12. Perjanjian

8.8K 519 109
                                    

Hai, aku balik lagiiii😻

Kangen gak?

Maaf ya baru bisa update sekarang, kemarin aku sibuk banget.

Jangan lupa ramaikan ya! Kalau gak ramai aku mau hiatus aja ah.

***

Sudah 4 hari Eros di rawat di rumah sakit, dan hari ini dokter pun sudah memperbolehkan Eros untuk pulang.

"Ma, aku pulang sama Jingga aja ya! Soalnya pengen berduaan doang." Katanya kepada Dara yang sedang memasukkan barang-barang Eros ke dalam tas.

Dara menoleh ke arah sang anak, kemudian menjawab. "Kamu kan belum enakan banget, sayang. Gak boleh nyetir dulu!" Ujar Dara.

"Aku udah sembuh kok, ma." Balas Eros tak mau kalah.

"Udah kasih ajalah, sayang! Kamu kan tau anak kita itu kuat." Sahut Kenan membela putranya.

Eros yang di bela pun tersenyum ke arah Kenan.

"Kamu apaansih, mas. Walaupun Eros anak kuat, tapi aku tetap gak ngasih izin, karena dia baru aja siuman." Ujar Dara.

Kenan yang tak mau membuat istrinya marah kepadanya pun akhirnya diam.

"Please, ma! Aku janji deh bawanya bakalan pelan-pelan." Mohon Eros.

"Gak boleh, sayang! Tapi kalau kamu pulangnya bawa supir baru mama bolehin." Kata Dara.

"Yaudah deh gapapa, ma. Yang penting Jingga sama aku bisa berduaan." Ujarnya yang akhirnya mengalah.

"Nah, gitu dong! Kalau gitu baru mama setuju." Kata Dara sembari tersenyum. Dan di balas senyuman juga oleh sang anak.

Ceklek

"Pagi, om, tante." Sapa Jingga yang baru saja datang. Kemudian gadis itu menyalami kedua orang tua Eros secara bergantian.

"Pagi, sayang." Sahut Dara.

"Pagi." Balas Kenan.

"Mau Jingga bantu gak, tante?" Tawar Jingga.

Dara menggeleng sembari tersenyum. "Gak usah, Jingga! Tante bisa sendiri kok, kamu temenin aja Eros sana!" Jawab Dara sembari menunjuk Eros.

"Oh, oke, tante." Ujar Jingga, kemudian gadis itupun melangkahkan kakinya untuk mendekati Eros yang sedang duduk di sofa sembari sembari tersenyum ke arahnya.

"Kok lama banget datangnya?" Tanya Eros ketika Jingga sudah sampai di hadapannya.

"Iya, tadi nunggu taksinya lama banget datangnya." Jawab Jingga sembari mendaratkan pantatnya di samping Eros.

Eros mengangguk. "Kamu kesini naik taksi?" Tanya Eros lagi.

"Iya." Jawab Jingga.

"Kenapa naik taksi? Pak mamat kemana emangnya?"

"Tadi pak mamat nganter mama ke kantor papa."

"Supir taksinya ganteng gak?" Pertanyaan Eros yang tak jelas membuat Jingga mengeryitkan dahinya bingung.

"Pertanyaan kamu apaansih, gak jelas banget." Ujar Jingga sembari memutar bola matanya malas.

"Tinggal jawab apa susahnya, sayang?"

"Ya kamu aneh, masak ngasih pertanyaan yang kayak gitu." Ucap Jingga.

"Aku cuman takut yang nyupir ganteng, terus kamunya kepincut sama dia, ya walaupun kemungkinan pasti tetap gantengan aku." Tutur Eros percaya diri.

"Gak jelas banget, lagian yang nyupir udah tua kok, mana mungkin aku kepincut."

"Syukur deh, aku jadi tenang sekarang." Ujar Eros sembari tersenyum.

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang