30. Pasang Cincin

3.7K 227 106
                                    

"Kami senang sekali, karena akhirnya Jingga mau menerima lamaran dari putra kami." Ujar Dara sembari tersenyum.

Malam ini, Eros dan keluarganya sedang berkunjung ke rumah Jingga, untuk melamar Jingga kembali.

Rachel membalas senyuman Dara. "Iya, mbak. Saya juga senang sekali karena akhirnya mereka bisa bersama kembali." Sahut Rachel.

Sedangkan Jingga yang sedang duduk di samping sang mama hanya diam melamun. Wanita itu sedang sibuk berpikir tentang hidupnya untuk kedepannya, dia berpikir, apakah menikah dengan Eros adalah suatu tindakan yang benar? Dan bagaimana dengan hubungannya dan Raka? Jingga sangat amat merasa bersalah dengan laki-laki itu, karena Jingga sudah menghianatinya.

Jingga yakin, jika Raka mengetahui semua ini, laki-laki itu pasti akan kecewa kepadanya, dan Raka pasti akan benci melihatnya. Memikirkan itu membuat dada Jingga merasa sesak, dan tanpa sadar air matanya menetes. Tapi tak lama, dengan cepat dia menghapus air matanya, sebelum semua orang yang berada disitu melihat dirinya menangis.

"Jingga, saya tanya sekali lagi kepadamu ya! Apa kamu benar-benar mau menerima lamaran Eros? Dan bukan karena paksaan?" Tanya Kenan dengan tatapan serius.

Jingga dengan perlahan menganggukkan kepalanya. "Iya." Katanya dengan lirih.

"Kamu benar-benar sudah yakin sama jawaban kamu kan, sayang? Karena tante gak mau, kalau nanti di pertengahan jalan kamu membatalkan semuanya, karena sekali kamu memberikan jawaban 'ya' itu berarti kamu sudah memantapkan semuanya." Jelas Dara.

Bukan menjawab, Jingga justru menoleh dahulu kepada kedua orang tuanya. Dan kedua orang tuanya membalas tatapannya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Iya, tante. Jingga udah yakin sama jawaban Jingga." Ujar Jingga.

"Bagus." Ucap Dara sembari tersenyum, sama halnya dengan semua orang yang ada di situ, mereka pun ikut tersenyum. Termasuk Eros, saat ini laki-laki itu sedang merasa bahagia, karena akhirnya penantiannya selama ini terwujud.

Kemudian, Dara pun mengeluarkan sebuah kotak beludru merah dari tasnya. Setelah itu, di berikannya kotak yang berisi sepasang cincin itu kepada Eros.

"Pasangkan cincin ini kepada calon istrimu!" Perintah Dara, yang di Jawab anggukan oleh Eros.

Eros menerima kotak cincin itu. Lalu, laki-laki itu membukanya dan mengambil salah satu cincin yang berada di dalam kotak itu.

"Jingga, berikan tanganmu kepada Eros!" Perintah Dara.

Jingga dengan ragu memberikan tangannya kepada Eros. Dan Eros pun dengan perlahan, memasangkan cincin yang tadi di ambilnya, ke jari  manis Jingga.

Setelah itu, Eros semakin melebarkan senyumannya, karena melihat cincin itu sudah terpasang sempurna di jari manis Jingga.

"Sekarang, giliran Jingga yang memasangkan cincin yang satunya ke jari manis Eros ya!" Perintah Dara lagi.

Jingga mengangguk. Kemudian wanita itu segera mengambil cincin yang satunya. Dan memasangkannya ke jari manis Eros.

"Alhamdulillah." Ujar kedua orang tua Eros, dan kedua orang tua Jingga.

Eros pun memandangin cincinnya dan juga cincin milik Jingga. Dengan terpasangnya cincin ini, itu tandanya Jingga benar-benar sudah ada di genggamannya, Eros hanya butuh waktu pernikahannya tiba, karena ketika waktu itu tiba, Eros berjanji, tidak akan pernah melepaskan Jingga, dan akan membuat Jingga mencintainya juga.

"Ma, tolong fotokan aku dan Jingga!" Ujar Eros sembari memberikan handphonenya kepada sang mama.

Dara mengangguk sembari menerima handphone milik Eros.

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang