"Averie!?, apa yang kau lakukan disini?", Edzard memandang Averie yang masih terduduk di lantai.
"ehm, ceritanya panjang. Sebenarnya aku ingin mencari kakak karena aku melihat kalian berdua keluar menyelinap dua jam yang lalu", jawabnya sambil berdiri dari jatuhnya tadi.
"bagaimana ini bisa terjadi?", Edzard menepukkan keningnya.
"seharusnya aku tau hal ini akan terjadi", lanjutnya.
"maaf, tapi kita sedang ada urusan penting sekarang ini. kalau kau mau aku bisa mengantar-", perkataan Maxwell terpotong. Dari kursinya, Larry berdiri menghampiri Maxwell.
"apa kau ingat apa yang ku katakan tadi mengenai satu orang lagi dengan kedua mata ungu?", Larry berkata pelan kepada Maxwell, Edzard dan juga Edmund.
"aku adalah orang yang suka melakukan pengamatan serta penelitian terutama dengan adanya warna mata ini", Larry memandang mereka bertiga.
"dengan adanya orang yang mempunyai warna mata itu, kita bisa mencari tahu lebih dalam lagi mengenai potensi kita semua".
Edmund yang masih duduk di kursinya merasakan sensasi yang mirip dengan apa yang telah Edzard katakan sebelum mereka berhadapan dengan raja Adelio. Namun bedanya, Edzard tidak terlihat sependapat dengan apa yang telah Larry katakan.
"tidak, tidak!, aku tidak ingin membawa Averie kepada situasi berbahaya lagi. Dia pernah terjebak di bukit utara yang dipenuhi monster selama beberapa jam dan lagipula, Averie mempunyai warna mata ungu yang kalian bilang tidak dapat menggunakan ataupun memegang senjata", Edzard menyilangkan kedua tangannya dengan rasa kesal.
Sebelum Larry berniat berkata apa – apa, Maxwell mulai berbicara duluan.
"Edzard, aku mengerti kekhawatiranmu kepada Averie, namun misi kita ini bukan hanya untuk meneliti Nocterum, namun juga mengungkap apapun yang telah Larry katakan tadi".
"tunggu dulu, mengapa kau menyetujui apa yang dia pikirkan?!".
"b-bukan begitu, aku hanya merasa bahwa Larry mungkin ada benarnya".
Mendengar hal itu, Edzard hanya menatapnya dengan wajah yang datar sedikit kesal.
"aku yakin ada lebih banyak orang dengan warna mata ungu yang lebih pantas dibandingkan dengannya, namun dari kumpulan warga yang tersisa, tidak ada satupun yang berani untuk keluar dari aula itu", kata Larry.
Bukannya tambah kesal, Edzard terlihat mulai memikirkan apa yang telah dikatakan oleh Maxwell dan larry meski masih berat hati.
"baiklah, namun dengan satu syarat. Jauhkanlah Averie dari bahaya apapun". keduanya menganggukkan kepalanya.
"jangan khawatir, hanya ada satu hal yang ingin kulakukan disana", kata Larry.
(–)
Setelah mereka selesai membahas persoalan kecil tadi, dilihatnya Averie yang sedang duduk di salah satu kursi meja panjang itu.
"aku bisa mendengar percakapan kalian tadi", katanya saat keadaan hening untuk sesaat. Mereka berempat terdiam sebentar.
Tak tau ingin berkata apa.
"soal yang tadi, jangan khawatir. Aku bisa menjaga diriku sendiri bahkan dalam situasi yang seperti ini", Averie memberikan senyuman kecil yang penuh percaya diri.
"karena kita mempunyai anggota baru maka perkenalkan", Maxwell berdiri tegak di samping papan tulis.
"namaku adalah Maxwell, aku adalah kepala perencana para prajurit kerajaan. Dan ini adalah Larry, dia adalah pencari informasi dan intel kerajaan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Duolist vol 1
FantasySinar bulan muncul di tengah malam hari yang sunyi di kota Aeithein. Dari kejadian itu, banyak orang yang tertarik akan keindahannya. Namun di balik fenomena mengagumkan itu, dari dalamnya menyimpan suatu kutukan yang melanda seluruh kota. Bagi mere...