa, tapi game ini real life. Game yang kita mainkan di kehidupan kita." Terang Kathrin.
"Jadi kita mau perang-perangan beneran gitu?" Komentar indah.
"Iya macem perang-perangan." Ucap Kathrin membenarkan.
"Mau main paint ball? Ga seru lah kalo maen cuman berempat aja." Tembal ashel.
"Bukan." Kathrin menampik pemikiran ashel.
Ketiganya menatap Kathrin semakin penasaran. "Tapi game ini bakalan seru kalau ada taruhannya." Kathrin menatap meyakinkan ketiga temannya.
"Oke siapa takut." Ashel merasa tertantang.
Kathrin menatap pada Marsha dan indah yang sama sama mengangguk setuju dengan permainan dan pertaruhannya.
"Nama permainannya adalah MENAKLUKKAN." Kathrin mulai memberi bayangan.
Mereka semua mengerutkan kening, "kita akan bertaruh siapa diantara kita yang berhasil menaklukan ka Gita, siapapun pemenangnya boleh meminta apapun dari yang kalah."
Ketiganya membulatkan mata.
"Enggak deh kalo taruhan kaya gitu. Nanti ka Gita tersinggung gimana?" Marsha menolak. "Ka Gita marah gimana?"
"Ya makanya jangan sampai ketahuan ka Gita." Terang Atin.
"Yaa lagian kan bakalan aneh kalo tiba-tiba kita ngedeketin Gita." Ucap indah.
"Aku jamin ka Gita ga akan curiga dan ga akan merasa aneh." Atin meyakinkan.
"Menarik sih. Ka Gita kan terkenal member cool susah di dekati. Kayanya menarik kalo bisa membuat ka Gita suka." Ashel tertarik. "Tapi rasanya curang bgt, kamu kan bisa dibilang diantara kita kamu yang paling Deket sama ka Gita Tin."
"Kalian tuh ga akan ngerti sama pikiran ajaib nya ka Gita. Coba setelah kalian Deket pasti ngerti pikiran ajaib dia. Dia selama ini cuman nganggep adik aja. Ga lebih. Sampe aku bingung, emangnya sikapku ga bisa buat dia luluh? "
"Makanya aku ngajakin kalian. Pertama kan ada ka indah yang seumuran sama ka Gita. Terus Marsha, yang katanya berhasil menaklukan Azizi. Dan tentunya ada ashel yang supel bgt. Aku jadi penasaran apa bener ka Gita kalo di baperin abeneran ga akan baper ato cuman gimik dia doank tahan banting tuh."
"Bener juga sih." Marsha membenarkan "Tapi aku sama ka Zee ga ada apa-apa ya.. kita temenan biasa aja." Marsha menyangkal mempunyai huBungan lebih, dengan center baru JKT48 itu .
"Gimana?" Atin meyakinkan kembali.
"Gue sih yes." Ashel setuju.
"Gue ikut deh." Indah pun tertarik.