Vote dan komennya woyyy!!
Biar aku makin semangat buat update***
Seperti yang di katakan Evan kepada Eros kemarin, Pria itu akan mengadakan pesta ulang tahun kecil-kecilan bersama anak, istri dan menantunya.
Para pelayan sudah menyediakan makanan-makanan untuk di hidangkan beserta pula minumannya.
Tapi, Evan, selaku pembuat acara. Kini sedang berdiri dengan kening mengernyit sembari menelpon seseorang.
"Gimana, pa? Di angkat udahan?" Tanya Rachel yang baru saja tiba.
Evan menggeleng sembari menghembuskan nafas pelan. "Belum, Eros kemana ya? Apa dia lupa?" Ucap Evan.
"Gak mungkinlah, pa. Atau mungkin aja mereka lagi di jalan? Jadi ga sempat untuk pegang handphone," seru Rachel.
"Mungkin kali ya, ma?"
"Gimana kalau kita tunggu dulu aja, pa? Mama yakin mereka pasti datang kok. Jingga kan gak pernah lupain acara kayak gini. Mending papa duduk dulu yuk! Sembari menunggu mereka," tutur Rachel sembari menuntuk Evan untuk duduk.
"Iya, ma,"
***
Di sisi lain.
"Eros," panggil Jingga.
"Iya, sayang? Kenapa?" Tanya Eros dengan lembut. Seperti biasanya.
"Hari ini tu hari ulang tahun, papa," jawab Jingga memberi tau.
"Ohiya?" Ujar Eros pura-pura tidak tau.
Jingga mengangguk. "Iya. Biasanya tu kalau ada yang ulang tahun di antara salah satu dari kami, pasti kami bakal buat pesta kecil-kecilan untuk kami," jelas Jingga dengan nada antusias.
Tapi kemudian teringat tentang keadaannya yang sekarang, membuat Jingga merosotkan bahunya.
"Tapi kayaknya sekarang udah beda," gumam Jingga yang dapat di dengar oleh Eros.
"Beda? Beda gimana?" Tanya Eros pura-pura polos.
"Jangan pura-pura gatau," jawab Jingga. "Tapi bentar deh, papa gada hubungin kamu?" Tanya Jingga.
"Enggak," bohong Eros.
"Serius? Sama sekali gak ada?" Tanya Jingga sekali lagi.
"Enggak, sayang. Emangnya kenapa?" Jawab Eros.
"Enggak. Siapa tau aja gitu papa telpon kamu, buat ngasih tau, kalau dia lagi ngadain acara ulang tahun kecil-kecilan. Dan nyuruh kita datang," sahut Jingga.
"Papa kamu gak ada nelpon aku kok. Lagi pula kalau papa kamu nelpon, tentunya aku bakal kasih tau kamu kan?" Ujar Eros dengan penuh dusta.
"Iyasi. Tapi serius beneran enggak ada?" Tanya Jingga memastikan. Seolah gadis itu tidak percaya.
"Serius, sayangku. Kamu gak percaya?"
"Percaya kok. Tapi aneh aja, gak biasanya papa gak ngadain acara," tutur Jingga.
"Ya, mungkin aja papa kamu tau kalau rumah kita jauh sama rumah mereka," ucap Eros.
Mendengar ucapan Eros, seketika membuat Jingga tersenyum miring diam-diam.
'Ini kesempatan gue buat nanya ke Eros, dimana alamat rumah ini,' batin Jingga.
"Jauh? Emangnya kalau boleh tau kita ini dimana?" Tanya Jingga dengan raut wajah yang polos.
"Kalau aku kasih tau kamu juga gak bakal tau, sayang. Tempat ini jarang di ketahui sama orang-orang," jawab Eros sembari tersenyum. "Emangnya kenapa si, hm? Mau kabur ya?" Ujar Eros seloroh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Eros
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA!] "kamu pikir semudah itu pergi dari ku? Setelah kamu buat aku jatuh cinta sedalam-dalamnya sama kamu? kamu yang udah buat aku kayak gini, dan kamu juga yang harus bertanggung jawab!!" Publish: 17 Maret 2022 Finish: