Reunited^2 once again pt.5

3 1 0
                                    

"pastikan batu itu telah kau sediakan!", Igfus melihat batu yang dipegang oleh Tilia. 

"tentu saja, jangan khawatir", balasnya memastikan. 

Sambil memperhatikan Edzard dan Achazia yang berdiri diam memandang mereka, Igfus mendekatkan wajahnya untuk mengatakan sesuatu kepada Tilia. Meski ia tidak dapat bergerak ke mana pun, Achazia nampaknya mempersiapkan dirinya jikalau ia melakukan sesuatu. 

"ada apa?", Edzard melihat ekspresi yang tertera pada Achazia. 

"tidak ada apa – apa, aku masih tidak mempercayai apa yang dilakukan olehnya", katanya dengan curiga. 

Dibandingkan dengan reaksinya, Edzard hanya menyaksikan pemberian informasi yang dilakukan oleh Igfus. Meski ia tidak tahu apa yang dikatakan olehnya itu sungguh benar, tidak ada hal yang dapat mereka lakukan untuk memastikan hal itu. Beberapa menit berlalu dan keduanya selesai berbagi informasi. 

Ikatan dari rantai kayu yang berada di sekitar tubuh Igfus kini telah dilepaskan oleh Tilia dengan perlahan. Setelah waktu yang berlalu pada hawa panas yang itu, batu merah itu pun telah melelehkan sebagian besar es yang ada padanya. 

"hah, hah, hah...", kedua Igfus dan Tilia mengeluarkan nafas yang terengah – engah setelah semua itu berakhir. 

"Tilia!", Edzard berseru melihatnya terbaring di tanah. 

Diikuti dengan Achazia di belakangnya, nampak hawa panas yang membara lama kelamaan menjadi pudar. 

"Tilia, apa kau tidak apa – apa?", Edzard berlari memeriksa keadaannya. 

"jangan khawatir, ini hanya efek samping dari kekuatan yang dikeluarkan oleh batu itu", Achazia memastikan sambil berdiri di hadapan mereka. 

"efek samping dari batu merah itu ya?", Edzard mengembalikan batu merah milik Tilia pada sakunya dan merangkul sebagian tubuhnya untuk berjalan. 

"ugh, apa yang terjadi?", Tilia tiba – tiba sadar kembali. 

"kekuatan api yang kau keluarkan telah mengambil sebagian tenagamu saat ini", Achazia menjawabnya. 

"ah, begitu ya?", katanya mengusap kepalanya yang terasa pusing. 

"jadi, apa pertukaran informasi itu telah berhasil?", tanya Edzard. 

"i-iya", jawab Tilia dengan senang. 

Achazia berbalik ke belakang. 

"walaupun begitu, aku tidak yakin urusan kita dengannya sudah selesai", katanya melebarkan kedua sayapnya. 

"ada ap-", Edzard mencoba berbalik ke belakang, namun sebelum ia sempat melakukan hal itu, suatu ledakan besar tercipta jauh di belakang mereka. 

Dengan cepat, Achazia terbang menjauh untuk menghindari ledakan itu. Meski kecepatannya tidak mampu untuk menghindarkan mereka dari api serta batu yang berterbangan ke arahnya, ketiganya mampu terhindar dari jarak ledakan yang berbahaya. 

(–) 

"ugh, apa yang baru saja terjadi?", kata Tilia menyadari segala hal yang ada di belakangnya. 

"ledakan, apa it-", Edzard ikut berbalik ke belakangnya. 

"iya, Igfus yang telah melakukan hal itu", Achazia menutup kedua sayapnya sambil membiarkan mereka keluar. 

Semenjak ledakan itu telah berhenti, dilihatnya tanah kosong dengan asap dan abu yang ada di sekitar tempat. Bekas bakaran itu menciptakan warna hitam pada bawah kaki mereka dan asap tebal yang muncul menutupi penglihatan mereka. Seluruh pohon yang tadi ada di sekelilingnya, kini telah hangus terbakar hingga habis. 

Dungeon Duolist vol 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang