04. Eros Berubah?

13.9K 755 50
                                    

Haiiiiiii💞

Sorry, karena gak jadi update tadi malam.

Because, mendadak aku ada urusan;(

So, sebagai gantinya aku update hari ini

Tolong tinggalin jejak ya!



***

Hari ini Jingga datang ke sekolahnya lebih awal, tidak seperti hari-hari sebelumnya, dan juga hari ini dia tidak datang ke sekolahnya menggunakan mobilnya sendiri, melainkan di antar oleh sang papa. Entalah, mengingat masalah yang menimpa keluarganya, dia jadi tidak bersemangat melakukan apapun sekarang.

Suasana sekolah masih sepi, hanya beberapa murid yang sudah berada di sekolah. Wajar saja, ini masih terlalu pagi, maka dari itu belum banyak murid yang datang.

"Jingga." Panggil seseorang di ambang pintu.

Kemudian orang tersebut pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas. "Lo beneran Jingga kan?" Tanyanya memastikan.

"Iya, ini gue, Ca." Jawab Jingga kepada lawan bicara, yang tak lain adalah Aca.

Aca pun menghela napas lega. "Gue kira setan." Jawabnya sembari mendaratkan pantatnya ke kursi sebelah Jingga.

"Sembarangan lo."

"Btw, kok tumben lo datang sepagi ini?" Tanya Aca heran.

"Lagi pengen aja." Jawab Jingga.

Sadar akan sikap temannya yang berbeda, Aca pun bertanya kembali kepada Jingga. "Lo lagi ada masalah ya?" Tanya Aca penuh selidik.

Mendengar pertanyaan Aca, Jingga pun terdiam sebentar sebelum menjawab. "Enggak kok."

"Lo gak bisa bohong sama gue, Jingga. Gue tau pasti lo lagi ada masalah. Biasanya lo pecicilan, tapi sekarang, lo diam aja, mata lo juga sembab kayak abis nangis." Tutur Aca. "Cerita sama gue! Lo lagi ada masalah apa? Siapa tau gue bisa bantu lo." Sambungnya.

"Gue gapapa kok, Ca. Mata gue sembab karena tadi malam gue maraton drakor." Ucapnya sembari pura-pura tersenyum.

"Gak! Gue yakin lo bohong, kalau lo gak mau cerita, gue gak mau temenan sama lo."

Jingga menghela napas pelan. "Gue beneran gapapa, Ca. Serius deh." Ucapnya berharap temannya percaya.

"Yaudah terserah lo deh, kalau lo belum mau cerita sekarang. Tapi ingat ya! Kalau lo udah siap buat cerita, gue selalu siap buat jadi pendengar lo, dan gue bakal coba buat ngebantu lo selagi gue bisa." Jelas Aca sembari mengelus bahu temannya.

"Iya, Ca. Makasih ya." Jawabnya dengan tersenyum manis. "Gue beruntung banget, punya sahabat kayak lo, sama Abel." Sambungnya.

"Gue sama Abel lebih beruntung kali, punya sahabat kayak lo" balas Aca dengan senyumannya.

"Intinya kita sama-sama beruntung, deh." Kata Jingga meluruskan.

"Btw, Abel mana? Kok gak bareng lo? Biasanya kan kalian bareng." Tanya Jingga.

"Oh, dia tadi telat bangun, terus dia nyuruh gue pergi duluan aja, yaudah deh gue duluan." Jawab Aca.

"Oh gitu." Seru Jingga, dan di jawab anggukan oleh Aca.

***

"Lo gak bawa mobil, Jing?" Tanya Abel.

"Enggak, gue tadi di antar sama papa." Jawab Jingga.

"Terus lo pulangnya gimana?" Kini giliran Aca yang bertanya.

"Di jemput sama papa." Jawab Jingga.

"Papa lo gak kerja?"

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang